Blog Archive

Kamis, 31 Januari 2013

 MODUL
MATA PELAJARAN EKONOMI
KELAS X SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2012/2013













Penyusun:

WIDIA MURNIASIH
NIP. 19731017 199803 2 006










LEMBAR DOKUMENTASI PERPUSTAKAAN



MODUL
" MATA PELAJARAN EKONOMI "
KELAS X  SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2012/2013




Ditulis dalam rangka meningkatkan pelaksanaan Belajar  Ekonomi siswa-siswi SMAN 1 DRINGU



Didokumetasikan pada Perpustakaan SMAN 1 DRINGU Kabupaten Probolinggo




                                                                                          Probolinggo,  7  Januari  2013
Mengetahui          
Kepala SMA Negeri 1 Dringu                       Penanggung Jawab Perpustakaan ,


ADIN BUDI SATRIYO, S.Pd                       TUTUT ASTUTI, S.Pd
NIP. 19651110 198901 1 005                         NIP.19670828 199003 2 006



LEMBAR PENGESAHAN


Modul Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Semester Genap ini telah di setujui penggunaannya oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Dringu Kabupaten Probolinggo pada tanggal  7  Januari  2013, sebagai salah satu bahan ajar penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.





                                                                                           Probolinggo,  7  Januari  2013
Mengetahui                          
Kepala SMA Negeri 1 Dringu                 Penyusun,



ADIN BUDI SATRIYO, S.Pd                 WIDIA MURNIASIH
NIP. 19651110 198901 1 005                   NIP.19731017 199803 2 006














KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul Ekonomi SMA kelas X semester Genap  dengan lancar.
Modul ini kami susun dalam rangka pengembangan profesionalisme guru, terutama yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Dringu  Kabupaten Probolinggo.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan modul ini masih jauh dari sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis sebagai manusia biasa. Oleh karena iu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, sehingga dapat menjadikan modul ini lebih baik.
Akhirnya penulis berharap agar modul Ekonomi bentuk SMA ini dapat berguna bagi guru maupun siswa dalam pembelajaran.

                                        Penyusun


































































































BAB 1
ILMU EKONOMI DAN KEBIJAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH EKONOMI
Standar Kompetensi :
4.    Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

Kompetensi Dasar :
4.1    Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro
4.2  Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi

Indikator :
1.    Mendeskripsikan pengertian ekonomi mikro dan makro.
2.    Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan makro.
3.    Memberi contoh di masyarakat tentang ekonomi mikro dan makro
4.    Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi.
5.    Mendeskripsikan cara mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi.

1.1  Ilmu Ekonomi
Masalah ekonomi timbul sebagai akibat adanya kenyataan kenyataan di bawah ini
1.  Jumlah dan macam ragam kebutuhan manusia sangat banyak, dan
2. Alat pemuas kebutuhan, relatif dibandingkan dengan kebutuhan manusia tersebut di atas, sangat terbatas.

Dari masa pra sejarah sampai jaman modern seperti sekarang ini belum pernah kita jumpai suatu masyarakat atau suatu bangsa yang kebutuhan hidupnya telah dapat terpenuhi seluruhnya. Masyarakat yang dikatakan masih primitif kebutuhan mereka baik jumlah maupun macamnya relatif tidak banyak bila dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat modern. Akan tetapi oleh karena kemampuannya untuk menghasilkan barang barang dan jasa-jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan mereka sangat kecil juga, rnaka banyak dan kebutuhan mereka yang pemenuhan nya terbatas dalam angan-angan mereka belaka.Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan di antara berbagat alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas inilah yang kita sebut ilmu ekonomi atau economics.

1.2  Kerangka Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi biasa dibagi dalam tiga kelompok dasar :
1.    kelompok ekonomi deskriptif,
     descriptive economics, mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan mengenai sesuatu masalah ekonomi.

2.    kelompok ekonomi terapan.
     atau applied economics ialah menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan keterangan-keterangan yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif. Dengan menggunakan kerangka penggolongan ilmu ekonomi tersebut di atas dapatlah dikatakan bahwa materi yang disajikan dalam buku ini kalau dilihat isinya dapat dimasuk kan ke dalam kelompok teori ekonomi mikro, yang lazim pula disebut teori harga atau price theory, dan yang biasa juga disingkat ekonomi mikro atau microeconomics.

3.    kelompok teori ekonomi
     Teori ekonomi yang biasa juga disebut economic theory atau economic principles, yang selanjutnya dapat dipecah lagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu

A.     kelompok teori ekonomi mikro
 menerangkan secara umum sistem perekonomian Apabila yang merupakan   materi pembahasan adalah perilaku pelaku-pelaku ekonomi yang berada di dalam sistem perekonomian, maka teori ekonomi iersebut masuk kategori teori ekonomi mikro.
Ekonomi Mikro, mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
Ruang lingkup kajian ekonomi mikro adalah produsen dan konsumen. Tradisi berlandaskan teori Adam Smith. Ekonomi mikro dengan demikian memiliki ruang lingkup pada produsen dan konsumen. Produsen dan konsumen tersebut dalam dunia ekonomi yang nyata adalah individu-individu pada rumah tangga keluarga, masyarakat, atau  perusahaan. Penerapan Konsep Ekonomi Mikro :
-    Interaksi antara produsen dan konsumen di pasar untuk mencapai
     Kesepakatan  harga.
-    Kenaikan harga minyak di pasar
-    Penurunan jumlah produksi padi.
-    Penentuan harga jual beras.
          -   Penetapan harga keseimbangan

B.     Kelompok teori ekonomi makro,
 Sedangkan apabila yang merupakan materi pem bahasan adalah mekanisme  bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan, maka teori ekonomi tersebut kita kategorikan sebagai teori ekonomi makro.
Mengkaji mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan).    Variabel-variabel yang juga berdampak atas beragam tindakan pemerintah tersebut, antara lain: pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ruang lingkup kajian ekonomi makro adalah usaha masyarakat dan pemerintah dalam mengelola faktor produksi secara efisien. Landasan kajian ekonomi makro adalah teori Keynes Ekonomi makro memusatkan perhatian pada usaha masyarakat sebagai satu kesatuan untuk melakukan efisiensi dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia. Penerapan Konsep Ekonomi Makro :
-    Kenaikan defisit anggaran pemerintah.
-    Pengangguran yang terus meningkat.
-    Tingkat kemiskinan tinggi.
-    Ketidakmerataan pembangunan di setiap daerah.
-    Ketidakmerataan distribusi pendapatan masyarakat.

1.3  Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro
A.  Harga
-  Ekonomi Mikro: Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja).
-   Ekonomi Makro: Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat
   (keseluruhan)

B. Unit analisis
-   Ekonomi Mikro: Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara
    individual.Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen,
    perilaku produsen,pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan.
-   Ekonomi Makro: Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan.
    Contohnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi,
    pengangguran,investasi dan kebijakan ekonomi.

C.    Tujuan analisis
-    Ekonomi Mikro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara
     mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
-       Ekonomi Makro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh
     kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.


1.4    Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi
Dalam upaya peningkatan kehidupan ekonomi, individu, dan anggota masyarakat tidak hanya tergantung pada peranan pasar melalui sektor swasta. Peran pemerintah dan mekanisme pasar (interaksi permintaan dan penawaran pasar) merupakan hal yang bersifat komplementer (bukan substitusi) dengan pelaku ekonomi lainnya.
Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi penting dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
•    § Fungsi Stabilisasi, yakni fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan, dan keamanan.
•    § Fungsi Alokasi, yakni fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa publik seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
•    § Fungsi Distribusi, yakni fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.

1.5   Masalah Ekonomi di Indonesia
Siapa sih yang tidak tahu bahwa negara kita, Indonesia ini adalah termasuk negara yang kaya? Terutama kaya akan sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh negara lain. Tapi sayangnya pemanfaatan sumber daya alam Indonesia belum maksimal. Parahnya lagi adalah orang asing yang berhasil mengeruk kekayaan alam kita. Itu baru satu contoh permasalahan ekonomi Indonesia yang muncul kepermukaan. Tidak hanya itu, masih ada beberapa permasalahan lagi yang membuat ekonomi Indonesia agak lambat untuk berkembang.

Beberapa Masalah Ekonomi di Indonesia

1. Tingginya Jumlah Pengangguran dan Kemiskinan
Dari tahun ke tahun, masalah jumlah pengangguran di Indonesia kian bertambah. Belum ada solusi yang jitu untuk mengatasi tingginya angka pengangguran sampai saat ini. Pengadaan lapangan kerja saja dirasa tidak cukup untuk menekan angka pengangguran di negara kita.  Pengangguran dan kemiskinan bagaikan lingkaran setan.

2. Tingginya Biaya Produksi
Sudah menjadi rahasia umum di dunia industri di negara kita ini bahwa selain biaya produksi cukup tinggi belum lagi ditambah dengan biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan. Namun karena faktor keamanan di negara kita masih sangat minim dan ketidakmampuan pemerintah untuk mendukung dan melindungi sektor industri, akibatnya terdapat banyak pungutan-pungutan liar yang bahkan akhir-akhir ini dilakukan dengan terang-terangan.

Hal ini yang juga akhirnya menjadikan biaya produksi semakin meningkat. Parahnya lagi, belum ada solusi pasti untuk masalah  ini. Bahkan beberapa industri yang dinilai cukup bagus akhirnya bangkrut dan lebih memilih untuk beralih menjadi importir yang hanya cukup menyediakan gudang dan beberapa pekerja saja dibanding dengan mendirikan sebuah industri baru. Ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah untuk mengatasi masalah ini dan masalah ekonomi di indonesia lainnya.

Masalah Ekonomi di Indonesia Lainnya :

3.    Keputusan Pemerintah Yang Kurang Tepat
Kita semua tahu bahwa beberapa tahun belakangan ini sangat marak sekali peredaran barang-barang dari China di negara kita, bukan? Nah, penyebabnya adalah keputusan pemerintah dalam hal regulasi ekonomi yang dirasa kurang tepat jika dilihat dari kondisi perekomomian Indonesia.

