M O D U L
MATA PELAJARAN EKONOMI
KELAS XI IPS SEMESTER GENAP
TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
Penyusun:
WIDIA
MURNIASIH
NIP.
19731017 199803 2 006
|
Cetakan pertama
LEMBAR
DOKUMENTASI PERPUSTAKAAN
MODUL
"
MATA PELAJARAN EKONOMI "
KELAS
XI IPS SEMESTER GENAP
TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
Ditulis
dalam rangka meningkatkan pelaksanaan Belajar Ekonomi siswa-siswi SMAN 1 DRINGU
Didokumetasikan
pada Perpustakaan SMAN 1 DRINGU Kabupaten Probolinggo
Probolinggo, 8 Januari 2013
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Dringu Penanggung Jawab Perpustakaan ,
ADIN BUDI SATRIYO, S.Pd
TUTUT ASTUTI, S.Pd
NIP. 19651110 198901 1 005 NIP.19670828 199003 2 006
iii
LEMBAR
PENGESAHAN
Modul
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Semester Genap ini telah di setujui
penggunaannya oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Dringu Kabupaten Probolinggo pada
tanggal 8 Januari 2013, sebagai salah satu bahan ajar penunjang
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
\
Probolinggo, 8 Januari
2013
Mengetahui
Kepala
SMA Negeri 1 Dringu Penyusun,
ADIN
BUDI SATRIYO, S.Pd
WIDIA
MURNIASIH
NIP.
19651110 198901 1 005 NIP.19731017
199803 2 006
ii
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Modul Ekonomi SMA kelas XI IPS cetakan
pertama semester Genap dengan lancar.
Modul ini kami susun dalam rangka
pengembangan profesionalisme guru, terutama yang berkaitan dengan proses
belajar mengajar di SMA Negeri 1 Dringu Kabupaten
Probolinggo.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penulisan modul ini masih jauh dari sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan penulis sebagai manusia biasa. Oleh karena iu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, sehingga dapat
menjadikan modul ini lebih baik.
Akhirnya penulis berharap agar modul
Ekonomi bentuk SMA ini dapat berguna bagi guru maupun siswa dalam pembelajaran.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
Cover
|
i
|
Lembar
Pengesahan
|
ii
|
Lembar
Dokumentasi Perpustakaan
|
iii
|
Kata
pengantar
|
iv
|
Daftar
Isi
|
v
|
BAB III
P A S A R M O D A L
|
|
3.1 SEJARAH
|
1
|
3.2 PENGERTIAN PASAR MODAL
|
1
|
3.3 STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA
|
2
|
3.4 PRODUK DAN LAYANAN
|
2
|
3.5 MEKANISME PERDAGANGAN
|
3
|
WAWASAN
1
|
7
|
WAWASAN
2
|
8
|
WAWASAN
3
|
9
|
BAB
IV PEREKONOMIAN TERBUKA
|
|
4.1 PENGERTIAN
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
|
11
|
4.2 FAKTOR-FAKTOR
YANG MENDORONG TERJADINYA PERDAGANGAN INTER
|
11
|
4.3 KONSEP
KEUNGGULAN ABSOLUT DAN KOMPARATIF
|
11
|
4.4 KEBIJAKAN
PEMERINTAH DI BIDANG PERDAGANGAN INTERNATIONAL
|
12
|
4.5 SUMBER-SUMBER DEVISA DAN TUJUAN
PENGGUNAANNYA
|
14
|
4.6 CARA DAN ALAT-ALAT PEMBAYARAN
INTERNATIONAL
|
14
|
4.7 SEBAB – SEBAB TERJADINYA PERUBAHAN NILAI
TUKAR RP VALAS
|
15
|
4.8 NILAI TUKAR SUATU VALUTA BERDASARKAN KURS
YANG BERLAKU
|
15
|
4.9 KONSEP NERACA PEMBAYARAN
|
16
|
4.10
NERACA PERDAGANGAN
|
18
|
WAWASAN
4
|
19
|
WAWASAN
5
|
20
|
WAWASAN
6
|
21
|
WAWASAN
7
|
21
|
WAWASAN
8
|
22
|
Daftar
Pustaka
|
vi
|
V
DAFTAR PUSTAKA
http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/110462
rayvictory.files.wordpress.com/.../modul-ekomomi-xi-ips-semester-2..pembangunan sangat sedikit dilaksanakan.
http://www.gudangmateri.com/2010/07/perdagangan-internasional.html
http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Perd_Internsional_5.jpg
http://okayana.blogspot.com/2009/08/pengertian-perdagangan-internasional_04.html
http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/neraca_perdagangan.aspx
http://kau.or.id/utang-luar-negeri-buat lingkungan rusak
BAB III
P
A S A
R M O
D A L
Standar
Kompetensi :
3. Mengenal Pasar modal
Kompetensi
Dasar :
3.1
Mengenal jenis produk dalam bursa efek
3.2
Mendeskripsikan mekanisme kerja bursa efek
Indikator :
1. Mendeskripsikan konsep pasar Modal
2. Mendeskripsikan jenis produk dalam pasar modal
3. Mendeskripsikan mekanisme kerja bursa efek
4. Membedakan pasar modal dengan pasar uang
3.1 SEJARAH
Secara historis, pasar modal telah
hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir
sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar
modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan
pemerintah kolonial atau VOC.Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan
dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada
beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan
kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan
berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan
sebagimana mestinya.Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar
modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami
pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan
pemerintah.Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat
dilihat sebagai berikut:
[Desember 1912]
|
|
[1914 – 1918]
|
|
[1925 – 1942]
|
|
[Awal tahun 1939]
|
|
[1942 – 1952]
|
|
[1956]
|
|
[1956 – 1977]
|
|
[10
Agustus 1977]
|
|
[1977 –
1987]
|
|
[1987]
|
|
[1988 –
1990]
|
|
[2 Juni
1988]
|
|
[Desember
1988]
|
|
[16 Juni
1989]
|
|
[13 Juli
1992]
|
|
[22 Mei
1995]
|
|
[10
November 1995]
|
|
[1995]
|
|
[2000]
|
|
[2002]
|
|
[2007]
|
|
[02 Maret
2009]
|
|
3.2 PENGERTIAN
PASAR MODAL
•
Pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran
dana-dana jangka panjang dalam bentuk penjualan dan pembelian surat-surat berharga ATAU Pasar tempat
bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana jangka panjang dalam bentuk
penjualan dan pembelian surat-surat berharga
3.3 STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA
Struktur Pasar Modal Indonesia telah
diatur oleh UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar Modal
|
3.3 PRODUK DAN LAYANAN
1. SAHAM
Saham dapat
didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha)
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal
tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim
atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham
A.
Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari
keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan
setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang
pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham
tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham
tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak
mendapatkan dividen.
B. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.
Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:
1. Capital Loss
Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.
Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.
2. Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.
Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.
Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.
2. Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.
2. Surat Utang yang tercatat di BEI terdiri
dari :
- Obligasi Korporasi adalah obligasi yang di terbitkan oleh Perusahaan Swasta Nasional termasuk BUMN dan BUMD.
- Surat Utang Negara adalah Surat Berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah sesuai Undang-Undang No. 24 Tahun 2002, terdiri dari:
o
Obligasi
Negara (termasuk Obligasi Negara Retail/ORI)
o
Surat
Perbendaharaan Negara (SPN)
- Sukuk Korporasi adalah Instrumen berpendapatan tetap yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sesuai ketentuan Bapepam&LK Np. IX.A.13 tentang Efek Syariah.Pendapatan Sukuk Korporasi berdasrkan Akad-akad yang tertuang dalam ketentuan Bapepam&LK tentang Akad-akad Efek Syariah.
- Surat Berharga Syariah Negara/SBSN atau Sukuk Negara adalah Surat Berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah yang berdasarkan Syariah Islam sesuai dengan Undang-Undang No. 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
- Efek Beragun Aset (EBA) adalah Efek bersifat utang yang diterbitkan dengan Underlying Aset sebagai dasar penerbitan.
Semua instrumen tersebut sudah dapat di transaksikan
dan atau dilaporkan perdagangannnya melalui Bursa Efek Indonesia.
3.
Mengenal Derivatif
Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai
atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini
disebut sebagai underlying assets.
Dalam pengertian yang lebih khusus,
derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih pihak-pihak
guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets/commodities yang
dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan
kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun nilai di
masa mendatang dari obyek yang diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh
instrumen induknya yang ada di spot market.
Derivatif Keuangan
Derivatif yang terdapat di Bursa Efek
adalah derivatif keuangan (financial derivative). Derivatif keuangan
merupakan instrumen derivatif, di mana variabel-variabel yang mendasarinya
adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa saham, obligasi, indeks
saham, indeks obligasi, mata uang (currency), tingkat suku bunga dan
instrumen-instrumen keuangan lainnya. Instrumen-instrumen
derivatif sering digunakan oleh para pelaku pasar (pemodal dan perusahaan efek)
sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas portofolio
yang mereka miliki.
Beberapa
Jenis Produk Turunan yang diperdagangkan di BEI:
A. Kontrak Opsi Saham (KOS)
OPTION adalah kontrak resmi yang memberikan Hak (tanpa
adanya kewajiban) untuk membeli atau menjual sebuah asset pada harga tertentu
dalam jangka waktu tertentu. Option pertama kali secara resmi
diperdagangkan melalui Chicago Board Exchange (CBOE) pada tahun 1973.
KOS (Kontrak Opsi Saham) adalah Efek yang memuat hak beli (call option) atau hak jual (put option) atas Underlying Stock (saham perusahaan tercatat, yang menjadi dasar perdagangan seri KOS) dalam jumlah dan Strike Price (harga yang ditetapkan oleh Bursa untuk setiap seri KOS sebagai acuan dalam Exercise) tertentu, serta berlaku dalam periode tertentu.
KOS (Kontrak Opsi Saham) adalah Efek yang memuat hak beli (call option) atau hak jual (put option) atas Underlying Stock (saham perusahaan tercatat, yang menjadi dasar perdagangan seri KOS) dalam jumlah dan Strike Price (harga yang ditetapkan oleh Bursa untuk setiap seri KOS sebagai acuan dalam Exercise) tertentu, serta berlaku dalam periode tertentu.
Call Option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi (taker) untuk membeli sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar kontrak tersebut. Sebaliknya, Put Option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi (taker) untuk menjual sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar kontrak tersebut.
Opsi tipe Amerika memberikan kesempatan kepada pemegang opsi (taker) untuk meng-exercise haknya setiap saat hingga waktu jatuh tempo. Sedangkan Opsi Eropa hanya memberikan kesempatan kepada taker untuk meng-exercise haknya pada saat waktu jatuh tempo.
B. KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK (KBIE)
1). LQ45 Futures
Kontrak Berjangka atau Futures adalah kontrak untuk
membeli atau menjual suatu underlying (dapat berupa indeks, saham, obligasi,
dll) di masa mendatang. Kontrak indeks merupakan kontrak berjangka yang
menggunakan underlying berupa indeks saham.
