Blog Archive

Kamis, 31 Januari 2013



M  O  D  U  L
MATA PELAJARAN EKONOMI
KELAS XI IPS  SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2012/2013





 
















Penyusun:

WIDIA MURNIASIH
NIP. 19731017 199803 2 006










PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO
                      DINAS PENDIDIKAN
                    SMA NEGERI 1 DRINGU
Jalan  Yos Sudarso Pabean  Telp / Fax (0335) 420309 Dringu  Probolinggo
 
 




Cetakan pertama





LEMBAR DOKUMENTASI PERPUSTAKAAN



MODUL
" MATA PELAJARAN EKONOMI "
KELAS XI IPS  SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2012/2013




Ditulis dalam rangka meningkatkan pelaksanaan Belajar  Ekonomi siswa-siswi SMAN 1 DRINGU



Didokumetasikan pada Perpustakaan SMAN 1 DRINGU Kabupaten Probolinggo




                                                                                          Probolinggo,  8  Januari  2013
Mengetahui                              
Kepala SMA Negeri 1 Dringu                                                                     Penanggung Jawab Perpustakaan ,


ADIN BUDI SATRIYO, S.Pd                                                                      TUTUT ASTUTI, S.Pd
NIP. 19651110 198901 1 005                                                                       NIP.19670828 199003 2 006







iii


LEMBAR PENGESAHAN



Modul Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Semester Genap ini telah di setujui penggunaannya oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Dringu Kabupaten Probolinggo pada tanggal  8  Januari  2013, sebagai salah satu bahan ajar penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.





\


                                                                                                                        Probolinggo,  8  Januari  2013
Mengetahui                                                                              
Kepala SMA Negeri 1 Dringu                                                                              Penyusun,


ADIN BUDI SATRIYO, S.Pd                                                                              WIDIA MURNIASIH
NIP. 19651110 198901 1 005                                                                              NIP.19731017 199803 2 006










ii






KATA PENGANTAR





Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul Ekonomi SMA kelas XI IPS   cetakan pertama semester Genap dengan lancar.
Modul ini kami susun dalam rangka pengembangan profesionalisme guru, terutama yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Dringu  Kabupaten Probolinggo.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan modul ini masih jauh dari sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis sebagai manusia biasa. Oleh karena iu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, sehingga dapat menjadikan modul ini lebih baik.
Akhirnya penulis berharap agar modul Ekonomi bentuk SMA ini dapat berguna bagi guru maupun siswa dalam pembelajaran.

                                                                                                                        Penyusun





























iv




DAFTAR ISI








Cover
i
Lembar Pengesahan  
ii
Lembar Dokumentasi Perpustakaan           
iii
Kata pengantar             
iv
Daftar Isi                     
v
BAB III P A S A R  M O D A L

3.1  SEJARAH
1
3.2  PENGERTIAN PASAR MODAL
1
3.3  STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA
2
3.4  PRODUK DAN LAYANAN
2
3.5  MEKANISME PERDAGANGAN
3
WAWASAN 1
7
WAWASAN 2
8
WAWASAN 3
9
BAB IV PEREKONOMIAN TERBUKA

4.1   PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERNATIONAL
11
4.2   FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG TERJADINYA PERDAGANGAN INTER
11
4.3   KONSEP KEUNGGULAN ABSOLUT DAN KOMPARATIF
11
4.4   KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG PERDAGANGAN INTERNATIONAL
12
4.5   SUMBER-SUMBER DEVISA DAN TUJUAN PENGGUNAANNYA
14
4.6   CARA DAN ALAT-ALAT PEMBAYARAN INTERNATIONAL
14
4.7   SEBAB – SEBAB TERJADINYA PERUBAHAN NILAI TUKAR RP VALAS
15
4.8   NILAI TUKAR SUATU VALUTA BERDASARKAN KURS YANG BERLAKU
15
4.9   KONSEP NERACA PEMBAYARAN
16
4.10 NERACA PERDAGANGAN
18
WAWASAN 4
19
WAWASAN 5
20
WAWASAN 6
21
WAWASAN 7
21
WAWASAN 8
22
Daftar Pustaka
vi























V











DAFTAR PUSTAKA

http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/110462
rayvictory.files.wordpress.com/.../modul-ekomomi-xi-ips-semester-2..pembangunan sangat sedikit dilaksanakan.
http://www.gudangmateri.com/2010/07/perdagangan-internasional.html
http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Perd_Internsional_5.jpg
http://okayana.blogspot.com/2009/08/pengertian-perdagangan-internasional_04.html
http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/neraca_perdagangan.aspx
http://kau.or.id/utang-luar-negeri-buat lingkungan rusak