Di saat itu pemerintah memutuskan untuk bergabung dalam ASEAN–China Free Trade Area (ACFTA). Akhirnya terjadilah seperti yang kita rasakan sekarang ini. Produk lokal nyaris kalah dengan produk yang berasal dari China.

4.    Bahan Kebutuhan Pokok Masih Langka
Langkanya bahan kebutuhan pokok adalah salah satu masalah serius yang menimpa kondisi ekonomi indonesia. Masalah ini akan sangat terasa sekali di saat menjelang perayaan hari-hari besar seperti hari raya idul fitri, natal, dan hari-hari besar lainnya.Meskipun pemerintah terkadang melakukan razia pasar untuk terjun langsung melihat penyebab langkanya bahan kebutuhan pokok, namun tindakan ini dirasa masih jauh dari menyelesaikan masalah langkanya kebutuhan pokok itu sendiri.

5.  Suku Buka Perbankan Terlalu Tinggi
Perlu anda ketahui bahwa salah satu indikator untuk menentukan baik atau tidaknya kondisi perekonomian di suatu negara adalah suku bunga. Semakin tinggi atau semakin rendahnya suku bunga perbankan di suatu negara, maka akan berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi di negara tersebut. Nah, untuk suku bunga perbankan di Indonesia masih dinilai terlalu tinggi sehingga masih perlu perhatian lebih dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini.

6. Nilai Inflasi Semakin Tinggi
Selain suku bunga perbankan, satu hal lagi yang juga mempengaruhi kondisi ekonomi di suatu negara adalah nilai inflasi. Di Indonesia, nilai inflasi dinilai nyaris cukup sensitif. Bahkan hanya gara-gara harga sembako dipasaran tinggi, maka nilai inflasi juga terpengaruh. Akibat dari tingginya nilai inflasi di negara kita ini, maka akan bermunculan masalah-masalah ekonomi Indonesia yang lain.

1.6   Kebijakan –kebijakan untuk mengatasi masalah ekonomi
Untuk mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi, pemerintah menggunakan kebijakan-kebijakan tertentu. Secara garis besar, terdapat tiga kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi makro. Kebijakan tersebut adalah sebagai berikut :
1.    Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal berhubungan erat dengan kegiatan pemerintah sebagai pelaku sektor publik. Kebijakan fiskal dalam penerimaan pemerintah dianggap sebagai suatu cara untuk mengatur mobilisasi dana domestik, dengan instrumen utamanya perpajakan. Dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, kebijakan moneter dan kebijakan luar negeri belum berjalan seperti yang diharapkan. Dengan demikian, peranan kebijakan fiskal dalam bidang perekonomian menjadi semakin penting. Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian pada saat kondisi yang lebih baik. Caranya yaitu mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah.Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pajak (T) dan pengeluaran pemerintah (G). Kebijakan fiskal pemerintah dapat bersifat ekspansif maupun kontraktif. Kebijakan yang bersifat ekspansif dilakukan pada saat perekonomian sedang menghadapi masalah pengangguran yang tinggi. Tindakan yang dilakukan pemerintah adalah dengan memperbesar pengeluaran pemerintah (misalnya menambah subsidi kepada rakyat kecil) atau mengurangi tingkat pajak. Adapun kebijakan fiskal kontraktif adalah bentuk kebijakan fiskal yang dilakukan pada saat perekonomian mencapai kesempatan kerja penuh atau menghadapi inflasi. Tindakan yang dilakukan adalah mengurangi pengeluaran pemerintah atau memperbesar tingkat pajak.

2.    Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang digunakan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter, untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian pada kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan mengatur jumlah uang yang beredar (JUB) dan tingkat suku bunga. Kebijakan moneter tujuan utamanya adalah mengendalikan jumlah uang yang beredar (JUB).Kebijakan moneter mempunyai tujuan yang sama dengan kebijakan ekonomi pemerintah lainnya. Perbedaannya terletak pada instrumen kebijakannya. Jika dalam kebijakan fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluaran pemerintah maka dalam kebijakan moneter Bank Sentral (Bank Indonesia) mengendalikan jumlah uang yang bersedar (JUB).Melalui kebijakan moneter, Bank Sentarl dapat mempertahankan, menambah, atau mengurangi JUB untuk memacu pertumbuhan ekonomi sekaligus mempertahankan kestabilan harga-harga. Berbeda dengan kebijakan fiskal, kebijakan moneter memiliki selisih waktu (time lag) yang relatif lebih singkat dalam hal pelaksanaannya. Hal ini terjadi karena Bank Sentral tidak memerlukan izin dari DPR dan kabinet untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi dalam perekonomian.
Kebijakan moneter memiliki tiga instrumen, yaitu operasi pasar terbuka (open market operation), kebijakan tingkat suku bunga (discount rate policy) dan rasio cadangan wajib (reserve requirement ratio).

3.    Kebijakan Perdagangan Luar Negeri
Kebijakan Perdagangan Luar Negeri merupakan salah satu bagian kebijakan ekonomi makro. Kebijakan Perdagangan Luar Negeri adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang mempengaruhi struktur atau komposisi dan arah transaksi perdagangan serta pembayaran internasional. Karena merupakan salah satu bagian dari kebijakan ekonomi makro maka kebijakan perdagangan internasional bekerja sama dengan baik dengan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Tujuan dari kebijakan perdagangan luar negeri yaitu sebagai berikut :
-       Melindungi kepentingan nasional dari pengaruh negatif yang berasal dari luar 
        negeri seperti dampak inflasi di luar negeri terhadap inflasi di dalam negeri melalui
        impor atau efek resesi ekonomi dunia (krisis global) pertumbuhan ekspor
        Indonesia.
-       Melindungi industri nasional dari persaingan barang-barang impor.
-       Menjaga keseimbangan neraca pembayaran sekaligus menjamin persediaan
        valuta asing (valas) yang cukup, terutama untuk kebutuhan impor dan pembayaran
        cicilan serta bunga utang luar negeri.
-       Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.
-       Meningkatkan kesempatan kerja.

Kebijakan perdagangan luar negeri terbagi menjadi dua macam, yaitu :
A.    Kebijakan Pengembangan atau Promosi Ekspor
Tujuan Kebijakan Pengembangan atau Promosi Ekspor adalah untuk mendukung dan  meningkatkan pertumbuhan ekspor. Tujuan kebijakan ini dapat dicapai dengan berbagai kebijakan, antara lain kebijakan perpajakan dalam berbagai bentuk, misalnya pembebasan atau keringanan pajak ekspor dan penyediaan fasilitas khusus kredit perbankan bagi eksportir.

B.     Kebijakan Proteksi atau Kebijakan Impor
Kebijakan Proteksi atau Kebijakan Impor bertujuan untuk melindungi industry di dalam negeri dari persaingan barang-barang impor. Kebijakan proteksi dapat diterapkan dengan berbagai instrumen, baik yang berbentuk tarif maupun non tarif. Proteksi-proteksi yang dilakukan dengan tidak menggunakan tarif disebut non-tariff barriers. Hambatan yang termasuk ke dalam hambatan non-tarif, antara lain kuota, subsidi, diskriminasi harga, larangan impor, premi, dan dumping.
Pada intinya, masalah-masalah dalam bidang ekonomi yang dihadapi pemerintah bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi kita sebagai warga negara yang baik semestinya ikut membantu dalam mengatasinya. Banyak cara yang dapat diupayakan dimulai dengan melakukan program-program serta kebijakan-kebijakan. Hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa kerja sama masyarakatnya. Untuk itu, masyarakat semsetinya sudah dapat memposisikan dirinya untuk membantu supaya pembangunan yang dilakukan pemerintah tersebut berjalan dengan baik dengan cara tidak menjadi beban atau kendala bagi pemerintah.


WAWASAN 1
      Pada bulan November 2012 tingkat pengangguran terbuka di Indonesia saat ini mencapai 6,14 persen, Tidak terserapnya angkatan kerja itu, mencerminkan masih rendahnya kualitas angkatan kerja. Angkatan kerja sebagian besar berpendidikan SD ke bawah sebanyak 47,87 persen sebanyak 18,28 persen dan yang berpendidikan lebih tinggi termasuk DI, II, III dan Perguruan Tinggi hanya sekitar 9,27 persen. Kondisi itu tentunya berdampak kepada daya saing dan kompetensi dalam memperoleh kesempatan kerja, baik di dalam maupun di luar negeri. Tingkat pengangguran tenaga kerja muda masih sangat tinggi, yakni sekitar 19 persen. Surabaya adalah kota dengan tingkat pengangguran kaum muda terbanyak di Indonesia. Pemerintah mencatat, tingkat pengangguran terbanyak justru terjadi pada lulusan perguruan tinggi."Tingkat pengangguran, dari SD ke bawah, relatif lebih kecil. Yang mengkuatirkan tingkat SMA, pengangguran cukup besar. Dan yang paling menakutkan adalah pengangguran di tingkat pendidikan tinggi," sedangkan persoalan kemiskinan yang terus membelit sebanyak 31,2 juta jiwa yang tercatat sebagai warga miskin setara dengan 13,33 persen dari total penduduk Indonesia."Data Bank Dunia (World Bank) menyebutkan jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 100 juta jiwa, sementara 40 individu terkaya di negeri ini menguasai lebih dari Rp 700 triliun harta," ujar Ahmad Juwaini Direktur Dompet Dhuafa di Auditorium Perpustakaan Nasional, Salemba.