LQ45 Futures menggunakan underlying indeks LQ45, LQ45
telah dikenal sebagai benchmark saham-saham di Pasar Modal Indonesia. Di tengah
perkembangan yang cepat di pasar modal Indonesia, indeks LQ45 dapat menjadi
alat yang cukup efektif dalam rangka melakukan tracking secara keseluruhan dari
pasar saham di Indonesia.
2). Mini LQ45 Futures
- Mini LQ45 Futures adalah kontrak yang menggunakan underlying yang sama dengan LQ45 Futures yaitu indeks LQ45, hanya saja Mini LQ45 Futures memiliki multiplier yang lebih kecil (Rp 100 ribu / poin indeks atau 1/5 dari LQ45 Futures) sehingga nilai transaksi, kebutuhan marjin awal, dan fee transaksinya juga lebih kecil.
- Produk Mini LQ45 Futures ditujukan bagi investor pemula dan investor retail yang ingin melakukan transaksi LQ45 dengan persyaratan yang lebih kecil. Dengan demikian Mini LQ45 dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran investor retail yang baru akan mulai melakukan transaksi di indeks LQ45
3). LQ45 Futures Periodik
Kontrak yang diterbitkan pada Hari Bursa tertentu dan
jatuh tempo dalam periode Hari Bursa tertentu.
4). Mini LQ45 Futures Periodik
Kontrak yang diterbitkan pada Hari Bursa tertentu dan
jatuh tempo dalam periode Hari Bursa tertentu.
5). Japan (JP) Futures
Produk ini memberikan peluang kepada investor untuk
melakukan investasi secara global sekaligus memperluas rangkaian dan jangkauan
produk derivatif BEI ke produk yang menjadi benchmark dunia. Dengan JP
Futures memungkinkan investor menarik manfaat dari pergerakan pasar jepang
sebagai pasar saham paling aktif setelah pasar AS.
4. Reksa dana
merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya
pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk
menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana
untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan
untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang
terbatas. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran
pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Umumnya, Reksa Dana
diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer
Investasi.
Dengan demikian, dana
yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan
manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
KEUNTUNGAN
DAN RISIKO
Manfaat yang
diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam Reksa Dana, antara lain:
- Pertama, pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan Reksa Dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi.
- Kedua, Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut.
- Ketiga, Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.
Seperti halnya wahana
investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai peluang keuntungan, Reksa
Dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:
- Risko Berkurangnya Nilai Unit
Penyertaan.
Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut. - Risiko Likuiditas
Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut. - Risiko Wanprestasi
Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.
Dilihat
dari portfolio investasinya, Reksa Dana dapat dibedakan menjadi:
- Reksa Dana Pasar Uang (Moner Market Funds). Reksa Dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
- Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
- Reksa Dana Saham (Equity Funds). Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari dua jenis Reksa Dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.
- Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.
3.4
MEKANISME PERDAGANGAN
Proses
Pelaksanaan Perdagangan di Bursa
Proses
Pelaksanaan Perdagangan secara Remote
Jakarta
Automated Trading System (JATS)
Sistem perdagangan Efek yang berlaku di Bursa untuk perdagangan yang dilakukan secara otomasi dengan menggunakan sarana komputer.
Sistem perdagangan Efek yang berlaku di Bursa untuk perdagangan yang dilakukan secara otomasi dengan menggunakan sarana komputer.
Pelaksanaan
Perdagangan
Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI. Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI. Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
Anggota Bursa
Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh Transaksi Bursa atas nama
Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam Daftar
Transaksi Bursa (DTB), termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara lain
karena:
Pesanan
Nasabah
Pesanan yang dapat dilaksanakan di
Bursa oleh Anggota Bursa adalah pesanan terbatas (limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan
oleh Anggota Bursa sampai dengan batas harga yang ditetapkan oleh nasabahnya.
Penawaran jual dan atau permintaan
beli nasabah atas Efek selain HMETD hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota
Bursa di Pasar Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara
tertulis bahwa penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan di Pasar
Tunai atau Pasar Negosiasi.
Satuan
Perdagangan
Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan (round lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) Efek.
Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan (round lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) Efek.
3.5 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal
Persamaan Pasar uang dan pasar modal :
1. Sama-sama bagian dari pasar finansial (pasar pendanaan) karena pasar uang sendiri, muncul karena
1. Sama-sama bagian dari pasar finansial (pasar pendanaan) karena pasar uang sendiri, muncul karena
bank membutuhkan likuiditas, kemudian menjual
instrumen pasar uang ke bank lain. Baik bank
konvensional atau bank syariah.
Sedangkan pasar modal, adanya penjualan saham, obligasi dan lain-
lain.
2. Menjalankan funsi yang sama yaitu menjembatani pihak surplus dan defisit yang memiliki banyak
2. Menjalankan funsi yang sama yaitu menjembatani pihak surplus dan defisit yang memiliki banyak
peluang
investasi.
3. Produk pasar uang dan produk pasar modal relatif sama berupa surat berharga.
3. Produk pasar uang dan produk pasar modal relatif sama berupa surat berharga.
Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal :
1. Produk Pasar uang bersifat jangka pendek <270 hari dengan produk utama sertifikat deposito,
1. Produk Pasar uang bersifat jangka pendek <270 hari dengan produk utama sertifikat deposito,
tabungan, SBI, dan commercial Paper.
Pasar modal bersifat jangka panjang dengan produk obligasi,
reksa dana dan saham.
2. Otoritas tertinggi pasar uang adalah BI, sedangkan Pasar Modal adalah Departemen Keuangan.
3. Pasar Modal ada pasar sekundernya, sedangkan pasar uang tidak selal ada.
4. Pasar uang ada diantara bank, sedangkan pasar modal terjadi di bursa efek.
5. Pasar modal memiliki produk turunan opsi, warrant, dan right, sedangkan pasar uang hanya memiliki
2. Otoritas tertinggi pasar uang adalah BI, sedangkan Pasar Modal adalah Departemen Keuangan.
3. Pasar Modal ada pasar sekundernya, sedangkan pasar uang tidak selal ada.
4. Pasar uang ada diantara bank, sedangkan pasar modal terjadi di bursa efek.
5. Pasar modal memiliki produk turunan opsi, warrant, dan right, sedangkan pasar uang hanya memiliki
turunan produk reksa dana.
6. Produk kedua pasar berbeda dalam hal return dan resikonya, Pasar uang resiko nya rendah dengan
6. Produk kedua pasar berbeda dalam hal return dan resikonya, Pasar uang resiko nya rendah dengan
return yang rendah, sedangkan pasar modal
resikonya tinggi dengan return yang tinggi pula.
WAWASAN 1
Jakarta - Pasar modal Indonesia siap
menghadapi banyak tantangan tahun depan meskipun tren pertumbuhan positif terus
berlangsung. Pasar modal yang positif ini tercermin dari kenaikan hingga 14,5%
sejak awal Januari hingga November 2012. Bagaimana dengan tahun 2013? Bank Indonesia (BI) sendiri mempunyai
pandangan penguatan indeks saat ini ditopang oleh kondisi makro ekonomi
domestik yang kondusif dan kebijakan perekonomian yang akomodatif serta kinerja
emiten domestik yang positif. Namun, sejumlah kekhawatiran akan perlambatan
ekonomi dunia yang diindikasi oleh penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia
oleh IMF serta masih tingginya ketidakpastian penyelesaian krisis di Eropa
menahan laju peningkatan indeks lebih lanjut. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar
Modal merangkap Anggota Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida menyampaikan terdapat
lima tantangan pasar modal di 2013. Mari simak satu per satu.
1. Investor
Domestik Masih Minim
Investor pasar modal dari dalam negeri
terbukti masih minim. Meski jumlahnya sudah mencapai 363.000 orang, namun
rasionya dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta orang.
"Jumlah investor kita masih minim. Kalau dibandingkan negara lain, posisi kita kecil. Seperti Hongkong dan Malaysia saja yang tetangga kita, jauh lebih tinggi," tutur Nurhaida di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (28/11/2012).Padahal jumlah investor domestik yang tinggi dapat menguntungkan industri pasar modal. Karena sewaktu-waktu terjadi penarikan modal secara besar-besaran (capital reversal) dari investor asing, posisi pasar modal masih terjaga.
"Jumlah investor kita masih minim. Kalau dibandingkan negara lain, posisi kita kecil. Seperti Hongkong dan Malaysia saja yang tetangga kita, jauh lebih tinggi," tutur Nurhaida di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (28/11/2012).Padahal jumlah investor domestik yang tinggi dapat menguntungkan industri pasar modal. Karena sewaktu-waktu terjadi penarikan modal secara besar-besaran (capital reversal) dari investor asing, posisi pasar modal masih terjaga.
2. Jumlah Emiten Bagus Relatif Sedikit
Pasar modal Indonesia kini sudah
memiliki 462 emiten. Jumlah ini cukup banyak, tapi tidak semua dari saham-saham
pada emiten tersebut layak menjadi instrumen investasi.Untuk itu pasar modal
Indonesia masih memerlukan lebih banyak emiten berkualitas. Tidak hanya sekedar
menjadi perusahaan Tbk dan mendapatkan modal dari publik. "Kalau
dengan Malaysia, jumlah emiten sangat jauh," tuturnya.
Dengan target penambahan emiten rata-rata 25 emiten per tahun, lanjut Nurhaida, dapat lebih ditingkatkan. Ini penting agar investor mempunyai lebih banyak pilihan dalam berinvestasi.
Dengan target penambahan emiten rata-rata 25 emiten per tahun, lanjut Nurhaida, dapat lebih ditingkatkan. Ini penting agar investor mempunyai lebih banyak pilihan dalam berinvestasi.
3. produk Investasi Pasar Modal
Tantangan pasar modal Indonesia tahun
depan akan lebih banyak. Salah satunya diversifikasi produk investasi. Nurhaida
menyebut, investasi saham dan SBN kini masih mendominasi, meski terdapat pula
obligasi korporasi."Alternatif investasi juga masih terbatas. Derevatif
belum berkembang. Dan kami harap tahun 2013 bisa lebih digenjot,
4.Sinkronisasi Aturan
Pasar modal tidak lepas dari industri
jasa keuangan. Ke depan dengan hadirnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentu
diperlukan sinkronisasi aturan, karena industri pasar modal akan bersinggungan
dengan industri perbankan dan jasa keuangan non baik lainnya."Aturan yang
ada disikronkan. Sekarang kan terpisah-pisah hingga sulit koordinasi. Nanti
(sinkronisasi) akan dilakukan pada OJK.
5. Jebakan Emiten 'Gorengan'
Pertumbuhan pasar modal tidak lepas
dari kenaikan harga saham-saham. Hingga kini masih ditemui banyak saham
berstatus 'gorengan' dan Nurhaida menegaskan akan memerangi hal ini.
Saham gorengan merupakan investasi yang tidak sehat. Karena pergerakan saham tersebut semu. Saham naik dan turun didorong oleh pihak-pihak yang saling terkait atau sama."Ini harus dihindari. Untuk itu kita memiliki Single Investor ID dan diharapkan bisa mencegah," tutup Nurhaida.