BAB III

P  A  S  A  R     M  O  D  A  L

     Standar Kompetensi  :
     3. Mengenal Pasar modal
     Kompetensi Dasar :
     3.1  Mengenal jenis produk dalam bursa efek
     3.2  Mendeskripsikan mekanisme kerja bursa efek

     Indikator  :
1.      Mendeskripsikan konsep pasar Modal
2.      Mendeskripsikan jenis produk dalam pasar modal
3.      Mendeskripsikan mekanisme kerja bursa efek
4.      Membedakan pasar modal dengan pasar uang

3.1  SEJARAH
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:
[Desember 1912]
  •  Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda
[1914 – 1918]
  • Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
[1925 – 1942]
  • Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya
[Awal tahun 1939]
  • Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup
[1942 – 1952]
  • Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
[1956]
  • Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif
[1956 – 1977]
  • Perdagangan di Bursa Efek vakum
[10 Agustus 1977]
  • Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara
[1977 – 1987]
  • Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal
[1987]
  • Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia
[1988 – 1990]
  • Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat
[2 Juni 1988]
  • Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer
[Desember 1988]
  • Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal
[16 Juni 1989]
  • Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya
[13 Juli 1992]
  • Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ
[22 Mei 1995]
  • Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems)
[10 November 1995]
  • Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996
[1995]
  • Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya
[2000]
  • Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia
[2002]
  • BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading)
[2007]
  • Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)
[02 Maret 2009]

  • Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG


3.2      PENGERTIAN PASAR MODAL
     Pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana jangka panjang dalam bentuk penjualan dan pembelian surat-surat berharga ATAU Pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana jangka panjang dalam bentuk penjualan dan pembelian surat-surat berharga


3.3      STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA
Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar Modal



MENTERI KEUANGAN
 
 



                                                   


 



                               







3.3  PRODUK DAN LAYANAN
  1. SAHAM
     Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham
     A. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari
 
     keuntungan  yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.

B. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.

     Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:
    1. Capital Loss
Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.
Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.

2. Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.

Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.

2. Surat Utang yang tercatat di BEI terdiri dari :
  1. Obligasi Korporasi  adalah obligasi yang di terbitkan oleh Perusahaan Swasta Nasional termasuk BUMN dan BUMD.
  2. Surat Utang Negara  adalah Surat Berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah sesuai Undang-Undang No. 24 Tahun 2002, terdiri dari:
o    Obligasi Negara (termasuk Obligasi Negara Retail/ORI)
o    Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
  1. Sukuk Korporasi  adalah Instrumen berpendapatan tetap yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sesuai ketentuan Bapepam&LK Np. IX.A.13 tentang Efek Syariah.Pendapatan Sukuk Korporasi berdasrkan Akad-akad yang tertuang dalam ketentuan Bapepam&LK tentang Akad-akad Efek Syariah.
  2. Surat Berharga Syariah Negara/SBSN atau Sukuk Negara adalah Surat Berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah yang berdasarkan Syariah Islam sesuai dengan Undang-Undang No. 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
  3. Efek Beragun Aset (EBA) adalah Efek bersifat utang yang diterbitkan dengan Underlying Aset sebagai dasar penerbitan.
Semua instrumen tersebut sudah dapat di transaksikan dan atau dilaporkan perdagangannnya melalui Bursa Efek Indonesia.

3. Mengenal Derivatif
Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai underlying assets. Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets/commodities yang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun nilai di masa mendatang dari obyek yang diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot market.  
                 
Derivatif Keuangan
      Derivatif yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial derivative). Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, di mana variabel-variabel yang mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency), tingkat suku bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.   Instrumen-instrumen derivatif sering digunakan oleh para pelaku pasar (pemodal dan perusahaan efek) sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas portofolio yang mereka miliki. 

      Beberapa Jenis Produk Turunan yang diperdagangkan di BEI:


A. Kontrak Opsi Saham (KOS)

OPTION adalah kontrak resmi yang memberikan Hak (tanpa adanya kewajiban) untuk membeli atau menjual sebuah asset pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. Option pertama kali secara resmi diperdagangkan melalui Chicago Board Exchange (CBOE) pada tahun 1973.
KOS (Kontrak Opsi Saham) adalah Efek yang memuat hak beli (call option) atau hak jual (put option) atas Underlying Stock (saham perusahaan tercatat, yang menjadi dasar perdagangan seri KOS) dalam jumlah dan Strike Price (harga yang ditetapkan oleh Bursa untuk setiap seri KOS sebagai acuan dalam Exercise) tertentu, serta berlaku dalam periode tertentu. 