1.    Menurut Bacaan diatas , termasuk kategori masalah mikro apakah makro berikan alasanmu !
2.    Menurutmu bagaimana cara mengatasi persoalan diatas yang harus dilakukan oleh pemerintah ?
3.    Jika posisimu sebagai pengangguran apa yang harus kamu lakukan ?
4.    Apa yang kamu pilih dan berikan alasanmu !
1.    Pengangguran dengan memiliki ijazah sarjana.
2.    Pengangguran dengan memiliki ijazah SMA
3.    Jadi wirausaha dengan memiliki ijazah SMA
4.    Jadi wirausaha dengan memiliki ijazah sarjana
5.    Mengapa di Indonesia banyak orang miskin sedangkan orang kaya  sedikit ?






















































BAB II
PENDAPATAN NASIONAL

Standar Kompetensi :
5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
    Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN)

Kompetensi Dasar :
5.1    Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PN
5.2    Menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional
5.3    Membandingkan PDB dan pendapatan perkapita Indonesia dengan negara lain
5.4    Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi
   
Indikator :
1.    Mendeskripsikan pengertian PDB, PDRB, PNB, PN (NNI), PI, dan DI.
2.     Menghitung pendapatan per kapita.
3.    Mengidentifikasi manfaat penghitungan pendapatan nasional.
4.    Menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran
5.    Membandingkan PDB dan pendapatan per kapita Indonesia dengan negara lain
6.    Mendeskripsikan pengertian indeks harga dan indeks harga konsumen.
7.     Menghubungkan indeks harga dengan inflasi.
8.     Mendeskripsikan pengertian dan jenis-jenis inflasi.
9.     Mengidentifikasi penyebab, dampak, dan cara-cara mengatasi inflasi.
10.     Menghitung angka inflasi.



2.1  Pengertian Pendapatan nasional
adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima olehmasyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.

2.2      Konsep pendapatan Nasional

A.     PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yangdihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selamasatu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yangdihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan.

B.    PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakatsuatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada diluar negeri.
Rumus :
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri.
C.    NNP (Net National Product)
 NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang penggantimodal.
Rumus :

NNP = GNP – Penyusutan.

D.    NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelahdikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung.

E.    PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi,iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment. Rumus :

PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminansocial + Pajak perseorangan )

F.    DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakanoleh penerimanya.Rumus :

DI = PI – Pajak langsung


2.3     Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional

A.    Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
1.    Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara 
2.    Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yangdihasilkan masyarakat dalam satu tahun
3.    Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunanyang berjangka. 

B.    Manfaat mempelajari pendapatan nasional
1.    Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara 
2.    Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
3.    Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
4.    Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.


2.4 Perhitungan Pendapatan Nasional

1.    Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu

Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]

2.    Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan
(rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor  produksi adalam suatu negara selama satu periode.

Y = r + w + i + p

3.    Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaranyang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RTLuar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.

Y = C + I + G + (X – M)


2.5      FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NASIONAL

1.    Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran.
2.    Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.

3.    Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
2.6  Pendapatan per kapita
Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita juga merefleksikan PDB per kapita.
Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur negara tersebut.
2.7     Hubungan Pendapatan Nasional, Jumlah Penduduk, dan Pendapatan Per
 Kapita

Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi jumlah penduduk suatu negara pada tahun tersebut. Pendapatan nasional dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Konsep pendapatan nasional yang bisa dipakai dalam menghitung pendapatan per kapita oleh pemerintah suatu negara umumnya adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB). Dengan demikian, pendapatan per kapita dapat dihitung dengan menggunakan salah
satu rumus berikut.


Dimana :
IPCn       = Income Per Capita (Pendapatan Per kapita) tahun n
GNPn     = Gross National Product (Produk Nasional Bruto) tahun  n
Pn           = Population (Jumlah Penduduk) tahun n

2.8  KRITERIA BANK DUNIA
World Bank, lembaga dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), membagi negara menjadi tiga kelompok berdasarkan pendapatan per kapita (penghasilan rata-rata per orang), yaitu:
1. Negara berpenghasilan tinggi, dengan pendapatan per kapita lebih besar dari US $ 9.386. Negara-negara yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah Amerika Serikat, banyak negara di Eropa, Australia, New Zealand, Jepang, Korea selatan, Kuwait, Uni Emirat Arab, Singapura, dan Hongkong.
2. Negara berpenghasilan menengah, dengan pendapatan perkapita kurang dari US$ 9.386 tetapi lebih dari US$ 765. Negara-negara yang masuk dalam kelompok ini adalah Indonesia, Filiphina, Malaysia, Thailand, Argentina dan Brazil. Beberapa negara ini melakukan industrialisasi dan pembangunan ekonomi skala besar, dan diperkirakan masuk kategori berpenghasilan tinggi dalam waktu dekat.
3. Negara berpenghasilan rendah, yang juga disebut negara berkembang, adalah kelompok negara yang memiliki pendapatan per kapita kurang dari US$ 765. Beberapa negara ini, seperti India, memiliki populasi besar, dan dianggap sebagai pasar menarik bagi bisnis internasional. Namun, ada kelompok negara berkembang di wilayah lain yang memiliki prasarana kurang memadai, pemerintah yang tidak stabil, dan masalah terkaitnya negara lain dalam kelompok ini, membuat negara-negara tersebut kurang menarik bagi bisnis internasional. Contohnya adalah negara Afrika Timur, yang mengalami kekeringan, perang sipil dan kelaparan, tidak memainkan peran apapun dalam ekonomi dunia.
2.9    Manfaat dari penghargaan pendapatan per kapita sebagai berikut.
1. Mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dari waktu ke waktu
2. Membandingkan tingkat kesejahteraan antara negara satu dengan lainnya
3. Sebagai pedoman bagi pemerintah dalam membuat kebijakan ekonomi
4. Mengelompokkan berbagai negara ke dalam beberapa tingkat pendapatan


               WAWASAN 2

Dua negara anggota ASEAN, Singapura dan Brunei Darussalam menembus 10 negara terkaya di dunia, versi Majalah Forbes. Majalah yang terkenal dengan reputasinya itu,  memeringkat Singapura-Brunei dan delapan negara lain, berdasarkan perhitungan PDB perkapita dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).  Ukuran Forbes memperingkat negara-negara terkaya di dunia, dengan mengacu pada PDB per kapita yang disesuaikan dengan daya beli bagi 182 negara.  “Hal ini, pada dasarnya, satu-satunya cara kita harus membandingkan PDB antar negara,” ucap Gian Luca Clementi, Profesor Ekonomi di Universitas New York kepada Forbes seperti dikutip Rabu (26/9/). Menurut Gian, jika mengacu ke Forbes,  maka penduduk di 10 negara itu memiliki rata-rata pendapatan per kapita di atas USD 40 ribu. Dan dua negara ASEAN ini mampu menempati urutan kedua tertinggi dan lima tertinggi, mengalahkan negara raksasa AS dan negara Eropa lain. Ada pun 10 negara paling tajir di dunia, secara berturut-turut;  Qatar, Luxembourg, Singapura,Norwegia, Brunei Darussalam, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Hong Kong, Swiss dan Belanda. Lalu bagaiman dengan Indonesia?  Negara ini masih jauh dari impian masuk 10 besar negara terkaya di dunia. Pendapatan per kapita Indonesia tahun 2011 naik 17,7 persen menjadi USD3.542 atau setara dengan Rp31,8 juta.  Pejabat sementara Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, Senin (6/2),  mengatakan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2011 naik menjadi Rp7.427 triliun dari PDB 2010 yang nilainya Rp6.436 triliun.

1.    Berdasarkan bacaan diatas kenapa Indonesia tidak termasuk kategori Negara kaya , sebutkan alasanmu !
2.    Dilihat dari criteria Bank dunia Indonesia termasuk kategori Negara dengan pendapatan perkapita apa ?
3.    Untuk mencapai Negara maju apa yang harus dilakukan pemerintah menurutmu ?
4.    Sedangkan kamu sebagai salah satu warga Indonesia apa yang harus dilakukan ?
5.    Yakinkah kamu Indonesia dapat menjadi Negara Kaya Raya , berikan alasanmu !






BAB III
INFLASI DAN INDEKS HARGA

Standar Kompetensi :
5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
    Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN)

Kompetensi Dasar :
5.5    Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi
   
Indikator :
1.    Mendeskripsikan pengertian indeks harga dan indeks harga konsumen.
2.     Menghubungkan indeks harga dengan inflasi.
3.     Mendeskripsikan pengertian dan jenis-jenis inflasi.
4.     Mengidentifikasi penyebab, dampak, dan cara-cara mengatasi inflasi.

1.    Pengertian inflasi
Proses meningkatnya tingkat harga umum dalam suatu perekonomian yang berlangsung secara terus menerus dan saling mempengaruhi dari waktu ke waktu (jangka panjang)
2.    Jenis Inflasi.    
       Jenis-jenis inflasi debedakan menjadi 3, yaitu :
       a.Inflasi dilihat dari asalnya, dibedakan menjadi :
    Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation) adalah inflasi yang disebabkan oleh terjadinya peristiwa ekonomi di dalam negeri. Contoh : gagal panen secara menyeluruh
    Inflasi dari luar negeri (imported inflation) adalah inflasi yang disebabkan tingginya harga barang-barang yang dibeli dari luar negeri. contoh : harga bahan baku untuk produksi dalam negeri.

  b. Inflasi dilihat dari tingkat keparahan
      parah tidaknya inflasi dibedakan menjadi :
    Inflasi ringan ( 0% s/d 10% )
    Inflasi Sedang ( >10% s/d 30% )
    Inflasi berat ( >30% s/d 200% )
    Inflasi tak terkendali (Hyper inflation) ( > 100 %)

  c. Inflasi dilihat dari penyebabnya, dibedakan menjadi :
     Inflasi yang terjadi karena meningkatnya permintaan terhadap berbagai macam
      barang dan jasa (demand pull inflation).
    Inflasi yang terjadi karena kenaikan ongkos produksi secara terus menerus, yang
     disebut dengan (cosh push inflation.) 3.Mixed inflation :
    Inflasi disebabkan kombinasi DPI & CPI

        DEMAND PULL INFLATION (DPI)