Saham gorengan merupakan investasi yang tidak sehat. Karena pergerakan saham tersebut semu. Saham naik dan turun didorong oleh pihak-pihak yang saling terkait atau sama."Ini harus dihindari. Untuk itu kita memiliki Single Investor ID dan diharapkan bisa mencegah," tutup Nurhaida.
http://finance.detik.com/read/2012/11/28/113124/2103619/6/6/ini-dia-tantangan-besar-pasar-modal-indonesia-di-2013#bigpic Whery Enggo
Prayogi - detikfinance Rabu, 28/11/2012 11:31 WIB
1. Mengapa investor di pasar modal negara kita sangat sedikit dibanding dengan
negara-negara tetangga ?
2. Apa yang dimaksud saham gorengan ?
3. Apa yang dimaksud dengan sinkronisasi ?
WAWASAN 2
INILAH.COM,
Jakarta - Dalam
kondisi bursa yang masih sulit ditebak seperti sekarang, saham sektor properti
ternyata masih mendapat rekomendasi positif dari para analis. Alasannya,
hingga pertengahan Agustus 2012, sektor ini rata-rata mampu memberikan gain
33,8%. Lebih tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya, termasuk saham
perbankan yang rata-rata memberikan gain 17,2%.Rendahnya suku bunga kredit
pemilikan rumah (KPR) serta kodisi makro ekonomi Indonesia yang masih terjaga,
juga menjadi angin baik bagi saham-saham emiten properti. Tak heran bila
sejumlah analis berpendapat bahwa prospek industri properti di semester II
masih akan cerah. Sekadar informasi saja, sepanjang semester I-2012 penjualan
properti berhasil mencatat pertumbuhan 25-30%.Di antara sejumlah saham properti
yang beredar di lantai bursa, beberapa analis menjagokan PT Ciputra Development
(CTRA), PT Modernland Realty (MDLN), PT Bumi Serpong Damai (BSDE), PT Agung
Podomoro Land (APLN), PT Lippo Karawaci (LPKR), serta PT Sentul City (BKSL).
Maklum, kinerja mereka sepanjang semester I yang baru lalu begitu
mengkilap.Ciputra, misalnya. Per 30 Juni lalu, kelompok usaha Ciputra ini
berhasil membukukan pendapatan Rp1,318 triliun atau tumbuh 42% dibandingkan
dengan periode yang sama 2011. Sementara penjualannya mencapai Rp3,057 triliun
atau 47% dari target. Melihat kinerja tersebut, Tulus Santoso Brotosiswojo,
Direktur PT Ciputra Development, optimistis target penjualan sebesar Rp6,404
triliun pada tahun ini dapat tercapai.Rasa optimis juga datang dari Trihatma K
Haliman, Direktur Utama PT Agung Podomoro Land. Di paruh pertama tahun ini, Agung
Podomoro berhasil membukukan pendapatan Rp2,32 triliun atau tumbuh 46,5%.
Menurut Trihatma, salah satu penunjang dari pertumbuhan itu adalah besarnya
penjualan yang diraih Podomoro City, Kuningan City, Green Bay Pluit, dan Green
Lake Sunter. Trihatma optimistis, hingga akhir tahun ini perseroan akan
membukukan penjualan Rp 4,6–5 triliun.Kenaikan pendapat yang cukup tinggi juga
diraih oleh Modern Land, Bumi Serpong Damai, dan Sentul Cuty. Makanya, sejumlah
analis percaya bahwa saham properti termasuk salah satu saham yang berpeluang menguat
di semester II.Betul, kenaikan uang muka kredit kepemilikan rumah akan menjadi
sentimen negatif. Tapi, menurut Agung, analis Samuel Sekuritas Indonesia, hal
tersebut tak perlu dirisaukan. “Soalnya, permintaan atas properti masih cukup
tinggi,” katanya. [mdr]
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1898387/ini-dia-si-raja-gain-di-lantai-bursa#.UPbgOPmIIh8
1. Apa yang dimaksud properti ?
2. Mengapa kenaikan
uang muka kredit kepemilikan rumah akan menjadi sentimen negative ?
3. Kenapa permintaan properti masih culup tinggi menurut menurut
Agung, analis Samuel Sekuritas Indonesia ?
WAWASAN 3
INILAH.COM, Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) akan
mengakuisisi lebih dari lima proyek pada 2013. Perseroan mempersiapkan dana Rp1
triliun.
Wakil Dirut PT Agung Podomoro Land Tbk, Indra Widjaja menuturkan pihaknya mencatatkan beberapa proyek yang belum mencapai kesepakatan untuk diakuisisi pada 2012 akan diselesaikan pada 2013. Proyek tersebut antara lain proyek di Jakarta Utara, Medan, dan Karawang.Perseroan akan menganggarkan dana sekitar Rp1 triliun untuk akuisisi pada 2013. Adapun dana akuisisi tersebut di luar belanja modal pada 2013. Perseroan menganggarkan belanja modal sekitar Rp4 triliun-Rp4,5 triliun pada 2013."Dari lima proyek baru yang akan diakusisi itu, tiga proyek merupakan proyek mixed used," ujar Indra, saat Media Gathering PT Agung Podomoro Land Tbk 2013, Rabu (16/1/2013).Sebelumnya perseroan telah melakukan akuisisi sebesar 65% saham PT Pandega Citraniaga sebesar 65% senilai Rp210 miliar pada April 2012 lalu. PT Pandega Citraniaga merupakan pemilik dan pengelola Mal Plaza Balikpapan dan trade center pertama di Balikpapan, Kalimantan Timur. Lahan diakuisisi sekitar lima hektar.Selain itu, perseroan telah mengakuisisi 80% saham PT Dimas Pratama Indah yang membangun perumahan dan apartemen di Batam senilai Rp 92 miliar pada akhir November 2012.
Sumber:Wakil Dirut PT Agung Podomoro Land Tbk, Indra Widjaja menuturkan pihaknya mencatatkan beberapa proyek yang belum mencapai kesepakatan untuk diakuisisi pada 2012 akan diselesaikan pada 2013. Proyek tersebut antara lain proyek di Jakarta Utara, Medan, dan Karawang.Perseroan akan menganggarkan dana sekitar Rp1 triliun untuk akuisisi pada 2013. Adapun dana akuisisi tersebut di luar belanja modal pada 2013. Perseroan menganggarkan belanja modal sekitar Rp4 triliun-Rp4,5 triliun pada 2013."Dari lima proyek baru yang akan diakusisi itu, tiga proyek merupakan proyek mixed used," ujar Indra, saat Media Gathering PT Agung Podomoro Land Tbk 2013, Rabu (16/1/2013).Sebelumnya perseroan telah melakukan akuisisi sebesar 65% saham PT Pandega Citraniaga sebesar 65% senilai Rp210 miliar pada April 2012 lalu. PT Pandega Citraniaga merupakan pemilik dan pengelola Mal Plaza Balikpapan dan trade center pertama di Balikpapan, Kalimantan Timur. Lahan diakuisisi sekitar lima hektar.Selain itu, perseroan telah mengakuisisi 80% saham PT Dimas Pratama Indah yang membangun perumahan dan apartemen di Batam senilai Rp 92 miliar pada akhir November 2012.
Bisnis Indonesia Online
1. Apa yang dimaksud Akusisi ?
2. Apa yang dimaksud dengan Persero ?
Lot Kecil/ Mini
Account Ramekan Bursa Berjangka
Pasti agan-agan udah tau kalo lot kecil atau yang dulu
sering disebut dengan mini account udah dilegalkan lagi oleh bapebti lagi
setelah 2005 lalu udah dinyatakan ilegal. sesuai dengan peraturan bappebti
No.99/BAPPEBTI/Per/11/2012 tentang investasi minimum. diharapkankan dengan
sudah legalnya lagi lot kecil bisa menyumbang 15%-20% dari transaksi
berjangka nasional tahun ini.
bappebti akan memberikan 10 dari 62 akun yang dimilikinya terkait dengan peluncuran produk lot kecil oleh PT Askap Futures pada Jum’at lalu pada acara Secangkir Kopi jum'at tanggal 11 januari kemaren. PT Askap Futures meluncurkan produk perdagangan berjangka dengan minimum investasi Rp5 juta, dengan adanya lot kecil para trader separti kita bisa melakukan transaksi secara online dengan nilai minimal 0,1 lot. setelah mendengar kabar tentang lot kecil yang dilegalkan lagi, mantan Direktur PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Roy Sembel menyambut positif hal tersebut. beliau menuturkan jika kebijakan itu dibuat berdasarkan keluhan dan masukan dari nasabah sehubungan dengan makin banyaknya bursa berjangka ilegal. dengan adanya lot kecil, masyarakat dari berbagai kalangan bisa berinvestasi di bursa berjangka, karena nilai investasinya cukup terjangkau. kabar lain dari Kepala Biro Perniagaan BAPPEBTI Robert James Bintaryo menegaskan bahwa PT Maha Ratu Berjangka tidak pernah mendapat izin dari regulator untuk melakukan kegiatan. Diumumkan kepada masyarakat bahwa PT Maha Ratu Berjangka tidak tercatat sebagai anggota PT Bursa Berjangka Jakarta, serta tidak mendapat izin usaha dari BAPPEBTI pada Jum’at (11/1). Referensi: http://www.bumn.go.id |
|
\
BAB IV
P E R E K O N O M I A N T E R B U K A
Standar Kompetensi :
4. Memahami perekonomian terbuka
Kompetensi
Dasar :
4.1
Mengidentifikasi
manfaat, keuntungan dan faktor-faktor pendorong perdagangan internasional
4.2
Mengidentifikasi kurs tukar
valuta asing, dan neraca pembayaran
4.3 Menjelaskan konsep
tarif, kuota, larangan ekspor, larangan impor, subsidi, premi, diskriminasi
harga dan dumping
4.4
Menjelaskan pengertian devisa, fungsi
sumber-sumber devisa dan tujuan penggunaannya
Indikator :
1.
Mendeskripsikan pengertian perdagangan internasional
2.
Mendeskripsikan faktor-faktor yang
mendorong terjadinya perdagangan
internasional
3.
Menguraikan konsep keunggulan absolut
(mutlak) dan keunggulan komparatif
4. Mendeskripsikan
kebijakan pemerintah di bidang perdagangan internasional
5.
Mengidentifikasi sumber-sumber devisa dan
tujuan penggunaannya.
6. Mengidentifikasi
alat-alat pembayaran internasional.
7. Menguraikan
sebab-sebab terjadinya perubahan nilai tukar rupiah terhadap valuta asing
8.
Menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan
kurs yang berlaku.
9. Mendeskripsikan
konsep neraca pembayaran
10. Mengelompokkan
komponen-komponen neraca pembayaran
dan neraca perdagangan
11. Menguraikan
kebaikan dan keburukan utang luar negeri bagi Indonesia
1. Pengertian Perdagangan Internasional
merupakan hubungan kegiatan ekonomi
antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses
pertukaran barang atau jasa atas dasar suka
rela dan saling menguntungkan.
Perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain atas dasar
kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan
(individu dengan
individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional
menjadi salah satu faktor
utama untuk meningkatkan GDP.
2. Faktor-faktor
yang mendorong terjadinya perdagangan
internasional
1. Untuk memenuhi
kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
2. Keinginan
memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
3. Adanya perbedaan
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya
ekonomi
4. Adanya kelebihan
produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut
5. Adanya perbedaan
keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah
penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
7. Keinginan membuka
kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
8. Terjadinya era
globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri
3.
Konsep keunggulan absolut (mutlak) dan
keunggulan komparatif
A. Adam Smith mengemukakan teori yang
disebut Theory of Absolute Advantage (teori keunggulan mutlak). Menurut teori
ini suatu negara disebut memiliki keunggulan mutlak dibandingkan negara lain
apabila negara tersebut dapat memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat
diproduksi negara lain. Misalnya Indonesia memproduksi gas alam cair. Jepang
tidak mempunyai sumber gas alam, tetapi mampu memproduksi mobil. Dengan
demikian, terjadilah perdagangan barang antara Indonesia dan Jepang.
Produksi
|
Amerika
|
Inggris
|
Gandum
|
8
|
10
|
Pakaian
|
4
|
2
|
contoh lain sebagai
berikut: Misalnya hanya ada 2 negara, Amerika dan Inggris memiliki faktor
produksi tenaga kerja yang homogen menghasilkan dua barang yakni gandum dan
pakaian. Untuk menghasilkan 1 unit gandum dan pakaian Amerika membutuhkan 8
unit tenaga kerja dan 4 unit tenaga kerja. Di Inggris setiap unit gandum dan
pakaian masing-masing membutuhkan tenaga kerja sebanyak 10 unit dan 2
unit.Banyaknya Tenaga Kerja yang Diperlukan untuk Menghasilkan per Unit
Dari tabel diatas nampak bahwa
Amerika lebih efisien dalam memproduksi gandum sedang Inggris dalam produksi
pakaian. 1 unit gandum diperlukan 10 unit tenaga kerja di Inggris sedang di
Amerika hanya 8 unit. (10 > 8 ). 1 unit pakaian di Amerika memerlukan 4 unit
tenaga kerja sedang di Inggris hanya 2 unit. Keadaan demikian ini dapat
dikatakan bahwa Amerika memiliki absolute advantage pada produksi gandum dan
Inggris memiliki absolute advantage pada produksi pakaian. Dikatakan absolute
advantage karena masing-masing negara dapat menghasilkan satu macam barang
dengan biaya yang secara absolut lebih rendah dari negara lain.
B.David Ricardo mengajukan teori
tentang perdagangan internasional yang disebut Theory of Comparative Advantage
(Teori Keunggulan Komparatif). Menurut David Ricardo keunggulan komparatif
suatu negara apabila negara tersebut dapat memproduksi suatu barang atau jasa
dengan efisien dan lebih murah dibandingkan negara lain. Sebagai contoh,
Indonesia dan Korea Selatan negara produsen komputer. Korea Selatan mampu
memproduksi komputer dengan harga lebih murah daripada Indonesia. Korea Selatan
memiliki keunggulan komparatif dibandingkan Indonesia dalam memproduksi
komputer. Indonesia akan lebih untung apabila mengimpor komputer dari Korea
Selatan. Atau jika melakukan spesialisasi produksi
dan mengekspor barang dimana Negara tersebut dapat berproduksi relative lebih
efisien serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relative
kurang/tidak efisien. Berdasarkan perbandingan Cost Comparative advantage
efficiency, dapat dilihat bahwa tenaga kerja Indonesia lebih effisien dibandingkan
tenaga kerja Cina dalam produksi 1 Kg gula ( atau hari kerja ) daripada
produksi 1 meter kain ( hari bekerja) hal ini akan mendorong Indonesia
melakukan spesialisasi produksi dan ekspor gula.
Negara Produksi
|
1 Kg gula
|
1 m Kain
|
Indonesia
|
3 hari kerja
|
4 hari kerja
|
China
|
6 hari kerja
|
5
hari kerja
|
Sebaliknya tenaga kerja Cina
ternyata lebih effisien dibandingkan tenaga kerja Indonesia dalam produksi 1 m
kain ( hari kerja ) daripada produksi 1 Kg gula ( hari kerja) hal ini mendorong
cina melakukan spesialisasi produksi dan ekspor kain.
4. Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan
internasional
1. Tariff
adalah pajak yang dikenakan terhadap barang-barang dagangan yang melintasi
daerah pabean ( cutom area ). Sementara
itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk. Efek kebijakan ini terlihat langsung pada
kenaikan harga barang. Dengan pengenaan
bea masuk yang besar, mempunyai maksud memproteksi industri dalam negri
sehingga meningkatkan pendapatan negara dan juga membatasi permintaan konsumen
terhadap produk-produk impor dan mendorong konsumen menggunakan produk
domestik. Macam-macam penentuan tarif, yaitu:
Bea Ekspor (export
duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang
diangkut menuju negara
lain (di luar costum area).
Bea Transito (transit
duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang
Yang melalui
batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara
lain.
Bea Impor (import
duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
masuk dalam suatu
negara (tom area).
2.
Kuota / Kontingentering
adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi jumlah barang yang
diperdagangkan. Ada tiga macam kuota,
yaitu kuota impor, kuota produksi, dan kuota ekspor. Kuota impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor, kuota produksi adalah pembatasan dalam
jumlah barang yang diproduksi, dan kuota
ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor. Tujuan diberlakukannya kuota impor di
antaranya:
Mencegah barang-barang
yang penting berada di luar negri.
Menjamin tersedianya
barang-barang di dalam negeri dalam proporsi yang cukup.
Mengadakan pengawasan
produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilitas
harga
di dalam negeri.
3. Larangan Impor
kebijakan pemerintah dimaksudkan untuk
melarang masuknya produk-produk asing ke dalam
pasar
domestik. Dengan tujuan untuk
melindungi produksi dalam negri.
4. Subsidi Ekspor
kebijakan pemerintah yang diberikan untuk
menurunkan biaya produksi barang domestik,
sehingga
diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan dapat bersaing dengan
barang
impor.
Tujuan dari subsidi ekspor adalah
untuk mendorong jumlah ekspor, karena eksportir
dapat menawarkan harga yang lebih
rendah. Namun tindakan ini dianggap
sebagai persaingan
yang tidak jujur dan dapat menjurus ke arah
perang subsidi.
5.
Premi
Ekspor (Dumping)
Kebijakan pemerintah umtuk menjual barang di luar negeri dengan harga yang
lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume
perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen
mereka. Namun, negara pengimpor kadang
mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat
mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping
(dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau sering disebut counterveiling
duties. Hal ini dilakukan untuk
menetralisir dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain. Predatory dumping dilakukan dengan tujuan
untuk mematikan persaingan di luar negeri.
Setelah persaingan di luar negeri mati maka harga di luar negeri akan
dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan predatory dumping. Syarat
yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:
Kekuatan monopoli di
dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga kurva
permintaan di dalam negeri lebih inelastis
dibanding kurva permintaan di luar negeri.
Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga
konsumen dalam negeri tidak dapat
membeli barang dari luar negeri
6. Exchange Control ( pengawasan devisa )
Adalah kebijakan pemerintah yang membatasi jumlah valuta asing yang dapat ditukar dengan rupiah oleh calon importir.
Tujuanya: untuk membatasi impor barang sampai pada jumlah barang yang ditentukan oleh pemerintah.
Adalah kebijakan pemerintah yang membatasi jumlah valuta asing yang dapat ditukar dengan rupiah oleh calon importir.
Tujuanya: untuk membatasi impor barang sampai pada jumlah barang yang ditentukan oleh pemerintah.
7. Kebijakan Setandar
Tindakan pemerintah untuk menetapkan setandar tertentu terhadap sebuah barang impor yang sulit dipenuhi, sehingga impor barang dari luar negeri sulit dilaksanakan
Tindakan pemerintah untuk menetapkan setandar tertentu terhadap sebuah barang impor yang sulit dipenuhi, sehingga impor barang dari luar negeri sulit dilaksanakan
8. Prosedur Birokratis
Kebijakan ini mengharuskan imporir untuk mengisi formulir yang bermacam-macam sera memerlukan ijin dari instansi sehingga melalui proses yang panjang, ini memakan biaya yang tinggi, sehingga impor barang dapat dikurangi.
Kebijakan ini mengharuskan imporir untuk mengisi formulir yang bermacam-macam sera memerlukan ijin dari instansi sehingga melalui proses yang panjang, ini memakan biaya yang tinggi, sehingga impor barang dapat dikurangi.
9. Devaluasi
Adalah tindakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang sendiri dengan sengaja
terhadap uang asing.
Akibat devaluasi:
a. harga barang-barang impor menjadi mahal
b. harga barang-barang dalam negeri menjadi lebih murah di pasalan luar negeri.
a. harga barang-barang impor menjadi mahal
b. harga barang-barang dalam negeri menjadi lebih murah di pasalan luar negeri.
Tujuan
devaluasi:
a. Memperbesar exspor
b. Memperkecil impor
c. Menambah devisa negara
a. Memperbesar exspor
b. Memperkecil impor
c. Menambah devisa negara
5.
Sumber-sumber devisa dan tujuan
penggunaannya.
Devisa merupakan alat pembayaran internasional yang sah dan dapat diuangkan
dengan berbagai
mata uang. Dalam perdagangan internasional,
devisa dapat berupa valas yang nilai tukarnya
(kurs) sudah ditentukan,
surat-surat berharga (obligasi, commercial papers, dan saham), serta
surat wesel luar negeri.
A. Fungsi devisa
Bagi suatu negara, devisa mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Alat pembayaran dalam transaksi internasional
b. Sumber cadangan kekayaan negara
c. Sumber dana untuk pelaksanaan pembangunan
d. Sumber penerimaan pemerintah dalam bentuk pajak devisa
Bagi suatu negara, devisa mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Alat pembayaran dalam transaksi internasional
b. Sumber cadangan kekayaan negara
c. Sumber dana untuk pelaksanaan pembangunan
d. Sumber penerimaan pemerintah dalam bentuk pajak devisa
B. Tujuan penggunaan devisa
Devisa suatu negara dapat digunakan untuk hal-hal berikut:
a. Membayar kegiatan impor barang dan jasa
b. Menyelesaikan kewajiban luar negeri atas pembelian surat berharga oleh investor dalam
Devisa suatu negara dapat digunakan untuk hal-hal berikut:
a. Membayar kegiatan impor barang dan jasa
b. Menyelesaikan kewajiban luar negeri atas pembelian surat berharga oleh investor dalam
negeri
dari penduduk negara lain
c. Menyelesaikan kewajiban luar negeri atas utang luar negeri yang telah jatuh tempo
d. Membiayai perwakilan pemerintah di luar negeri
e. Keperluan wisatawan domestik yang akan berkunjung ke luar negeri.
c. Menyelesaikan kewajiban luar negeri atas utang luar negeri yang telah jatuh tempo
d. Membiayai perwakilan pemerintah di luar negeri
e. Keperluan wisatawan domestik yang akan berkunjung ke luar negeri.