Call Option
memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi (taker) untuk membeli sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar kontrak tersebut. Sebaliknya, Put Option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi (taker) untuk menjual sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar kontrak tersebut.

Opsi tipe Amerika memberikan kesempatan kepada pemegang opsi (taker) untuk meng-exercise haknya setiap saat hingga waktu jatuh tempo. Sedangkan Opsi Eropa hanya memberikan kesempatan kepada taker untuk meng-exercise haknya pada saat waktu jatuh tempo.

B.  KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK (KBIE)

 1). LQ45 Futures

Kontrak Berjangka atau Futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu underlying (dapat berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa mendatang. Kontrak indeks merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks saham.

LQ45 Futures menggunakan underlying indeks LQ45, LQ45 telah dikenal sebagai benchmark saham-saham di Pasar Modal Indonesia. Di tengah perkembangan yang cepat di pasar modal Indonesia, indeks LQ45 dapat menjadi alat yang cukup efektif dalam rangka melakukan tracking secara keseluruhan dari pasar saham di  Indonesia.
 
2). Mini LQ45 Futures

  • Mini LQ45 Futures adalah kontrak yang menggunakan underlying yang sama dengan LQ45 Futures yaitu indeks LQ45, hanya saja Mini LQ45 Futures memiliki multiplier yang lebih kecil (Rp 100 ribu / poin indeks atau 1/5 dari LQ45 Futures) sehingga nilai transaksi, kebutuhan marjin awal, dan fee transaksinya juga lebih kecil.
  • Produk Mini LQ45 Futures ditujukan bagi investor pemula dan investor retail yang ingin melakukan transaksi LQ45 dengan persyaratan yang lebih kecil. Dengan demikian Mini LQ45 dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran investor retail yang baru akan mulai melakukan transaksi di indeks LQ45

3). LQ45 Futures Periodik
Kontrak yang diterbitkan pada Hari Bursa tertentu dan jatuh tempo dalam periode Hari Bursa tertentu.
 
4). Mini LQ45 Futures Periodik
Kontrak yang diterbitkan pada Hari Bursa tertentu dan jatuh tempo dalam periode Hari Bursa tertentu.
 

5). Japan (JP) Futures
Produk ini memberikan peluang kepada investor untuk melakukan investasi secara global sekaligus memperluas rangkaian dan jangkauan produk derivatif BEI ke produk yang menjadi benchmark dunia. Dengan JP Futures memungkinkan investor menarik manfaat dari pergerakan pasar jepang sebagai pasar saham paling aktif setelah pasar AS.

4. Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
KEUNTUNGAN DAN RISIKO
Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam Reksa Dana, antara lain:
  • Pertama, pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan Reksa Dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi.
  • Kedua, Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut.
  • Ketiga, Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.
Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai peluang keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:
  • Risko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan.
    Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.
  • Risiko Likuiditas
    Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.
  • Risiko Wanprestasi
    Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.

Dilihat dari portfolio investasinya, Reksa Dana dapat dibedakan menjadi:
  1. Reksa Dana Pasar Uang (Moner Market Funds). Reksa Dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
  2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
  3. Reksa Dana Saham (Equity Funds). Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari dua jenis Reksa Dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.
  4. Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.
3.4 MEKANISME PERDAGANGAN
Proses Pelaksanaan Perdagangan di Bursa
Proses Pelaksanaan Perdagangan secara Remote
Jakarta Automated Trading System (JATS)
Sistem perdagangan Efek yang berlaku di Bursa untuk perdagangan yang dilakukan secara otomasi dengan menggunakan sarana komputer.
Pelaksanaan Perdagangan
Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI. Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh Transaksi Bursa atas nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam Daftar Transaksi Bursa (DTB), termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara lain karena:
Pesanan Nasabah
Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa adalah pesanan terbatas (limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa sampai dengan batas harga yang ditetapkan oleh nasabahnya.
Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain HMETD hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa di Pasar Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis bahwa penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan di Pasar Tunai atau Pasar Negosiasi.
Satuan Perdagangan
Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan (round lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) Efek.