       Keterangan :
    Kenaikan permintaan mengakibatkan kurva DD bergeser D1D1
    Titik keseimbangan pada E menjadi E1
    Harga naik dari OP menjadi OP1 dan
    Permintaan/penawaran naik OQ menjadi OQ1
COST PUSH INFLATION







Keteranagan :
    Kenaikan biaya produksi mengakibatkan kurva SS bergeser S1S1
    Titik keseimbangan pada E menjadi E1
    Harga naik dari OP menjadi OP1 dan
    Permintaan/penawaran turun dr OQ menjadi OQ1

3.Teori inflasi
1.    Teori kuantitas:                                                                                 
 Inflasi terjadi jika kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan beberapa barang tertentu secara terus menerus
2.   Teori Keynes    :                                                                               
       Kenaikan harga terjadi secara keseluruhan
3.   Teori Strukturalis    :                                                                       
      Serangan inflasi yang hebat dan setiap harga terus berubah naik sehingga orang
      tidak dapat menahan uang lebih lama karena nilai uang terus merosot


4.    Penyebab terjadinya inflasi
Inflasi dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :
    Pemerintah, jika penerimaan pemerintah lebih kecil daripada pengeluaran, maka pemerintah dapat mencetak uang baru, hal ini akan dapat menimbulkan inflasi jika tidak diimbangi dengan penambahan produksi yang akan ditawarkan kepada masyarakat.
    Pihak swasta, inflasi dapat terjadi jika pihak swasta banyak menerima kredit dengan jumlah besar untuk memenuhi permintaan penjamin kredit pihak swasta.
    Ekspor impor, jika ekspor lebih besar daripada impor maka devisa yang diterima akan menambah jumlah uang yang beredar didalam negeri sehingga kemungkinan dapat menimbulkan inflasi.
    Penerimaan dan pengeluaran negara, apabila jumlah penerimaan lebih kecil dari pengeluaran maka terjadi defisit, sehingga pemerintah harus mencetak uang baru, tetapi kalau penambahan uang baru tidak seimbang dengan yang dibutuhkan maka justru dapat menimbulkan inflasi.


5.    Dampak Inflasi
Secara umum, inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi.
Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi) keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu, orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat, para penerima pendapatan tetap, seperti pegawai negeri atau karyawan swasta, serta kaum buruh akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
a) Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, di tahun 2003 atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
b) Bagi para penabung
Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga, tetapi jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap menurun. Jika orang tidak menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang karena untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyaraka
c) Bagi debitur dan kreditur
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
d) Bagi produsen
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini terjadi, produsen terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, jika inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen dapat menghentikan produksinya untuk sementara waktu, bahkan jika tidak sanggup mengikuti laju inflasi, dapat gulung tikar (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).

e) Bagi perekonomian nasional
1. Investasi berkurang.
2. Mendorong tingkat bunga.
3. Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif.
4. Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan.
5. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang akan datang.
6. Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang.
7. Menimbulkan defisit neraca pembayaran.
8. Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

6.    Cara mengatasi inflasi.
     Untuk mengatasi inflasi, pemerintah melakukan bebarapa kebijakan sebagai berikut :
(1)    Kebijakan moneter, adalah kebijakan pemerintah melalui bank sentral mengatur jumlah uang yang beredar. kebijakan moneter berupa kebijakan diskonto, pasar terbuka, Cash ratio dan pembatasan kredit. Kebijakan ini meliputi :
    Politik diskonto (suku bunga)
    Menaikan tingkat suku bunga
    Politik pasar terbuka
    Menjual SBI
    Menaikkan Cash Ratio
    Menaikkan Bank Reserve (cadangan minimum bank)
    Kredit Selektif

(2)    Kebijakan fiskal, adalah kebijakan mengatur pengeluaran pemerintah dan mengatur perpajakan. untuk mengatasi inflasi pemerintah mengambil langkah :
    menekan pengeluaran pemerintah.                                                                                 
    menaikkan pajak.                                                                                                               
    mengadakan pinjaman pemerintah. 

(3)    Kebijakan non Moneter/kebijakan non fiscal (Rill) adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi inflasi diluar kebijakan Moneter dan kebijakan fiskal. kebijakan non moneter yang dilakukan pemerintah antara lain :
    mengendalikan harga
    menaikkan hasil produksi, dan
     kebijakan upah.


7.     Cara menghitung inflasi
             Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan
             sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:
     Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks    yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen / ukuran perubahan harga dari kelompok barang dan jasa yang paling banyak dikonsumsi oleh rumah tangga dalam jangka waktu tertentu.
    Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).
    Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.
    Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.
    Indeks harga barang-barang modal
    Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.

untuk menghitung besarnya inflasi terlebih dahulu harus diketahui indek harga konsumen (IHK).

untuk menghitung IHK digunakan rumus :

                 Harga sekarang
IHK =                                             x  100%
            Harga pada tahun dasar

1. Contoh menghitung IHK :
Harga jenis barang tertentu pada tahun 2003 Rp. 50.000 dan harga pada tahun dasar Rp. 40.000, maka IHK tahun 2003 adalah...

            50.000
IHK = ---------- x 100% = 125%
            40.000

Rumus untuk menghitung Laju inflasi adalah :

Laju Inflasi = IHK Periode n - IHK tahun sebelumnya

2.  Contoh soal :
IHK bulan Agustus 2009 sebesar 115,34 dan IHK pada bulan september 2009 seesar 125,30, maka laju inflasi bulan september adalah ....
Jawab :
Laju inflasi = 125,30 - 115,34 = 9.96%


wawasan  3 .1

Kemenkeu nilai UMP bisa jadi pemicu inflasi 2013
Jumat, 4 Januari 2013 23:43 WIB | 2152 Views

Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, kenaikan upah minimum provinsi dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya inflasi pada 2013."Kami malah lebih `concern` inflasi itu pengaruh dari upah minimum provinsi," ujarnya di Jakarta, Jumat.Menurut Bambang, dengan adanya kenaikan upah buruh sekitar 40 persen sampai 50 persen, maka diprediksi faktor upah minimum provinsi dapat menyumbang inflasi sekitar 0,2 persen-0,3 persen. "Itu kira-kira pengaruh inflasinya 0,2 persen-0,3 persen, tapi pertumbuhan ekonomi juga bisa bertambah karena daya beli naik," ujarnya.Selain itu, lanjut dia, faktor lain yang patut diwaspadai karena selalu konsisten menyumbang inflasi setiap tahun yaitu bahan komoditas pangan terutama beras."Kunci inflasi di Indonesia, kalau saya perhatikan itu adalah beras. Jadi beras harus dijaga stabilitas harganya karena itu akan sangat berpengaruh," ujarnya.Untuk itu, Bambang mengharapkan, pada 2013 distribusi dan stok beras tetap terjaga agar tidak menimbulkan gejolak harga yang dapat memengaruhi laju inflasi."Kita bicara distribusi nasional dan pasokan terjaga, sehingga kalaupun ada lonjakan masih dalam tingkat yang wajar," katanya.
Pemerintah dalam APBN 2013 memberikan asumsi inflasi 4,9 persen dengan mempertimbangkan kenaikan tarif dasar listrik sebesar 15 persen. Sementara, pada 2012 laju inflasi nasional tercatat sebesar 4,3 persen.Komoditas yang menyumbang laju inflasi 2012 antara lain beras yang memberikan andil 0,3 persen, ikan segar 0,22 persen, emas perhiasan 0,2 persen, rokok kretek filter 0,19 persen dan tarif angkutan udara 0,19 persen.

Editor: Ruslan Burhani

1.    Bisakah Orang Indonesia tidak tergantung makan Beras ?
2.    Apakah beras saja yang menyebabkan inflasi, sebutkan alasanmu ?
3.    Kenapa UMP menyebabkan inflasi ?


Wawasan 3.b

BI: inflasi 2012 bisa capai 7,1 persen
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan laju inflasi pada 2012 bisa mencapai 7,1 persen, apabila pemerintah melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi."Menurut hitungan kita 4,4 persen kalau tidak ada apa-apa. Nah, kalau ada itu ya jadi 6,8 persen sampai 7,1 persen," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.Darmin menjelaskan apabila ada kenaikan harga BBM sebesar Rp1.000 per liter maka terjadi inflasi sebesar 6,8 persen, sedangkan apabila ditetapkan subsidi konstan sebesar Rp2.000 per liter maka terjadi inflasi 7,1 persen."Kalau harga BBM-nya Rp1.000 itu inflasi 6,8 persen, tapi kalau subsidi dibatasi konstan Rp2.000 per liter maka akan ada peluang naik, tapi inflasi kita di 7,1 persen," ujarnya.Menurut dia, peningkatan inflasi tersebut berasal dari dampak langsung kenaikan harga BBM dan dampak lanjutannya ke barang-barang lain."Resiko inflasi memang sulit untuk dihindari, tapi dalam perspektif jangka menengah panjang, kami melihat kebijakan BBM akan positif dalam menjaga prospek kesinambungan fiskal, meningkatkan efisiensi perekonomian dan memperkuat kinerja neraca pembayaran," kata Darmin.Bank Indonesia, lanjut Darmin akan menempuh kebijakan yang memadai dan terukur agar inflasi kembali pada sasarannya, dengan tetap memperhatikan dampaknya terhadap perekonomian secara keseluruhan.Kebijakan tersebut antara lain dengan mengoptimalkan bauran kebijakan dari suku bunga, nilai tukar, pengelolaan likuiditas dan kebijakan makroprodensial.Darmin menjelaskan dampak kebijakan subsidi BBM ke inflasi masih memungkinkan ditekan lebih rendah dengan menerapkan subsidi ke sektor transportasi dan komunikasi kebijakan yang baik untuk meminimalkan efek psikologis."Sebetulnya yang harus kita perhatikan betul adalah ada satu barang, jangan sampai kenaikannya itu terjadi melampaui yang seharusnya. (Jangan sampai) banyak spekulasinya, naiknya lebih besar dari harga yang seharusnya naik," ujarnya.Pemerintah dalam RAPBN-P 2012 mengubah asumsi laju inflasi menjadi 7,0 persen dari sebelumnya dalam APBN sebesar 5,3 persen terkait kemungkinan adanya penyesuaian harga BBM pada April mendatang.  (ANT)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2012

1.    Bagaimana pendapatmu jika BBM naik ? sebutkan alasanmu !
2.    Seandainya BBM tidak naik apa yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi subsidi yang membengkak ?
3.    Selain BBM , alternative energy apa yang harus dipakai, sebutkan alasanmu ?