C. Sumber Devisa Negara diperoleh dari :
1. Hasil ekspor barang, semakin besar nilai ekspor suatu negara maka semakin besar
1. Hasil ekspor barang, semakin besar nilai ekspor suatu negara maka semakin besar
penerimaan devisanya.
2. Pinjaman luar negeri / hutang luar negeri. Apabila suatu negara mendapat bantuan dari luar
2. Pinjaman luar negeri / hutang luar negeri. Apabila suatu negara mendapat bantuan dari luar
negeri maka ada penerimaan valuta asing.
3. Penerimaan bunga dan deviden luar negeri
4. Penerimaan hadiah dan sumbangan luar negeri.
5. Pengiriman mata uang asing dari orang Indonesia yang ada di luar negeri.
6. Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia akan membelanjakan uangnya di
3. Penerimaan bunga dan deviden luar negeri
4. Penerimaan hadiah dan sumbangan luar negeri.
5. Pengiriman mata uang asing dari orang Indonesia yang ada di luar negeri.
6. Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia akan membelanjakan uangnya di
Indonesia, dengan demikian Indonesia menerima
devisa.
6.
Cara
dan Alat-alat pembayaran internasional.
A. Cara pembayaran perdagangan Internasional
a. Pembayaran Tunai ( cash payment ) : adalah pembayaran yang didasarkan dengan jalan importir
a. Pembayaran Tunai ( cash payment ) : adalah pembayaran yang didasarkan dengan jalan importir
menyerahkan sejumlah uang atau dengan
mengeluarkan sejumlah cek pada exsportir. Penyerahan
tersebut
dapat dilaksnakan pada saat barang dikirim kepada importir
b. Pembayaran secara kredit
c. Pembayaran secara kompensasi
Adalah penyelesaian pembayaran atara beberapa penduduk suatu negara dengan penduduk negara
b. Pembayaran secara kredit
c. Pembayaran secara kompensasi
Adalah penyelesaian pembayaran atara beberapa penduduk suatu negara dengan penduduk negara
lainya yang saling mengadakan hubungan
perdagangan.
B. Alat
pembayaran Internasional
a. Wesel dagang (Bill of Exchange)
Pembayaran ini dilaksanakan dengan setelah exportir mengirimkan barang kepada importir. Kemudian exportir mengirimkan surat perintah membayar sejumlah uang pada tanggal jatuh tempo pada importir untuk ditandatangani. Setelah surat itu ditandatangani oleh importir lalu dikembalikan kepada exportir. Apabila exportir membutuhkan uang tunai wesel tersebut dapat dijual exsportir akan mendapat uang sampai tangga jatuh tempo.Kesimpulanya bahwa wesel dagang adalah surat perintah membayar dari exsportir kepada importir pada taggal jatuh tempo.
a. Wesel dagang (Bill of Exchange)
Pembayaran ini dilaksanakan dengan setelah exportir mengirimkan barang kepada importir. Kemudian exportir mengirimkan surat perintah membayar sejumlah uang pada tanggal jatuh tempo pada importir untuk ditandatangani. Setelah surat itu ditandatangani oleh importir lalu dikembalikan kepada exportir. Apabila exportir membutuhkan uang tunai wesel tersebut dapat dijual exsportir akan mendapat uang sampai tangga jatuh tempo.Kesimpulanya bahwa wesel dagang adalah surat perintah membayar dari exsportir kepada importir pada taggal jatuh tempo.
b. L/C(Letter of Credit)
Artinya bang penjamin mengeluarkan surat kesanggupan untukmembayar kepada exsportir atas permintaan importir sebelum barang dikirim oleh importir pada tanggal yang ditentukan importir tersebut membayar kpada bang penjamin dan bang penjamin meneruskan pembayaran tersebut kepada exsportir.
c. Cable Order ( Transfer Telegrafik )
Adalah cara pembayarandengan cek yang diteruskan melalui telegram/telepon yang dilakukan oleh bang dalam negeri kepada relasinya di luar negeri melalui treansver deposito.
C. TATA
LAKSANA IMPOR-EXSPOR
Lembaga yang berperan dalam kegiatan impor antara lain:
a. Importir adalah orang atau badan usaha yang membeli atau mendatangkan barang dari luar
Lembaga yang berperan dalam kegiatan impor antara lain:
a. Importir adalah orang atau badan usaha yang membeli atau mendatangkan barang dari luar
negeri.
b. Exsportir adalah orang atau badan usaha yang menjual atau mengirimkan barang kepada
b. Exsportir adalah orang atau badan usaha yang menjual atau mengirimkan barang kepada
importir.
c. Bang Dalam Negeri adalah bang yang bertindak sebagai penjamin importir atau exsportir.
d. Bang Luar Negeri adalah sebagai bang realisasi daripada bang dalam negeri.
e. Kantor Bea Cukai aalah suatu lembaga yang berada di bawah negara Departemen
c. Bang Dalam Negeri adalah bang yang bertindak sebagai penjamin importir atau exsportir.
d. Bang Luar Negeri adalah sebagai bang realisasi daripada bang dalam negeri.
e. Kantor Bea Cukai aalah suatu lembaga yang berada di bawah negara Departemen
Perdagangan yang diberi wewenang utuk
menyampaikan izin impor dan memungut bea
masuk.
f. Jawatan exspor/perum exspor adalah lembaga yang diberikan wewenang untuk memberikan
f. Jawatan exspor/perum exspor adalah lembaga yang diberikan wewenang untuk memberikan
izin exspor.
g. Maskapai Pelayaran
h. Maskapai Asuransi
i. Kedutaan Asing
g. Maskapai Pelayaran
h. Maskapai Asuransi
i. Kedutaan Asing
7.
Sebab-sebab terjadinya perubahan nilai tukar
rupiah terhadap valuta asing
a. Perubahan Dalam Citra Masyarakat
citra rasa masyarakat mempengaruhi corak konsumsi mereka. Perubahan citra rasa
citra rasa masyarakat mempengaruhi corak konsumsi mereka. Perubahan citra rasa
masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas barang-barang yoang
diproduksi
dalam negeri atau barang infor.
Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan
menginpor berkurang dan dapat menaikan ekspor.
b. Perubahan Harga Barang
harga barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah suatu barang akan diimpor atau di ekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga relatif murah akan menaikan ekspor dan apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang, pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya kenaikan harga barang impor akan mengurangi impor.
harga barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah suatu barang akan diimpor atau di ekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga relatif murah akan menaikan ekspor dan apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang, pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya kenaikan harga barang impor akan mengurangi impor.
c. Perubahan Harga Umum Inflasi
inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs valuta asing. Inflasi yang berlaku pada umumnya kecenderungan seperti ini disebabkan efek sebagai berikut :
1. inflasi menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal daripada harga-harga diluar
inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs valuta asing. Inflasi yang berlaku pada umumnya kecenderungan seperti ini disebabkan efek sebagai berikut :
1. inflasi menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal daripada harga-harga diluar
negeri
2. inflasi menyebabkan harga-harga barang ekspor menjadi lebih mahal
2. inflasi menyebabkan harga-harga barang ekspor menjadi lebih mahal
8.
Nilai tukar suatu valuta berdasarkan kurs yang
berlaku.
Bursa Valuta
asing adalah suatu tempat diperjual-belikannya macam-macam mata uang asing.
Fungsi bursa valta asing yaitu :
a.
Mentransfer daya beli dari satu mata uang
asing tertentu kepada mata uang asing lainnya.
b.
Penyedia kredit bagi keperluan Negara-negara
yang melakukan perdagangan luar negeri.
c.
Menyediakan fasilitas pertanggungan
pembatasan risiko valuta asing
Untuk keperluan jual beli valuta asing, bursa valuta mengeluarkan harga (kurs)
:
1.
Kurs Jual
Kurs jual adalah kurs yang
dikeluarkan oleh bursa valas untuk menjual satu unit mata uang
asing tertentu.
2.
Kurs Beli
Kurs
beli
adalah kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas untk membeli satu unit mata
uang
asing tertentu.
3.
Kurs Tengah
Kurs tengah adalah rata-rata dari kurs jual dan
kusr beli.
Keungulan kurs tengah adalah
unruk menganalisis naik- turunnya harga valuta asing di bursa
valas tertentu.
Contoh soal:
1.
Tn. Yusuf akan pergi ke Amerika Serikat. Ia
mempunyai uang sebesar Rp 200.000.000,00.
Hari ini aia
dating ke bursa valas untuk menukarkan uangny dengan dolar Amerika. Pada
saat itu kurs
yang berlaku di bursa valas adalah sebagai berikut.
Kurs jual
US$ 1 = Rp 8.000,00
Kurs beli
US$ 1 = Rp 7.800,00
Berapa dolar
Amerika yang diterima Tn. Yusuf dari bersa valas?
Jawab :
Tn. Yusuf
menukarkan rupiah dengan dolar. Dalam kejadian ini berarti Tn. Yusuf membeli
dolar Amerika dan bursa yang menjualnya, maka yang diperhitungkan adalah kurs
jual swbagai berikut.
Rp
200.000.000,00 x US$
1 = US$ 25.000
Rp 8.000,00
Jadi Tn.Yusuf
menerima uang US$ 25.000
2.
Sepulangnya
dari Amerika, Tn. Yusuf memiliki unag sebanyak US$ 1.000. ia datang
lagi
ke bursa valas untuk
menukarkan uang dolarnya dengan uang rupiah. Pada saat itu kurs
yang berlaku di bursa sebagai berikut.
Kurs jual: US$ = Rp 8.150,00
Kurs beli: US$ = Rp 8.050,00
Berapa rupiah Tn. Yusuf akan memperoleh hasil
penukaran dolar Amerikanya di bursa
tersebut?
Jawab:
Tn.
Yusuf menukarkan dolar Amerika dengan rupia. Artinya, menjual dolar Amerika ke
bursa,
dan
dan bursa akan memberlekukan kurs beli sebagai berikut.
US$
1.000 x Rp 8.050,00 = Rp 8.050.000,00.
Jadi,
Tn. Yusuf akan menerima uang Rp 8.050.000,00
9.
Konsep neraca pembayaran
A. Definisi Neraca Pembayaran
Dalam perdagangan internasional
terdapat dua hal penting pencatatan transaksi, yaitu
Neraca perdagangan (balance of
trade) dan neraca pembayaran (blance of payment).
Neraca Perdagangan adalah suatu ikhtisar yang mencatat tentang ekspor
dan impor suatu nrgara dalam jangka waktu tertentu (umumnya satu tahun) dengan
ketentuan apabila ekspor lebih besar dari pada impor maka neraca perdagangan
dalam keadaan aktif dan nilai ekspor lebih kecil dari impor maka neraca
perdagangan dalam keadaan pasif. Dalam kondisi ideal, suatu negara menghendaki
neraca perdagangannya aktif, perolehan devisa akan terus bertambah sehingga
posisi cadangan devisa negara meningkat. Neraca pembayaran merupakan suatu
ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu Negara dengan
Negara lain selama jangka waktu tertentu biasanya satu tahun. Umumnya neraca
pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal
dan fiansial, dan item-item finasial.