3.5 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

Persamaan Pasar uang dan pasar modal :
1. Sama-sama bagian dari pasar finansial (pasar pendanaan) karena pasar uang sendiri, muncul karena
    bank membutuhkan likuiditas, kemudian menjual instrumen pasar uang ke bank lain. Baik bank
    konvensional atau bank syariah. Sedangkan pasar modal, adanya penjualan saham, obligasi dan lain-
    lain.
2. Menjalankan funsi yang sama yaitu menjembatani pihak surplus dan defisit yang memiliki banyak
    peluang investasi.
3. Produk pasar uang dan produk pasar modal relatif sama berupa surat berharga.

Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal :
1. Produk Pasar uang bersifat jangka pendek <270 hari dengan produk utama sertifikat deposito,
    tabungan, SBI, dan commercial Paper. Pasar modal bersifat jangka panjang dengan produk obligasi,
    reksa dana dan saham.
2. Otoritas tertinggi pasar uang adalah BI, sedangkan Pasar Modal adalah Departemen Keuangan.
3. Pasar Modal ada pasar sekundernya, sedangkan pasar uang tidak selal ada.
4. Pasar uang ada diantara bank, sedangkan pasar modal terjadi di bursa efek.
5. Pasar modal memiliki produk turunan opsi, warrant, dan right, sedangkan pasar uang hanya memiliki
    turunan produk reksa dana.
6. Produk kedua pasar berbeda dalam hal return dan resikonya, Pasar uang resiko nya rendah dengan
    return yang rendah, sedangkan pasar modal resikonya tinggi dengan return yang tinggi pula.


WAWASAN  1

Jakarta - Pasar modal Indonesia siap menghadapi banyak tantangan tahun depan meskipun tren pertumbuhan positif terus berlangsung. Pasar modal yang positif ini tercermin dari kenaikan hingga 14,5% sejak awal Januari hingga November 2012. Bagaimana dengan tahun 2013?  Bank Indonesia (BI) sendiri mempunyai pandangan penguatan indeks saat ini ditopang oleh kondisi makro ekonomi domestik yang kondusif dan kebijakan perekonomian yang akomodatif serta kinerja emiten domestik yang positif. Namun, sejumlah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dunia yang diindikasi oleh penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh IMF serta masih tingginya ketidakpastian penyelesaian krisis di Eropa menahan laju peningkatan indeks lebih lanjut. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap Anggota Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida menyampaikan terdapat lima tantangan pasar modal di 2013. Mari simak satu per satu.
1.
Investor Domestik Masih Minim

Investor pasar modal dari dalam negeri terbukti masih minim. Meski jumlahnya sudah mencapai 363.000 orang, namun rasionya dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta orang.
"Jumlah investor kita masih minim. Kalau dibandingkan negara lain, posisi kita kecil. Seperti Hongkong dan Malaysia saja yang tetangga kita, jauh lebih tinggi," tutur  Nurhaida di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (28/11/2012).Padahal jumlah investor domestik yang tinggi dapat menguntungkan industri pasar modal. Karena sewaktu-waktu terjadi penarikan modal secara besar-besaran (capital reversal) dari investor asing, posisi pasar modal masih terjaga.

2. Jumlah Emiten Bagus Relatif Sedikit

Pasar modal Indonesia kini sudah memiliki 462 emiten. Jumlah ini cukup banyak, tapi tidak semua dari saham-saham pada emiten tersebut layak menjadi instrumen investasi.Untuk itu pasar modal Indonesia masih memerlukan lebih banyak emiten berkualitas. Tidak hanya sekedar menjadi perusahaan Tbk dan mendapatkan modal dari publik. "Kalau dengan Malaysia, jumlah emiten sangat jauh," tuturnya.
Dengan target penambahan emiten rata-rata 25 emiten per tahun, lanjut Nurhaida, dapat lebih ditingkatkan. Ini penting agar investor mempunyai lebih banyak pilihan dalam berinvestasi.

3. produk Investasi Pasar Modal

Tantangan pasar modal Indonesia tahun depan akan lebih banyak. Salah satunya diversifikasi produk investasi. Nurhaida menyebut, investasi saham dan SBN kini masih mendominasi, meski terdapat pula obligasi korporasi."Alternatif investasi juga masih terbatas. Derevatif belum berkembang. Dan kami harap tahun 2013 bisa lebih digenjot,

4.Sinkronisasi Aturan

Pasar modal tidak lepas dari industri jasa keuangan. Ke depan dengan hadirnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentu diperlukan sinkronisasi aturan, karena industri pasar modal akan bersinggungan dengan industri perbankan dan jasa keuangan non baik lainnya."Aturan yang ada disikronkan. Sekarang kan terpisah-pisah hingga sulit koordinasi. Nanti (sinkronisasi) akan dilakukan pada OJK.