BAB IV
KONSUMSI DAN INVESTASI

Standar Kompetensi :
6. Memahami konsumsi dan investasi

Kompetensi Dasar :
6.1      Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
6.2      Mendeskripsikan kurva permintaan investasi
   
Indikator :
1.    konsumsi dan cara menggambarkannya.
2.     Menggunakan fungsi tabungan dan cara menggambarkannya.
3.    Mendeskripsikan pengertian investasi.
4.     Mendeskripsikan fungsi investasi.
5.     Mendeskripsikan kurva permintaan investasi.

Pada bab sebelumnya kalian telah membahas mengenai pendapatan per kapita, yaitu pendapatan untuk setiap penduduk. Pendapatan seseorang berpengaruh pada pola atau kegiatan konsumsi seseorang. Kegiatan konsumsi adalah kegiatanpemakaian suatu barang yang bersifat menghasilkan atau mengurangi nilai guna suatu barnag untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

A. Konsumsi
Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Mengapa kita harus memahami konsumsi? Membahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan penjumlahan dari pengel;uaran seluruh rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian. Dengan mengetahui total pengeluaran suatu perekonomian, maka akan dapat diketahui beberapa masalah penting yang muncul dalam perekonomian, seperti pemerataan pendapatan, efisiensi penggunaan sumber daya dalam suatu perekonomian , masalah-masalah lainnya. Dengan demikian, kita dapat menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara umum, pengeluaran konsumsi terbagi menjadi konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga. Namun dalam pembahasan kali ini kita lebih menekankan ada konsumsi rumah tangga, alasannya sebagai berikut.
Konsumsi rumah tangga memiliki porsi yang blebih besar dalam pengeluaran agregat jika dibandingkan dnegan konsumsi pemerintah
Konsumsi rumah tangga bersifat endogen, dalam arti besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Keterkaitan ini akan menghasilkan teori dan model ekonomi sendiri untuk konsumsi/
Perkembangan masyarakat begitu cepat menyebabkan perilaku konsumsi juga berubah cepat sehingga pembahasan tentang konsumsi rumah tangga akan tetap relevan

1.    Pengertian Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu perekonomian.
Persamaannya   C = a + bY
Keterangan :
C = tingkat konsumsi
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional 0
b = kecondongan konsumsi marginal
Y = tingkat pendapatan nasional

2.    Kecenderungan Mengkonsumsi (Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi dibedakan menjadi dua yaitu :
- Kecenderungan mengonsumsi marginal
- Kecenderungan mengonsumsi rata-rata
  Kecenderungan mengonsumsi marginal yaitu perbandingan antara pertambagan
  (AC) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disporsabel (AY).

                  MPC= ∆C/∆Yd

 
Keterangan
  MPC = Marginal Propensity to concume (kecondongan mengosumsi marginal)
 ∆ C    = pertambahan konsumsi
∆Yd    = pertambahan pendapatan

Besarnya MPC tergantung pada tingkat pendapatan. Jika gajinya 250 juta rupiah (seperti direksi BI), maka bagian pendapatan yang digunakan untuk konsumsi pasti tidak sampai setengah dari pendapatannya. MPC mempunyai tanda positif, hal itu berarti bahwa bertambahnya pendapatan akan mengakibatkan bertambahnya konsumsi.Angka MPC lebih kecil daripada satu, menunjukkan bahwa tambahan pendapatan diterima seseorang tidak seluruhnya dipergunakan untuk konsumsi, melainkan sebagian dari tambahan pendapatan yang mereka peroleh mereka sisihkan sebagai saving (S). Angka MPC lebih besar daripada setengah menunjukkan bahwa penggunaan tambahan pendapatan sebagian besar digunakan untuk menambah besarnya konsumsi, sedangkan sisanya, yaitu yang jumlahnya lebih kecil, akan merupakan tambahan untuk saving (S).
Besar kecilnya Konsumsi (C) dipengaruhi oleh:
1) Faktor internal, yaitu:
    a) komposisi rumah tangga (jumlah dan usia),
    b) selera,
    c) kebiasaan, dan
    d) besarnya pendapatan.

2) Faktor eksternal, yaitu:
    a) lingkungan tempat tinggal,
    b) kebijakan pemerintah,
    c) harga barang,
    d) budaya masyarakat, dan
    e) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kecenderungan Mengonsumsi Rata-rata (Average Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi rata-rata yaitu perbandingan antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan diposabel serta konsumsi itu dilakukan (Yd).
APC= C/Yd Keterangan
APC = konsumsi rata-rata
C     = tingkat konsumsi
Yd   = besarnya pendapatan disposable

      Untuk lebih jelasnya lihat tabel APC dan MPC di bawah ini :
Tahun    Y    C    APC    MPC
2004    110    120    1,09   
2005    140    140    1,00    0,67
2006    170    160    0,94    0,67
2007    200    180    0,90    0,67
2008    230    200    0,87    0,67

       Contoh mencari fungsi konsumsi dan menggambar grafiknya :
Jawab :

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Kita telah mempelajari faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi individu, antara lain pendapatan yang diterima, tingkat harga, selera. Kali ini, kita akan mencoba membahasnya dari segi ekonomi makro. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseluruhan konsumsi rumah tangga diklasigikasikan ke dalam tiga bagian, antara lain faktor ekonomi, demografi, dan faktor nonekonomi, ada juaga yang membedakan faktor obyektif dan subyektif

B. Pengertian Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomian
S = -a + (1 – b) Y
Keterangan :
S = besarnya tabungan (save)
A = konnsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan nol
1-b = marginal prospensity to save
Y = pendapatan nasional

1.    Marginal Prospensity to Save (MPS)
Kecenderungan menabung marginal merupakan perbandingan antara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposabel.
                           MPS= ∆S/∆Yd
Keterangan :
MPS : Marginal Prospensity to saving (kecondongan menabung marginal)
S : pertambahan tabungan
Yd : pertambahan pendapatan

2.    Average Prospensity to Save (APS)
Kecondongan menabung rata-rata merupakan perbandingan antara tingkat tabungan (S) dengan tingkat pendapatan. Hubungan antara pendapatan, dan tabungan dinyatakan dalam rumus:
                               Y = C + S

Keterangan
Y : Pendapatan
C : konsumsi
S : Tabungan

Antara MPC dengan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat, hal in bisa kita buktikan dengan mempergunakan persamaan sebagai berikut:
MPS + MPC = 1
MPC = 1 – MPS atau
MPS = 1 – MPC

Hubungan antara Pendapatan, Konsumsi, dan Tabungan
Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut
                             Y = C + S
Keterangan
Y : Pendapatan
C : konsumsi
S : Tabungan

Antara MPS dan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat hal ini dapat dibuktikan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut
MPS + MPC = 1
MPC = 1 – MPS atau
MPS = 1 – MPC


C. KESEIMBANGAN TINGKAT KONSUMSI
Keseimbangan konsumsi terjadi apabila semua pendapatan habis dipakai untuk konsumsi. Jadi dapat dirumuskan : Y = C
Dapat dicontohkan dari fungsi konsumsi pada contoh di atas dapat dihitung :
Y = C
Y = 100 + 0,6Y
Y – 0,6Y = 100
0,4Y = 100
y = 250

D. Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

E. Faktor faktor yang memengaruhi investasi
1.    Tingkat keuntungan yang akan di peroleh
2. Tingkat bunga yang berlaku
3. Ramalan keadaan ekonomi yang akan datang
4. Kemajuan tehnologi suatu negara
5. Tingkat pendapatan nasional

F. PERHITUNGAN
Fungsi Inventasi mempunyai bentuk umum :
I = a + bi

Dimana a = investasi otonom
  b = MPI ( Marginal Propensity to Invest )
= Δ C
  Δ Yd
Berdasarkan tabel, maka :
MPI = 50 = -25
-2

Sehingga pada suku bunga 12 %, jumlah investasi yang diminta Rp 100, maka :
I = a + bi
100 = a + ( - 25 x 12 )
100 = a + ( - 300 )
a = 400
Jadi, persamaan permintaan investasi dapat dinyatakan sebagai berikut :
I = 400 – 25i




Wawasan 4
Konsumsi-Investasi Menjadi Andalan
Jakarta, Kompas - Pertumbuhan ekonomi Indonesia kini tidak saja didorong sektor konsumsi, tetapi juga investasi. Apabila didukung peningkatan kredit, pertumbuhan penghasilan, dan lingkungan investasi kondusif, pertumbuhan ekonomi bisa meningkat dua kali dalam lima tahun mendatang.Pandangan itu disampaikan Chief Equity Strategist Deutsche Bank Heriyanto Irawan di Jakarta, Rabu (5/12). ”Ada lonjakan investasi yang merata, mulai dari kebutuhan rumah tangga, barang mewah, hingga jasa perantara serta industri berat yang bermodal besar," kata Heriyanto.
Heriyanto mengungkapkan salah satu hasil survei Deutsche Bank terkait dampak tumbuhnya investasi, yakni penambahan lapangan kerja 8-9 persen pada kuartal ketiga tahun ini, khususnya di daerah perkotaan. Rata-rata orang Indonesia juga menghabiskan lebih banyak pengeluaran pada barang non-makanan daripada makanan dalam kurun setahun ini.Hal ini menunjukkan konsumen tidak mengejar produk yang sama. Mereka membelanjakan penghasilan untuk produk baru seiring membesarnya penghasilan mereka, kata Heriyanto.Ia menyatakan, siklus ekonomi yang baik didorong simbiosis konsumsi dan investasi yang didukung berkembangnya pendapatan kelas menengah dan perluasan kredit. Pertumbuhan yang dicapai bakal berkelanjutan meskipun kondisi ekonomi global masih akan melemah dan harga komoditas tertekan.