Transaksi dalam neraca pebayaran dapat
dibedakan dalam dua macam transaksi :
a.
Transaksi debit, yaitu transaksi
yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) Dari
dalam negeri ke luar negeri,
transaksi ini disebut transaksi negatif (-) yaitu transaksi yang
menyebabkan berkurangnya posisi
cadangan devisa Negara.
b.
Transaksi kredit adalah transaksi
yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dalam
negeri.
Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+) yaitu transaksi yang
menyebabkan
bertambahnya posisi cadangan
devisa negara.
B. Fungsi Neraca
Pembayaran
a.
untuk menerangkan ekonomi
internasional suatu negara
b.
alat bagi pemerintah untuk
menentukan kebijakan moneter
c.
alat untuk menerangkan
sumber-sumber pendapatan dan penggunaan devisa luar negeri.
d.
Alat untuk mendapatkan gambaran
tentang pengaruh transaksi luar negeri terhadap
pendapatan nasional.
.
C. Susunan Neraca Pembayaran
No.
|
Kredit
(-)
|
No.
|
Debit
|
1
2.
3.
4.
|
Neraca barang (ekspor)
Transaksi ekspor barang (komanditas)
Neraca jasa
§ Jasa-jasa
perbankan dari luar negeri
§ Hasil-hasil
pariwisata dari luar negeri
Neraca hasil modal
§ Bunga dan
deviden yang diterima dari luar negeri
§ Upah tenaga kerja
dari luar negeri
§
Neraca lalu lintas modal
§ Kredit
(pinjaman) dari luar negeri
§ Penerimaan
cicilan piutang luar negeri
§
Neraca
lalu luntas moneter
§ pengeluaran
emas ke luar negeri
|
1
2.
3
4
|
Neraca barang (impor)
Mencatat transaksi impor barang (komoditas)
Nerca jasa
§ Jasa-jasa
perbankan dari ke luar negeri
§ Hasil-hasil
pariwisata ke luar negeri
Neraca hasil modal
§ Bunga dan
deviden yang dibayar ke luar negeri
§ Upah tenaga
kerja yang dibayar ke luar negeri
§
Neraca lalu luntas modal
§ Pembayaran
(pinjaman) ke luar negeri
§ Penerimaan
cicilan utang ke luar negeri
Neraca
lalu luntas moneter
§ Penerimaan
emas ke luar negeri
|
D. Transaksi-transaksi yang Terdapat Dalam Neraca
Pembayaran
a.
Pos Transaksi dagang (Transaction
of Trade)
Pos transaksi dagang mencatat seluruh
transaksi, baik dalam kegiatan ekspor barang (berwujud) dan jasa
(tidak berwujud). Transaksi ini
akan dicatat di sisi debit (-) neraca pembayaran karena menyebabkan
mengalirnya uang ke luar negeri.
b.
Pos Pendapatan modal (Income on
Investment)
Dalam pos ini dicatat seluruh
penerimaan dan pendapatan, seperti hasil penanaman modal di luar
negeri dalam bentuk keuntungan, bunga atau
deviden.
c.
Pos Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi
unilateral adalah transaksi searah. Artinya transaksi yang terjadi tanpa kontak
transaksi
lainnya.
d.
Pos Penanaman Modal Langsung
Pos ini
mencatan penanaman modal yang langsung dilaksanakan oleha penduduk suatu Negara
dengan penduduk negar
lain.
e.
Pos Utang-Piutang (Jangka panjang/ Jangka pendek)
Pada pos ini
dicatat seluruh transaksi kredit (pinjaman) jangka panjang atau transaksi
kredit yang
jangka waktu
pembayarannya lebih dari satu tahun dan transaksi utang-piutang jangka pendek
(kurang dari satu tahun).
f.
Pos Sector Moneter (Pos Lalu Lintas Monter)
Pada
pos ini dicatat semua transaksi saat terjadi permbayaran pada
transaksi-transaksi di atas dari mulai
transaksi dagang, pendapatan modal sampai
utang-piutang. Keadaan pos ini dapat menunjukan posisi
cadangan devisa suatu Negara.
E. Penggolongan Komponen Neraca Pembayaran
a.
Transaksi Berjalan Neraca/ Neraca berjalan
1.
perdagangan dalam bentuk barang
2.
perdagangan jasa
3.
pendapatan inflasi
4.
pembayaran transfer
b.
Transaksi Total/ Neraca Modal
1.
aliran modal resmi adalah pinjaman
dan pembayaran antara badan-badan pemerintah di
suatu Negara lain.
2.
Investasi langsung swasta, adalah
penanaman modal langsung, yaitu investasi berupa
mendirian perusahaan-perusahaan ternama perindurtrian.
F.
Defisit atau Surplus Neraca Pembayaran Serta Dampaknya Terhadapa
Perekonomian
Suatu Negara
a.
Defisit atau Surplus Neraca Pembayaran
1.
Surplus total adalah jumlah pinjaman
akomodatif ditambah penambahan stok nasional.
2.
Defisit total adalah pinjaman akomodatif
ditambah penambahan stok nasional.
3.
Pinjaman otonom adalah pinjaman yang
dilakukan oleh suatu Negara bukan untuk menutup/
berhubungan dengan neraca pembayaran, tetapi
atas keinginan sendiri atas pinjaman untuk
keperluan
pembangunan di bidang pndidikan, sosial dan lain-lain.
4.
Pinjaman akomodatif adalah pinjaman yang
dilakukan oleh suatu Negara untuk keperluan
menutupi defisit neraca pembayaran.
b.
Dampak Neraca Pembayaran Surplus,
Defisit, dan Seimbang Terhadap Suatu
Perekonomian Suatu Negara
Jika jumlah penerimaan lebih besar dari pada
jumlah pembayaran/ utang (transaksi kredit > transaksi debit), neraca
pembayaran mengalami surplus (favorable). Sebaliknya, jika neraca pembayaran/
utang lebih besar dari pada penerimaan (transaksi debit > transaksi kredit),
neraca pembayaran mengalami defisit (unfavorable). Devisit ini harus dibayar
dengan devisa sehingga cadangan devisa (stok nasional) akan menipis, atau
ditutup dengan kredit bank atau diselesaikan melalui IMF.
10. Neraca perdagangan
Neraca Perdagangan adalah balance
of trade yaitu ikhtisar yang menunjukkan selisih antara nilai transaksi ekspor dan impor suatu
negara dalam jangka waktu
tertentu atau Neraca perdagangan (balance of trade) adalah sebuah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan perbedaan antara nilai moneter antara ekspor dan
impor. Neraca perdagangan biasa disebut dengan ekspor netto. Neraca perdagangan
yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai moneternya
melebihi impor, dan biasa disebut surplus perdagangan. Sementara itu jika
neraca perdagangan menunjukkan kondisi negatif artinya nilai moneter impor
melebihi ekspor, dan disebut sebagai defisit perdagangan. Bagi setiap negara
tentunya kondisi surplus lebih diharapkan
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi neraca perdagangan meliputi:
* Biaya produksi (tanah, tenaga kerja, modal, pajak
insentif, dll) ekspor dalam perekonomian vis-à-
vis dalam
perekonomian mengimpor;
* Harga dan ketersediaan bahan baku, barang setengah jadi dan bahan lainnya;
* Perubahan nilai tukar;
* Multilateral, bilateral dan unilateral pajak atau pembatasan perdagangan;
* Non-tarif barriers, seperti lingkungan, kesehatan atau standar keselamatan;
Efektivitas devisa yang memadai untuk membayar impor, dan
* Harga barang yang diproduksi di rumah (tergantung pada kecepatan suplai)
* Harga dan ketersediaan bahan baku, barang setengah jadi dan bahan lainnya;
* Perubahan nilai tukar;
* Multilateral, bilateral dan unilateral pajak atau pembatasan perdagangan;
* Non-tarif barriers, seperti lingkungan, kesehatan atau standar keselamatan;
Efektivitas devisa yang memadai untuk membayar impor, dan
* Harga barang yang diproduksi di rumah (tergantung pada kecepatan suplai)
11.
Kebaikan dan keburukan utang luar negeri
bagi Indonesia
Neraca pembayaran
Indonesia untuk neraca barang/neraca perdagangan (ekspor dan impor barang)
selalu aktif, terutama karena minyak bumi dan komoditas unggulan lainnya sengat
banyak diekspor. Akan tetapi, neraca jasa dan neraca modal sampai sekarang selalu
defisit sehingga transaksi berjalan sering men unjukan
defisit. Untuj menutupi defisit ini pemerintah terpaksa melakukan pinjaman
(utang) luar negeri, baik kelembaga keuangan internasional (IMF, World Bank,
dan CGI) maupun pinjaman bilateral dan multilateral dalam bentuk pinjaman
akomodatif.
Factor lain yang mengakibatkan perlunya utang luar negeri adalah karena negara Indonesia termasuk negara sedang berkembang yang kekurangan modal untuk membangun dan mengejar ketertinggalan dari negara maju. Untuk membangun dan mengejar ketertinggalan ini, Indonesia memerlukan modal yang sangat banyak. Infarastruktur harus dibangun, system pendidikan harus dikembangkan dan kegiatan pemerintahan harus diperluas serta sector kegiata swasta memerlukan modal yang sangat banyak untuk mewujudkan modernisasi di berbagai kegiatan ekonomi. Salah satu modal tersebut adalah utang luar negeri.
Pinjaman (utang) luar negeri yang dilakukan Negara Indonesia mempunyai kebaikan dan keburukan,
Factor lain yang mengakibatkan perlunya utang luar negeri adalah karena negara Indonesia termasuk negara sedang berkembang yang kekurangan modal untuk membangun dan mengejar ketertinggalan dari negara maju. Untuk membangun dan mengejar ketertinggalan ini, Indonesia memerlukan modal yang sangat banyak. Infarastruktur harus dibangun, system pendidikan harus dikembangkan dan kegiatan pemerintahan harus diperluas serta sector kegiata swasta memerlukan modal yang sangat banyak untuk mewujudkan modernisasi di berbagai kegiatan ekonomi. Salah satu modal tersebut adalah utang luar negeri.
Pinjaman (utang) luar negeri yang dilakukan Negara Indonesia mempunyai kebaikan dan keburukan,
a. kebaikan utang luar
negeri bagi Negara Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional.
2. Sebagai alat stabilitas ekonomioi nasional.
3. Sebagai alat memperbaiki neraca pembayaran yang defisit.
4. Sebagai alat pemerataan pendapatan nasional.
5. Sebagai alat untuk meningkatkan aktifitas perekonomian dalam negeri (diversifikasi ekonomi)
1. Sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional.
2. Sebagai alat stabilitas ekonomioi nasional.
3. Sebagai alat memperbaiki neraca pembayaran yang defisit.
4. Sebagai alat pemerataan pendapatan nasional.
5. Sebagai alat untuk meningkatkan aktifitas perekonomian dalam negeri (diversifikasi ekonomi)
untuk meningkatkan ekspor.
6. Sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional
6. Sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional
b. Keburukan
utang luar negeri bagi Negara Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Adanya
ketergantungan terhadap luar negeri, sehingga perekonomian nasional sering
dikendalikan
oleh pihak yang memberikan pinjaman.
2. Devaluasi yang dilakukan oleh Negara lain akan menurunkan nilai mata uang rupiah.
3. Harus taat mengikuti peraturan internasional sekalipun peraturan itu merugikan industry dalam
2. Devaluasi yang dilakukan oleh Negara lain akan menurunkan nilai mata uang rupiah.
3. Harus taat mengikuti peraturan internasional sekalipun peraturan itu merugikan industry dalam
negeri.
4. Menerima liberalisasi pasar (Globalisasi) sekalipun belum siap untuk bersaing dengan Negara
4. Menerima liberalisasi pasar (Globalisasi) sekalipun belum siap untuk bersaing dengan Negara
lain.
5. Pinjaman Negara Indonesia dalam waktu yang lama walaupan bungannya rendah tetapi sudah
5. Pinjaman Negara Indonesia dalam waktu yang lama walaupan bungannya rendah tetapi sudah
mewariskan semangat berutang dan beban utang
kepada anak cucu dimasa yang akan datang
wawasan 4
Jakarta - Presiden SBY melalui Sekretaris Kabinet (Seskab)
Dipo Alam tahun lalu mengimbau jajaran pemerintah melalui Surat Edaran Surat
Edaran (SE) Nomor: SE–592/Seskab/XI/2012 untuk membatasi pinjaman luar negeri
yang membebani APBN/APBD. Berapa jumlah utang luar negeri pemerintah Indonesia
hingga akhir 2012?Dari data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian
Keuangan yang dikutip, Senin (28/1/2013), total utang pemerintah Indonesia
hingga akhir 2012 mencapai Rp
1.975,42 triliun.
Dari jumlah tersebut, Rp 612,52 triliun merupakan utang luar negeri yang
didapat dari beberapa negara dan juga lembaga-lembaga multilateral. Utang luar
negeri ini turun dibandingkan akhir 2011 yang sebesar Rp 620,28 triliun.Tahun
ini, pemerintah memutuskan nilai belanja APBN Rp 1.683 triliun. Defisit
anggaran tahun ini direncanakan 1,65% terhadap PDB atau Rp 172,8 triliun,
karena penerimaan negara lebih kecil.
Untuk menutup defisit tersebut, DPR membolehkan pemerintah menambah utang baru
hingga Rp 161,4 triliun.Sampai saat ini siapa yang paling rajin memberi utang
ke Indonesia? Ada 3 negara dan 3 lembaga yang paling rajin memberi utang kepada
pemerintah Indonesia. Mereka adalah:
6. Islamic
Development Bank (IDB)
Pemerintah Indonesia mempunyai utang
Rp 5,05 triliun kepada IDB hingga akhir 2012 lalu. Jumlah utang ini naik dari
jumlah di akhir 2011 sebesar Rp 4,23 triliun.
5.Jerman
jumlah
utang pemerintah Indonesia ke Jerman mencapai Rp 20 triliun hingga hingga akhir
2012. Utang ini turun tipis dari akhir 2011 yang jumlahnya Rp 20,29 triliun.
4.Prancis
Pemerintah Indonesia mempunyai utang
Rp 21,3 triliun ke Prancis hingga hingga akhir 2012. Jumlah utang ini naik dari
Rp 20,9 triliun di akhir 2011 lalu.
3.Asian Development Bank (ADB)
Jumlah utang Indonesia ke ADB sampai
akhir hingga akhir 2012 adalah Rp 100,34 triliun. Utang tersebut naik jika
dibandingkan di akhir 2011 yang nilainya Rp 97,92 triliun
2. Bank Dunia
Utang Indonesia ke Bank Dunia hingga
akhir 2012 mencapai Rp 122,14 triliun. Jumlah ini naik dari akhir 2011 yang
nilainya Rp 108,73 triliun.
1. Jepang
Wawasan 5
Utang Luar Negeri Buat Lingkungan Rusak
On 21/01/2013
Jakarta – Utang luar negeri (ULN) banyak mendorong
kebijakan-kebijakan yang merusak lingkungan. Banjir besar yang menenggelamkan
Jakarta hanyalah salah satu efek dari kerusakan lingkungan tersebut. Hal itu
disampaikan koordinator Koalisi Anti Utang Dani Setiawan lewat pesan singkatnya
kepada Neraca.“Sejak zaman orde baru sampai sekarang, utang-utang
luar negeri banyak mendorong kebijakan-kebijakan yang merusak lingkungan.
Mendorong kebijakan liberalisasi penguasaan sumber daya alam sehingga
eksploitasi semakin meningkat,” jelas Dani.Kebijakan ekonomi, kata Dani, sangat
bias. Kota sebagai sumber-sumber pertumbuhan ekonomi sementara desa sebagai
penyangga dihancurkan. “Dulu, tahun 70-an, Bank Dunia membiayai penebangan
hutan Indonesia untuk dikonversi menjadi ladang-ladang sawit. Pasca reformasi,
kebijakan undang-undang di bidang migas, minerba, dan lain-lain mendorong
eksploitasi sumber daya alam secara masif tanpa mempedulikan dampak lingkungan.
Dan undang-undang itu adalah produk dari persyaratan utang luar negeri dari
Bank Dunia, ADB, Jepang, termasuk IMF,” jelas Dani.Termasuk karena besarnya
beban pembayaran utang, kata Dani, akibatnya pemerintah tidak cukup dana untuk
membiayai konservasi lingkungan.Pengaruhi Dunia Ketiga
Penulis buku Utang Pemerintah Mencekik Rakyat Awalil Rizky juga mengemukakan hal senada. “Kalau kita analisisnya makro, dan puluhan tahun, maka utang luar negeri sangat erat hubungannya dengan kerusakan lingkungan,” kata dia kepada Neraca.“Coba perhatikan awalnya keterbukaan ekonomi Indonesia, modal asing yang masuk. Itu mempengaruhi hutan, alam, dan iklim. Tapi perlu diperhatikan juga bahwa hal tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga Asia dan negara dunia ketiga,” kata Rizky.Lebih jauh, Rizky mengatakan bahwa bukan hanya utang pemerintah yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Tetapi juga utang luar negeri swasta dan investasi asing, terutama yang berada di bidang eksplorasi alam dan perkebunan besar.Memang diakui bahwa investasi-investasi itu sudah memiliki analisis dampak lingkungan. “Tapi amdal yang mereka buat adalah jangka pendek, dan sebagian diakali. Selama ini pengawasan untuk itu tidak ketat. Sekarang kita sedang menuai hasilnya,” kata Rizky.
Banjir Jadi Dalih Utang
Menurut Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng, salah satu sebab mengapa banjir Jakarta semakin parah adalah karena pemerintah SBY menjadikan banjir sebagai komoditas untuk mendapatkan utang dari berbagai lembaga keuangan seperti Bank Dunia, ADB dan pemerintah AS. “Ini mirip dengan praktik menjual isue terorisme untuk dapat utang dari AS dan negara lainnya. Banjir dijadikan komoditi setiap tahun untuk dapat utang baru,” kata dia lewat pesan singkatnya kepada Neraca.Tahun 2009, pemerintah mengajukan pinjaman senilai US$ 135,5 juta untuk menangani banjir. Pinjaman yang ditawarkan itu terkait dengan program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Selain itu, Dewan Direktur ADB menyetujui alokasi hibah senilai US$2 juta dari Japan Special Fund dalam bentuk dukungan teknis guna membantu investasi sistem pengendalian bencana akibat air.
Selanjutnya 2010, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum mengajukan pinjaman untuk proyek penanggulangan banjir Jakarta atau Jakarta Urgent Flood Mitigation Project 2011 sebagai kelanjutan proyek pengerukan 13 sungai di Jakarta menggunakan dana pinjaman Bank Dunia senilai US$ 150 juta.
Pada 2012, Bank Dunia memberikan uang untuk Jakarta Urgent Flood Mitigation Project senilai US$ 139,64 juta. Pada saat yang sama, Kementerian Pekerjaan Umum mendapatkan persetujuan pinjaman dari World Bank sebesar Rp 200 miliar untuk program JEDI. Selain itu, AS melalui Office of U.S. Foreign Disaster Assistance akan memberikan US$ 150 ribu untuk korban banjir Ibukota.“Setiap terjadi banjir Jakarta, Pemerintah SBY buru-buru menyiapkan proposal dan menjadikan musibah yang diderita rakyat tersebut sebagai barang dagangan. Kebusukan inilah yang menjadi sebab utama mengapa banjir terkesan dipelihara. Dengan cara ini, Rezim SBY memiliki alasan untuk mengemis utang dan bantuan luar negeri,” tutur Daeng.sumber: neraca.co.id,
wawasan
6
Penguatan rupiah tergantung pada neraca perdagangan RI
BISNIS ACEH
Sabtu, 19 Januari 2013 22:08 WIB
JAKARTA
- Penguatan nilai tukar rupiah bergantung pada perbaikan posisi neraca
perdagangan Indonesia. Ekonom PT
Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan kebijakan Bank Indonesia
dalam bentuk aturan devisa hasil ekspor hanya sebagian kecil dari aspek yang
berpengaruh pada nilai tukar rupiah.Aturan DHE belum cukup efektif karena baru
mampu memaksa 70% devisa hasil ekspor diterima melalui industri perbankan Tanah
Air.Lana memperkirakan dampak DHE pada posisi nilai tukar rupiah pada 2013 masih akan terbatas meskipun telah dilengkapi dasar aturan pembentukan trustee oleh bank lokal.“Aspek yang lebih besar adalah neraca perdagangan, itu akan lebih bisa mendorong fundamental,” katanya dalam acara peluncuran STAR fo Desktop di Galeri Bursa Efek Indonesia, Sabtu (19/1).Dia menjelaskan nilai tukar rupiah tertekan akibat defisit neraca perdagangan terus menguras suplai dolar AS di pasar domestik.
Perbaikan posisi neraca perdagangan bisa melengkapi arus modal masuk dalam bentuk portfolio dan investasi langsung yang belakangan ini menopang keseimbangan neraca pembayaran Indonesia.Lana yakin perbaikan perekonomian China bisa mendorong harga komoditas di pasar global hingga nilai ekspor Indonesia terdongkrak pada 2013.Penguatan kinerja ekspor kemudian akan mengisi kebutuhan dolar di pasar domestik yang saat ini banyak terserap oleh kebutuhan importir barang modal dan BBM.