Deutche Bank bahkan yakin potensi produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia bisa mencapai 6.000 dollar AS pada 2016. Saat ini PDB per kapita nasional 3.542,9 dollar AS.Sementara itu, Managing Director and Senior Economist Standard Chartered Bank Indonesia Fauzi Ichsan mengatakan, pertumbuhan ekonomi global pada 2013 diperkirakan membaik ke arah 3 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan 6,5 persen. Harga komoditas global diperkirakan juga akan naik pada 2013.Dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi dunia dan naiknya harga komoditas global, maka defisit transaksi berjalan Indonesia pun akan mengecil ke arah 5 miliar dollar AS pada tahun depan, ujar Fauzi.Hal ini akan dibantu penguatan rupiah yang diperkirakan ke arah Rp 9.200 pada akhir tahun depan. Dari sisi global kami cukup optimistis karena risiko fiscal cliff di AS diperkirakan bisa dihindari, ujar Fauzi.Selain itu, Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan juga akan menyelamatkan negara Eropa yang bermasalah. Pasar finansial global diperkirakan menguat di semester kedua 2013 dan ekonomi dunia diperkirakan pulih pada 2013.

Ekspor terpuruk

Terkait tinjauan ekonomi 2012, Fauzi mengatakan, melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,1 persen pada 2011 menjadi sekitar 2,5 persen pada 2012 telah mengakibatkan terpuruknya ekspor Indonesia. Anjloknya harga batubara dan kelapa sawit pun memukul ekspor Indonesia yang sekitar 70 persen di antaranya berupa komoditas.Di sisi lain, impor Indonesia tumbuh pesat seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dari sisi komoditas, kata Fauzi, neraca transaksi berjalan Indonesia tahun ini defisit 16 miliar-18 miliar dollar AS.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Real Estat Indonesia (REI) 2012 di Jakarta, Rabu, mengemukakan, perekonomian Indonesia yang terus tumbuh akan mendorong peningkatan permintaan masyarakat.Tahun 2012, tingkat pertumbuhan ekonomi 6,4 persen, PDB Rp 1 triliun dollar AS, kelas menengah mencapai 45 juta orang, dan pendapatan per kapita 4.000 dollar AS per tahun.Menteri Perindustrian MS Hidayat mengemukakan, pertumbuhan ekonomi makro Indonesia tertinggi kedua di Asia setelah China, dan ke-5 tertinggi di dunia. Namun, pertumbuhan ekonomi itu tidak diimbangi pertumbuhan sektor riil. Pertumbuhan sektor industri 6,85 persen hingga kini tidak bisa diikuti dengan percepatan pertumbuhan infrastruktur serta birokrasi yang masih tidak efisien.

Berkaitan dengan krisis global yang belum berakhir, sekitar 250 partisipan dari institusi keuangan lokal dan internasional berkumpul di Nusa Dua, Bali, dalam seminar internasional perihal stabilitas keuangan. Mereka akan saling belajar dari negara lain dalam menyiapkan manajemen krisis yang efektif dalam stabilitas sistem keuangan.
Acara diselenggarakan empat lembaga di Indonesia yang tergabung dalam Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan, yakni Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, dan Otoritas Jasa Keuangan. Acara berlangsung Kamis (6/12) dan Jumat (7/12). Seminar ini dimaksudkan sebagai ajang belajar dari negara lain untuk mencegah dan memitigasi krisis.
sumber : Kompas

1.    Apakah dengan konsumsi dan investasi naik menandakan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, jelaskan pendapatmu ?
2.    Apakah Indonesia dapat maju dengan tingkat konsumsi yang tinggi atau importnya lebih banyak daripada eksport sepanjang tahun 2012 ini , berikan alasanmu ?
3.    Apakah perekonomian Negara Negara eropa lambat khususnya amerika berdampak pada perekonomian Indonesia , berikan alasanmu ?



BAB V
UANG DAN LEMBAGA PERBANKAN


Standar Kompetensi :
7.  Memahami uang dan perbankan
Kompetensi Dasar :
7.1     Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang
7.2     Membedakan peran bank umum dan bank sentral
7.3  Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter
Indikator :
1.    Mendeskripsikan pengertian uang.
2.     Mengidentifikasi fungsi uang.
3.     Mendeskripsikan permintaan dan penawaran uang.
4.    Mendeskripsikan pengertian bank.
5.     Menguraikan fungsi bank sentral, umum, syariah dan bank perkreditan rakyat
6.     Mengidentifikasi peran bank umum dan bank sentral.
7.     Mengidentifikasi produk-produk perbankan.
8.     Menyebutkan jenis dan fungsi lembaga keuangan.
9.     Menguraikan 5C.
10.     Mendeskripsikan kebaikan dan keburukan kredit bagi nasabah
11.    Mendeskripsikan tujuan kebijakan moneter.
12.     Mendeskripsikan kebijakan dan instrumen kebijakan moneter


5.1  Pengertian Uang
Uang dapat didefinisikan sebagai benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantaraan untuk mengadakan tukar-menukar/ perdagangan. Yang dimaksud dengan  disetujui  dalam definisi ini adalah terdapat kata sepakat di antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantaraan dalam kegiatan tukar-menukar.

Agar masyarakat menyetujui penggunaan sesuatu benda sebagai uang, haruslah benda itu memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a.   Nilai tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
b.   Mudah dibawa-bawa.
c.   Nudah disimpan tanpa mengurangi nilainya.
d.   Tahan lama.
e.   Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan).
f.    Bendanya mempunyai mutu yang sama.

5.2  FUNGSI UANG
A.    Fungsi Asli
1.      Fungsi uang sebagai alat tukar
Dengan adanya uang pembeli dapat mendapatkan barang yang diinginkan dan penjual dapat menggunakan uang tersebut uang membeli barang kembali
2.      Sebagai satuan hitung
Berhubungan dengan jasa yang diberikan, jasa dari hasil pekerjaan dapat dinilai dengan satuan uang yang diterima setiap bulan.

B.     Fungsi Turunan
1.      Penyimpan nilai atau kekayaan (store of value )
2.      Alat pembayar utang
3.      Sebagai penunjuk harga
4.      Alat pemindah kekayaan
5.      Alat pencipta kesempatan kerja

5.3 Jenis-Jenis Uang
Uang yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria sebagai berikut:
a.   Berdasarkan bahan
1. Uang logam, yaitu uang yang terbuat dari logam.
2. Uang kertas, yaitu uang yang terbuat dari kertas.



b.  Berdasarkan lembaga yang mengeluarkan
    1.   Uang Kartal (Chartal = kepercayaan), yaitu mata uang logam dan kertas yang
          dikeluarkan oleh bank sentral dan berlaku umum di masyarakat.
    2.   Uang Giral (Giro = simpanan di bank), yaitu dana yang disimpan pada rekening giro
     (demand deposit) di bank-bank umum yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan  untuk melakukan pembayaran dengan perantaraan cek, bilyet giro atau perintah membayar.  Jadi, uang giral dikeluarkan oleh bank umum.

c.   Berdasarkan nilai
1.   Bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) sama dengan nilai
      nominalnya. Biasanya berupa uang logam.
2.    Tidak bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) tidak sama
     dengan nilai nominalnya. Biasanya berupa uang kertas.

d.  Berdasarkan pemakai
1. Internal Value, yaitu kemampuan uang untuk membeli uang atau jasa di dalam negeri.
2. E ternal Value, yaitu kemampuan uang untuk ditukarkan dengan uang asing.

5.4 Teori nilai uang
Teori nilai uang dibagi menjadi 3 yaitu ;

a.   Teori barang
   1.   Teori logam (katalistik) menyatakan bahwa uang diterima masyarakat karena
         bahannya dibuat dari logam yang bernilai tinggi. Teori ini dipelopori oleh Adam
         Smith.
2.    Teori nilai batas menyatakan bahwa uang diterima masyarakat karena adanya
          keperluan masyarakat akan barang dan adanya kepercayaan terhadap uang.

b. Teori nominalisme
1.   Teori perjanjian (konvensi), yaitu uang diterima oleh masyarakat karena adanya
       perjanjian untuk memakai suatu benda dalam pertukaran. Pelopor teori ini adalah
        Thomas Aquinas.
3.    Teori kebiasaan, yaitu uang diterima oleh masyarakat karena kebiasaan
masyarakat menggunakan benda tertentu dalam pertukaran.
4.    Teori kenegaraan, yaitu uang diterima oleh masyarakat karena adanya ketetapan  dari pemerintah dalam pertukaran.
5.    Teori tuntutan (klaim), yaitu uang diterima oleh masyarakat karena ada tuntutan
terhadap barang-barang yang dihasilkan masyarakat. Pelopor teori ini adalah J. S. Mill.
6.    Teori realisme (fungsi), yaitu uang diterima oleh masyarakat karena adanya
 penilaian terhadap uang yang dapat memudahkan pertukaran. Pelopor teori ini adalah David Hume.


c. Teori internal

Teori ini didasarkan pada kemampuan uang untuk ditukarkan dengan sejumlah barang/jasa tertentu. Dalam ekonomi moneter teori ini disebut juga Teori permintaan uang. Teori internal ini meliputi :

1. Teori kuantitas  (quantity  theory ) menyatakan bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Semakin banyak uang yang beredar semakin tinggi harga barang, dan sebaliknya. Hal tersebut dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut :

M= k. P
Keterangan:
M (mone )          = Jumlah uang yang beredar
k (konstanta)     = Perbandingan konstan
P (price)               = Harga barang
2. Teori transaksi (e change equation)
Teori ini dipelopori oleh Irving Fisher yang berpendapat bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang yang beredar, kecepatan uang beredar (berpindah tangan), dan jumlah barang yang diperdagangkan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

M . V = P . T
Keterangan:
M (mone )                                           = Jumlah uang yang beredar
V (velocit  of circulation)                     = Kecepatan peredaran uang
P (price)                                              = Harga barang
T (transaction of goods)                      = Jumlah barang yang diperdagangkan

3. Teori persediaan kas (cash balance theory )
Teori ini dikemukakan oleh Alfred Marshall yang menyatakan bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang yang disimpan untuk persediaan kas dari sebagian pendapatan masyarakat. Persediaan kas tergantung pada jumlah pendapatan dan tingkat suku bunga di pasar. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.

M = k . P . Y
Keterangan:
M (mone )          = Jumlah uang yang beredar
k (koefisien)       = Jumlah uang untuk persediaan kas
P (price)               = Harga barang
Y (income)          = Pendapatan


5.5  Permintaan dan Penawaran
1. Permintaan Uang
Permintaan terhadap uang dapat diartikan sebagai penetapan nilai uang yang dapat diperoleh untuk mendapatkan sejumlah barang dan jasa.
Contoh, pada tahun 1998 sebelum krisis moneter dengan mengeluarkan sejumlah uang Rp. 5000, kita dapat memperoleh 2 kg beras. Tetapi saat sekarang, dengan jumlah uang yang sama kita hanya dapatkan 1 kg beras dengan kualitas beras yang sama.
Naik turunnya harga barang disebabkan oleh:
•    nilai barang
•    nilai uang
apabila semua harga barang mengalami perubahan, maka dapat dikatakan nilai uang yang berubah.  Perubahan nilai uang dapat dijelaskan dengan menggunakan teori jumlah (teori kuantitas, Marshall) yaitu: adanya keseimbangan antara jumlah uang yang beredar dengan berbagai faktor yang ikut mempengaruhinya.
Faktor yang mempengaruhi permintaan uang :
1.      Tingkat pendapatan
2.      Tingkat bunga
3.      Pendapatan yang diharapkan
4.      Kekayaan masyarakat
5.      Tersedianya fasilitas kredit
6.      Perkiraan harga diwaktu yang akan datang
7.      System/cara pembayaran yang berlaku

Permintaan Uang Menurut Keynes
Ada 3 motif orang membutuhkan uang :
1.      Permintaan uang untuk keperluan transaksi (transaction motive)
       Untuk membelanjai kebutuhan sehari-hari
2.      Permintaan uang untuk keperluan berjaga-jaga (precautionary motive)
       Uang untuk berjaga-jaga, missal untuk keluarga yang sakit, pendidikan dimasa depan dll
3.      Permintaan uang untuk keperluan spekulasi (speculative motive)
       Uang dibelikan surat berharga dengan harapan memperoleh keuntungan dengan penjualan
       surat berharga tersebut.

2. Penawaran Uang
Penawaran atas uang dapat diartikan, jumlah semua uang yang beredar dalam satu sistem perekonomian.  Jumlah uang yang beredar dapat dibedakan atas:
•    kewajiban sistem moneter yang terdiri atas uang kartal dan uang giral


berarti ada hal yang mempengaruhi penawaran uang juga, yaitu:
1.    tinggi rendahnya tingkat bunga
2.    tingkat pendapatan masyarakat
3.    jumlah penduduk
4.    keadaan letak geografis
5.    struktur ekonomi masyarakat
6.    penguasaan iptek
7.    globalisasi ekonomi
Kebijakan pemerintah terhadap jumlah uang yang beredar di masyarakat dilakukan dengan cara:
1.      pengendalian tingkat bunga melalui politik diskonto.
2.      menarik atau menambah jumlah uang yang beredar melalui politik pasar terbuka dengan cara membeli atau menjual surat-surat berharga.
SBI = Sertifikat Bank Indonesia
3.      pemotongan nilai mata uang melalui kebijakan sanering yang dilakukan bank sentral
4.      melakukan revaluasi/devaluasi.
Dari sisi politik kebijakan moneter dapat dibedakan atas:
v  Politik Uang Ketat (Tight Money Policy)
•    peningkatan suku bunga (discount policy)
•    penjualan SBI (open market policy)
•    peningkatan cadangan kas (cash ratio)
•    pengetatan pemberian kredit
v  Politik Uang Longgar ( Easy Money Policy)
•    penurunan tingkat suku bunga
•    pembelian SBI
•    penurunan cadangan kas
•    pemberian kredit longgar

wawasan 5
PALEMBANG - Proses redenominasi (pengecilan nilai mata uang) membutuhkan waktu panjang, bahkan bisa sampai 10 tahun agar berjalan efektif dan bisa diterima masyarakat.Ini lantaran tak hanya berhadapan dengan perubahan sistem distribusi tapi juga melibatkan banyak elemen, mulai dari perbankan, warga selaku konsumen, serta penjual maupun pelaku ekonomi lainnya.“Jadi banyak pihak yang terlibat disini, makanya dibutuhkan waktu lama untuk penyesuaian, karena redemonisasi menyangkut pengecilan nilai uang tanpa mengurangi fungsinya. Artinya disini tak
hanya dibutuhkan pemahaman masyarakat. Juga wajib ada pengaturan bagaimana pola distribusinya,” kata Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Investasi , Transportasi, Telekomunikasi dan Pariwisata, Cris Kanter kepada wartawan disela-sela acara kunjungannya di Hotel Aryaduta, Jumat (6/8) malam.
Menurut dia, langkah ini adalah positif dan menjadi target jangka panjang. Dulunya Indonesia juga pernah melakukan redenominasi tahun 1965an lalu. Namun kondisinya berbeda, karena saat itu Indonesia diterpa krisis moneter.Itu diperlukan untuk menekan kenaikan harga dan laju inflasi. Berbeda seperti saat ini yang kondisi perekonomian stabil dengan laju inflasi rendah.“Saat ini berbeda penerapannya karena ditunjang sistem ekonomi yang stabil. Redenominasi diperlukan sekedar untuk mengurangi jumlah atau unit mata uang yang beredar," katanya.Apalagi saat ini, lanjut Crist, jumlah pecahan mata uang yang beredar di Indonesia termasuk nomor dua tertinggi di dunia setelah Vietnam dengan pecahan Rp 500 ribu."Kalau kita kan Rp 100 ribu, itu sudah termasuk tinggi dibandingkan pecahan mata uang lain di dunia,” katanya.
Dengan adanya redenominasi jauh lebih efektif untuk memperkuat nilai mata uang, tapi membutuhkan sosialisasi lebih lama karena menyangkut mekanisme pasar.Paling tidak ada dua terobosan yang harus dilakukan pemerintah, misal nanti akan diterbitkan mata uang baru yang diimbangi penarikan mata uang tertentu, namun proses penarikan maupun peredaran mata uang baru harus dilakukan bertahap.“Misal pada prosesnya nanti ada uang Rp 300 jumlah itu bisa dibelanjakan dalam unit yang sama atau setara dengan mata uang Rp 3 yang baru. Terserah konsumen mau pakai yang mana, toh nilainya sama. Dengan begini kan tidak ada yang dirugikan dan lebih efektif,” katanya.
Mekanisme penyesuaian inilah, kata Crist, yang membutuhkan waktu lama agar fungsi pengefektifan itu berjalan dan tepat sasaran.Namun dikatakan sempat juga ketika pemerintah memunculkan isu redenominasi pertama kali terjadi lonjakan perekonomian di pasaran. Beberapa pengusaha dan pelaku pasar membeli emas dan dolar dalam jumlah banyak.Padahal itu persepsi yang salah. Nah pemahaman inilah yang perlu ditekankan pemerintah bila memang redemoninasi dianggap cara efektif untuk penguatan dan penstabilan nilai mata uang Indonesia. (sta)

1.    Apakah redemonisasi sangat mudah dan menguntungkan bagi rakyat ?
Berikan alasanmu !
2.    Apakah redemonisasi merupakan jalan satu-satunya untuk penguatan dan penstabilan nilai mata uang Rupiah ? berikan alasanmu !













































BAB V
LEMBAGA PERBANKAN


Standar Kompetensi :
7.  Memahami uang dan perbankan
Kompetensi Dasar :
7.3    Membedakan peran bank umum dan bank sentral
7.3  Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang  moneter
Indikator :
1.    Mendeskripsikan pengertian bank.
2.     Menguraikan fungsi bank sentral, umum, syariah dan bank perkreditan rakyat
3.     Mengidentifikasi peran bank umum dan bank sentral.
4.     Mengidentifikasi produk-produk perbankan.
5.     Menyebutkan jenis dan fungsi lembaga keuangan.
6.     Menguraikan 5C.
7.     Mendeskripsikan kebaikan dan keburukan kredit bagi nasabah
8.    Mendeskripsikan tujuan kebijakan moneter.
9.     Mendeskripsikan kebijakan dan instrumen kebijakan moneter



Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan moneter.

Definisi, pengertian, dan cakupan kegiatan bank sebagaimana diatur oleh ketentuan yang berlaku dapat bervariasi antara satu negara dengan negara yang tampak pada sumber pendanaannya yang berasal dari simpanan masyarakat dan pada penyaluran dananya dalam bentuk kredit pada dunia usaha dan alternatif investasi lainnya.

Di Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Pembagian jenis-jenis bank dapat dikelompokkan menurut fungsinya, kepemilikannya, bentuk hukum, dan organisasinya.

a. Jenis bank menurut fungsinya

3.    Bank Sentral, yaitu bank yang tugasnya dalam menerbitkan uang kertas dan logam    sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara dan mempertahankan konversi uang dimaksud terhadap emas atau perak atau keduanya.