Adapun tren penurunan nilai rupiah pada awal tahun, jelasnya, lebih banyak dipengaruhi oleh aktivitas di pasar finansial daripada pergerakan fundamental perekonomian.“Kalau overshooting kejadian, baru si pemilik modal mau jual dolar. Sekarang yang punya dolar belum mau jual karena menunggu titik balik itu,” kata Lana.Senior Technical Analyst Samuel Sekuritas M. Alfatih memaparkan sepanjang 2012 pelemahan rupiah telah menembus level penting pada 9.450 dan 9.650.Pergerakan hingga Januari, menurut dia, menunjukkan potensi nilai tukar rupiah pada dolar AS bisa overshooting hingga ke titik 10.120. Sumber | bisnis
wawasan
7
Impor BBM Melonjak Bikin Neraca Perdagangan RI 'Tekor'
Ramdhania
El Hida - detikfinance
Kamis, 10/01/2013 13:32 WIB
Jakarta -
Neraca perdagangan Indonesia terpuruk dan mengalami defisit akibat tingginya
angka impor. Ternyata salah satu penyebab terbesarnya adalah tingginya angka
impor BBM akibat melonjaknya konsumsi.Menteri Perdagangan Gita Wirjawan
mengatakan, dirinya berharap konsumsi BBM subsidi bisa ditekan, apalagi harga
BBM subsidi sangat murah. Kewenangan penekanan konsumsi BBM subsidi saat ini
berada di Kementerian ESDM."Karena impor migas konsumsinya meningkat dan
membuahkan defisit US$ 4,8 miliar dalam 11 bulan pertama (2012) yang sebelumnya
belum terjadi. Ini harus disikapi terkait harga BBM dan lain-lain," ujar
Gita di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis
(10/1/2013).
Gita menambahkan, jika persoalan lonjakan konsumsi BBM ini tidak diperhatikan, maka defisit neraca perdagangan yang terjadi di 2012 bisa terulang lagi tahun ini. Gita memperkirakan defisit neraca perdagangan di 2012 mencapai US$ 2 miliar."Menurut saya US$ 1,5-2 miliar, Desember kan belum keluar. Kalau kumulatif kan baru sampai November US$ 1,33 miliar itu lebih karena defisit migas," jelasnya.Sementara itu, untuk investasi di sektor riil dan portofolio, lanjut Gita, masih cukup baik. Hanya saja, harga komoditas yang belum stabil membuat ekspor Indonesia sangat tergantung dengan faktor eksternal."Saya melihat investasi di riil sektor dan portofolio cukup baik. Tapi dari sisi perdagangan eksternal ini tergantung stabilisasi harga komoditas karena ekspor kita masih sangat bergantung komoditas dan impor migas," cetus Gita.Memang tahun lalu volume konsumsi BBM subsidi di Indonesia mencapai 45 juta kiloliter (KL). Jumlah ini meningkat tajam dari target alokasi volume BBM subsidi yang sebenarnya hanya 40 juta KL. Di tahun ini, pemerintah mengalokasikan volume BBM subsidi sebanyak 46 juta KL dan berpotensi untuk jebol lagi.
Gita menambahkan, jika persoalan lonjakan konsumsi BBM ini tidak diperhatikan, maka defisit neraca perdagangan yang terjadi di 2012 bisa terulang lagi tahun ini. Gita memperkirakan defisit neraca perdagangan di 2012 mencapai US$ 2 miliar."Menurut saya US$ 1,5-2 miliar, Desember kan belum keluar. Kalau kumulatif kan baru sampai November US$ 1,33 miliar itu lebih karena defisit migas," jelasnya.Sementara itu, untuk investasi di sektor riil dan portofolio, lanjut Gita, masih cukup baik. Hanya saja, harga komoditas yang belum stabil membuat ekspor Indonesia sangat tergantung dengan faktor eksternal."Saya melihat investasi di riil sektor dan portofolio cukup baik. Tapi dari sisi perdagangan eksternal ini tergantung stabilisasi harga komoditas karena ekspor kita masih sangat bergantung komoditas dan impor migas," cetus Gita.Memang tahun lalu volume konsumsi BBM subsidi di Indonesia mencapai 45 juta kiloliter (KL). Jumlah ini meningkat tajam dari target alokasi volume BBM subsidi yang sebenarnya hanya 40 juta KL. Di tahun ini, pemerintah mengalokasikan volume BBM subsidi sebanyak 46 juta KL dan berpotensi untuk jebol lagi.
Wawasan
8
Kepercayaan
Investor Segera Selesaikan Defisit
Neraca Perdagangan
JAKARTA-
Pemerintah harus segera menyelesaikan defisit neraca perdagangan yang
diperkirakan menjadi hambatan bagi perekonomian untuk bertumbuh lebih baik.
Pasalnya, dengan neraca perdagangan yang defisit membuat investor keluar dari
Indonesia dan perekonomian di dalam negeri turun.Sebagaimana diketahui dalam
laporan Bank Dunia, global economic prospect menyebutkan ekonomi dunia masih
tidak menentu dan pertumbuhan ekonomi negara maju masih melemah. Negara-negara
berkembang perlu fokus pada peningkatan potensi pertumbuhan ekonominya,
sekaligus memperkuat bantalan untuk menangani risiko dari kawasan Eropa dan
kebijakan fiskal di Amerika Serikat.
Kepala Ekonom Bank Internasional Indonesia (BII) Juniman di Jakarta, Rabu (16/1) mengatakan kekhawatiran Bank Dunia untuk tahun 2013 sudah diantisipasi pemerintah dalam APBN 2012. Penyusunan alokasi anggaran memperhitungkan risiko ekonomi global masih dalam pemulihan, di sisi lain krisis utang di Eropa belum ada penyelesaian yang memuaskan."Makanya dalam APBN anggaran infrastruktur dinaikan untuk mengantisipasi masalah tersebut. Lalu tahun ini ada kenaikan penghasilan tidak kena pajak (PTKP), sehingga ada berbagai kebijakan pemerintah untuk antisipasi pelemahan ekonomi akibat turunnya ekonomi global," kata Juniman.
Sayangnya, ke depan yang dihadapi pemerintah dan menghantui perekonomian Indonesia dari risiko domestik yang harus diwaspadai. Menurutnya, ketidakpastian perekonomian Indonesia masih tinggi terutama dengan masalah perdagangan Indonesia yang tahun lalu defisit."Ini banyak dipertanyakan investor. Bukan tidak mungkin bisa membuat pertumbuhan ekonomi kita turun lebih dalam, padahal perekonomian sekarang selain bergantung ke permintaan domestik juga investasi," kata Juniman.
Di sisi ekspor ada sedikit harapan dari harga komoditi yang mengalami kenaikan akibat global yang mulai menguat, namun tidak signifikan membantu. Kalau dibiarkan terus akan memperbesar risiko pada nilai tukar yang berpotensi melemah ke 10.000 rupiah per dollar AS.
"Kalau nilai tukar lemah, investor akan keluar dan ekonomi kita akan mengalami penurunan yang cukup tajam,"ungkap Juniman.Pelemahan rupiah yang terjadi saat ini memang belum dikategorikan mengkhawatirkan, namun pemerintah harus mengelola kebijakan khususnya bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, jika pemerintah bersikeras tidak menaikan harga BBM bukan tidak mungkin rupiah bisa tembus ke 10.000 rupiah dan akan terjadi panik buying bukan hanya di kalangan pelaku pasar bahkan ibu rumah tangga.
"Dengan risiko ini maka pertumbuhan ekonomi di tahun 2013 maksimal hanya bisa 6,6 persen itu pun dengan asumsi anggaran infrastruktur yang ada bisa diserap minimal 90 persen dan pemerintah bisa mempertahankan daya beli," kata Juniman. Mulai Revisi Kepala Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan pemerintah nampaknya mulai memikirkan revisi asumsi makro APBN 2013. Pasalnya, asumsi makro ekonomi dalam APBN-P 2012 meleset untuk pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, inflasi dan proyeksi produksi minyak. "Pemerintah mulai memikirkan untuk merevisi asumsi makro dalam APBN 2013 yang dalam jangka pendek ini terlihat tidak realistis. Realisasi asumsi ekonomi makro APBN akan sangat menentukan besaran penerimaan pajak dan pengeluaran akibat perubahan nilai tukar," kata Lana.
Kepala Ekonom Bank Internasional Indonesia (BII) Juniman di Jakarta, Rabu (16/1) mengatakan kekhawatiran Bank Dunia untuk tahun 2013 sudah diantisipasi pemerintah dalam APBN 2012. Penyusunan alokasi anggaran memperhitungkan risiko ekonomi global masih dalam pemulihan, di sisi lain krisis utang di Eropa belum ada penyelesaian yang memuaskan."Makanya dalam APBN anggaran infrastruktur dinaikan untuk mengantisipasi masalah tersebut. Lalu tahun ini ada kenaikan penghasilan tidak kena pajak (PTKP), sehingga ada berbagai kebijakan pemerintah untuk antisipasi pelemahan ekonomi akibat turunnya ekonomi global," kata Juniman.
Sayangnya, ke depan yang dihadapi pemerintah dan menghantui perekonomian Indonesia dari risiko domestik yang harus diwaspadai. Menurutnya, ketidakpastian perekonomian Indonesia masih tinggi terutama dengan masalah perdagangan Indonesia yang tahun lalu defisit."Ini banyak dipertanyakan investor. Bukan tidak mungkin bisa membuat pertumbuhan ekonomi kita turun lebih dalam, padahal perekonomian sekarang selain bergantung ke permintaan domestik juga investasi," kata Juniman.
Di sisi ekspor ada sedikit harapan dari harga komoditi yang mengalami kenaikan akibat global yang mulai menguat, namun tidak signifikan membantu. Kalau dibiarkan terus akan memperbesar risiko pada nilai tukar yang berpotensi melemah ke 10.000 rupiah per dollar AS.
"Kalau nilai tukar lemah, investor akan keluar dan ekonomi kita akan mengalami penurunan yang cukup tajam,"ungkap Juniman.Pelemahan rupiah yang terjadi saat ini memang belum dikategorikan mengkhawatirkan, namun pemerintah harus mengelola kebijakan khususnya bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, jika pemerintah bersikeras tidak menaikan harga BBM bukan tidak mungkin rupiah bisa tembus ke 10.000 rupiah dan akan terjadi panik buying bukan hanya di kalangan pelaku pasar bahkan ibu rumah tangga.
"Dengan risiko ini maka pertumbuhan ekonomi di tahun 2013 maksimal hanya bisa 6,6 persen itu pun dengan asumsi anggaran infrastruktur yang ada bisa diserap minimal 90 persen dan pemerintah bisa mempertahankan daya beli," kata Juniman. Mulai Revisi Kepala Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan pemerintah nampaknya mulai memikirkan revisi asumsi makro APBN 2013. Pasalnya, asumsi makro ekonomi dalam APBN-P 2012 meleset untuk pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, inflasi dan proyeksi produksi minyak. "Pemerintah mulai memikirkan untuk merevisi asumsi makro dalam APBN 2013 yang dalam jangka pendek ini terlihat tidak realistis. Realisasi asumsi ekonomi makro APBN akan sangat menentukan besaran penerimaan pajak dan pengeluaran akibat perubahan nilai tukar," kata Lana.
0 komentar:
Posting Komentar