4.    Bank Umum, yaitu bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral.

5.    Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha  secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

6.    Bank Syariah, yaitu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (sesuai kaidah ajaran islam tentang hukum riba).


b. Jenis bank menurut kepemilikannya

Menurut kepemilikannya bank dikelompokkan berikut ini :

1. Bank Milik Negara
Bank milik negara adalah bank yang modalnya sebagian besar atau keseluruhan berasal dari negara. Misalnya, BRI, BNI 1946, dan Bank Mandiri.

2. Bank Milik Swasta
Bank milik swasta adalah bank yang modalnya berasal dari perorangan atau swasta. Misalnya, BCA, Bank Lippo, Bank Danamon, Bank Mega, dan lain-lain.

3. Bank Koperasi
Bank milik koperasi adalah bank yang modalnya berasal dari perkumpulan koperasi. Misalnya, Bukopin (Bank Umum Koperasi Indonesia)


c. Jenis bank menurut bentuk hukumnya

Menurut bentuk hukumnya bank dikelompokkan menjadi:

1. bank berbentuk perseroan terbatas (PT);
2. bank berbentuk firma (Fa);
3. bank berbentuk badan usaha perseorangan;
4. bank berbentuk koperasi.

d. Jenis bank menurut organisasinya

Menurut organisasinya bank dikelompokkan menjadi:
1.    Unit Banking adalah bank yang hanya mempunyai satu organisasi dan tidak memiliki cabang di daerah lain;
     2.   Branco banking adalah bank yang memiliki cabang-cabang di daerah lain;
     3.   correspondenc  banking adalah bank yang dapat melakukan pemeriksaan dokumen
           ekspor-impor dan kegiatan utamanya di luar negeri.

wawasan 6

SERANG, WARTA—Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten,Andang Setyobudi menyatakan, syarat pendirian bank umum, haruslah memiliki modal setor minimal Rp 3 triliun. Persyaratan tersebut diatur dalam Peraturan BI Nomor 11/1/PBI/tahun 2012 tentang Bank Umum. "Jadi, kalau saat ini Pemprov Banten ingin mendirikan Bank Umum di Banten, maka Pemprov harus memiliki modal setor sekurang-kurangnya Rp 3 triliun,"kata Andang kepada wartawan.

Untuk pendirian Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang harus disediakan adalah Rp 2 triliun. Sedangkan untuk pendirian bank syariah, modal yang harus disediakan adalah Rp 1 triliun.Namun dari jumlah itu, biaya modal disetor bisa dibayar dua kali masing-masing Rp 500 juta."Sekarang tinggal kemauan Pemprov Banten, ingin mendirikan bank apa? mau bank umum, BPR apa bank syariah. Kami selaku perwakilan BI di Banten siap memfasilitasi pembentukan bank itu,"ujarnya.

Meski demikian, Andang mengungkapkan, jika saat ini Pemprov Banten belum bersedia mendirikan bank. Mengingat Bank Jabar Banten (BJB) yang ada di wilayah Provinsi Banten, masih bisa dimanfaatkan untuk kerjasama dalam penyimpanan saham dan permodalan."Itu sesuai dengan keterangan yang kami terima dari Pemprov Banten, karena biaya yang dikeluarkan untuk mendirikan bank butuh anggaran besar. Sedangkan pekerjaan yang harus biayai Pemprov Banten masih banyak seperti perbaikan infrastuktur jalan, pendidikan dan kesehatan,"ucapnya.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, Eli Mulyadi mengatakan, yang paling memungkinkan pendirian bank di Banten adalah bank syariah, bukan bank umum. Sebab, modal yang harus dikeluarkan untuk pendirian bank umum terlalu tinggi."Hanya saja, biaya pendirian bank syariah di Banten, perlu ada komitmen Pemprov dengan pemerintah kabupaten/kota agar besaran modal pendirian bank itu bisa ditanggulangi dengan sistem patungan. Misalnya delapan kabupaten/kota masing-masing Rp 25 miliar, kekurangannya ditanggulangi Pemprov Banten,"kata Eli.

Eli menyatakan, Bank Jabar Banten Syariah (BJBS) yang akan menjadi cikal bakal untuk didirikannya Bank Banten Syariah tidak bisa dilakukan. Sebab Pemprov Banten tidak bisa memiliki saham minoritas di BJBS. Maka jalan keluarnya, Pemprov segera memiliki Bank sendiri.."Saya yakin, kebutuhan modal pendirian bank syariah Rp 1 triliun bisa diwujudkan tahun depan, jika komitmen Pemprov Banten dan pemerintah kabupaten/kota bisa dilakukan. Maka, Pemprov Banten harus segera menggagas pendirian Bank Banten misalnya dengan nama Bank Banten Syariah karena keberadaan BJB di Banten tidak akan maksimal,"katanya. (warta/003)

1.    Mengapa mendirikan usaha Bank membutuhkan dana yang disetor harus 3 Triliyun berikan alasanmu !


























































DAFTAR PUSTAKA

BAB I :
http://www.sudirmansyah.com/artikel-ekonomi/ekonomi-mikro-dan-makro-pengertian-dan-perbedaan.html
BAYU96EKONOMOS.WORDPRESS.COM
http://rositaajjah.wordpress.com/2012/05/27/indonesia-hadapi-masalah-ekonomi-mikro/
http://obrolanekonomi.blogspot.com/2012/12/beberapa-masalah-ekonomi-di-indonesia.html
http://padangmedia.com/1-Berita/77504-Angka-Pengangguran-di-Indonesia-Tahun-Ini-Berkurang-.html
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/128364-sarjana_paling_banyak_menganggur
http://obrolanekonomi.blogspot.com/2012/12/beberapa-masalah-ekonomi-di-indonesia.html
http://27acintya08dhika95.wordpress.com/kebijakan-pemerintah-dalam-bidang-ekonomi/
http://zakaria-alfaeyza.blogspot.com/2012/04/masalah-kemiskinan-di-indonesia.html

BAB II :
http://www.scribd.com/doc/14183802/pendapatannasional
http://harisahmad.blogspot.com/2011/01/faktor-yang-mempengaruhi-pendapatan.html
Eko, Yuli. 2009. Ekonomi  1 : Untuk SMA dan MA Kelas  X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama
http://faiza-ulfa.blogspot.com/2012/03/metode-penghitungan-pendapatan-nasional.html
http://www.manadopost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=116129
yvanologi.wordpress.com/2012/12/16/pendapatan-per-kapita/

BAB III :
xa.yimg.com/kq/groups/19976273/1255578608/name/inflasi.doc
http://www.portalreksadana.com/node/408
http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
http://coki002.wordpress.com/jenis-jenis-indeks-di-bursa-efek-indonesia/
http://guswana.blogspot.com/2009/10/indeks-kuantitas.html
http://pandidikan.blogspot.com/2010/05/inflasi-dan-indeks-harga.html
http://www.antaranews.com/berita/300506/bi-inflasi-2012-bisa-capai-71-persen

BAB IV :
Sumber : http://wardayadi.wordpress.com/materi-ajar/kelas-x/konsumsi-dan-tabungan-dan-investasi/
      Eko, Yuli. 2009. Ekonomi  1 : Untuk SMA dan MA Kelas  X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan  Nasional : Jakarta.
      Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009.Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
SUMBER: WWW.FOREXTRADING.BISNISSANTAI.COM
http://www.kemenperin.go.id/artikel/5167/Konsumsi-Investasi-Menjadi-Andalan
http://palembang.tribunnews.com/08/08/2010/dibutuhkan-lebih-dari-10-tahun

BAB V
              Eko, Yuli. 2009. Ekonomi  1 : Untuk SMA dan MA Kelas  X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
http://nanisuhartini.blogspot.com/2011/03/materi-uang-ekonomi-kelas-x.html

BAB VI
Sumber : http://waryadi.worfpress.com/materi-ajar-x/uang-dan-bank

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Kabar Baik, Setiap Satu. Nama saya Aris Setymin Dari Indonesia tapi aku tinggal di Prahova Rumania, aku cepat-cepat ingin menggunakan media ini untuk berbagi kesaksian tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya untuk pemberi pinjaman kredit Legit dan nyata yang telah mengubah hidup saya dari rumput untuk rahmat, saya pernah menjadi miskin wanita tapi dia telah berubah saya untuk orang kaya sekarang, karena saya sekarang dapat membanggakan dari hidup sehat dan kaya tanpa stres atau kesulitan keuangan.

    Setelah berbulan-bulan mencoba untuk mendapatkan pinjaman di internet, saya ditipu oleh perusahaan pinjaman lain untuk membayar jumlah total Rp98,700,500, saya menjadi begitu putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari pemberi pinjaman online yang sah yang tidak akan meningkatkan rasa sakit saya, jadi aku memutuskan untuk menghubungi seorang wanita yang baru saja pinjaman diterima secara online, kita membahas tentang masalah ini dan kesimpulan kami dia bercerita tentang seorang wanita bernama CYNTHIA JOHNSON yang merupakan CEO dari Cynthia Johnson Pinjaman Perusahaan.

    Aku diterapkan untuk jumlah pinjaman ($520,000.00USD) dengan tingkat bunga rendah dari 2%, sehingga pinjaman disetujui dengan mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan pada transfer kredit, karena fakta bahwa tidak memerlukan agunan untuk transfer pinjaman, saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat lisensi kesepakatan dari mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam dan 20 menit pinjaman disetorkan ke rekening bank saya.

    Jadi saya ingin saran siapa saja yang membutuhkan pinjaman untuk cepat menghubungi dia melalui: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dia tidak tahu bahwa saya melakukan ini dan saya berdoa agar Tuhan memberkati dia dan keluarganya untuk hal-hal baik yang telah dilakukan di hidupku. Anda juga dapat menghubungi saya di arissetymin@gmail.com untuk info lebih lanjut. dan di sini adalah email dari teman saya: ladymia383@gmail.com yang memperkenalkan saya kepada Ibu Cynthia Anda juga dapat menghubungi dia.

    BalasHapus