5.   Jebakan Emiten 'Gorengan'

Pertumbuhan pasar modal tidak lepas dari kenaikan harga saham-saham. Hingga kini masih ditemui banyak saham berstatus 'gorengan' dan Nurhaida menegaskan akan memerangi hal ini.
Saham gorengan merupakan investasi yang tidak sehat. Karena pergerakan saham tersebut semu. Saham naik dan turun didorong oleh pihak-pihak yang saling terkait atau sama."Ini harus dihindari. Untuk itu kita memiliki Single Investor ID dan diharapkan bisa mencegah," tutup Nurhaida.
http://finance.detik.com/read/2012/11/28/113124/2103619/6/6/ini-dia-tantangan-besar-pasar-modal-indonesia-di-2013#bigpic Whery Enggo Prayogi - detikfinance Rabu, 28/11/2012 11:31 WIB
1.     Mengapa investor di pasar modal negara kita sangat sedikit dibanding dengan negara-negara tetangga ?
2.     Apa yang dimaksud saham gorengan ?
3.     Apa yang dimaksud dengan sinkronisasi ?


WAWASAN 2

INILAH.COM, Jakarta - Dalam kondisi bursa yang masih sulit ditebak seperti sekarang, saham sektor properti ternyata masih mendapat rekomendasi positif dari para analis. Alasannya, hingga pertengahan Agustus 2012, sektor ini rata-rata mampu memberikan gain 33,8%. Lebih tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya, termasuk saham perbankan yang rata-rata memberikan gain 17,2%.Rendahnya suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) serta kodisi makro ekonomi Indonesia yang masih terjaga, juga menjadi angin baik bagi saham-saham emiten properti. Tak heran bila sejumlah analis berpendapat bahwa prospek industri properti di semester II masih akan cerah. Sekadar informasi saja, sepanjang semester I-2012 penjualan properti berhasil mencatat pertumbuhan 25-30%.Di antara sejumlah saham properti yang beredar di lantai bursa, beberapa analis menjagokan PT Ciputra Development (CTRA), PT Modernland Realty (MDLN), PT Bumi Serpong Damai (BSDE), PT Agung Podomoro Land (APLN), PT Lippo Karawaci (LPKR), serta PT Sentul City (BKSL). Maklum, kinerja mereka sepanjang semester I yang baru lalu begitu mengkilap.Ciputra, misalnya. Per 30 Juni lalu, kelompok usaha Ciputra ini berhasil membukukan pendapatan Rp1,318 triliun atau tumbuh 42% dibandingkan dengan periode yang sama 2011. Sementara penjualannya mencapai Rp3,057 triliun atau 47% dari target. Melihat kinerja tersebut, Tulus Santoso Brotosiswojo, Direktur PT Ciputra Development, optimistis target penjualan sebesar Rp6,404 triliun pada tahun ini dapat tercapai.Rasa optimis juga datang dari Trihatma K Haliman, Direktur Utama PT Agung Podomoro Land. Di paruh pertama tahun ini, Agung Podomoro berhasil membukukan pendapatan Rp2,32 triliun atau tumbuh 46,5%. Menurut Trihatma, salah satu penunjang dari pertumbuhan itu adalah besarnya penjualan yang diraih Podomoro City, Kuningan City, Green Bay Pluit, dan Green Lake Sunter. Trihatma optimistis, hingga akhir tahun ini perseroan akan membukukan penjualan Rp 4,6–5 triliun.Kenaikan pendapat yang cukup tinggi juga diraih oleh Modern Land, Bumi Serpong Damai, dan Sentul Cuty. Makanya, sejumlah analis percaya bahwa saham properti termasuk salah satu saham yang berpeluang menguat di semester II.Betul, kenaikan uang muka kredit kepemilikan rumah akan menjadi sentimen negatif. Tapi, menurut Agung, analis Samuel Sekuritas Indonesia, hal tersebut tak perlu dirisaukan. “Soalnya, permintaan atas properti masih cukup tinggi,” katanya. [mdr]
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1898387/ini-dia-si-raja-gain-di-lantai-bursa#.UPbgOPmIIh8

1.     Apa yang dimaksud properti ?
2.     Mengapa kenaikan uang muka kredit kepemilikan rumah akan menjadi sentimen negative ?
3.     Kenapa permintaan properti masih culup tinggi menurut menurut Agung, analis Samuel Sekuritas  Indonesia ?


WAWASAN 3
INILAH.COM, Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) akan mengakuisisi lebih dari lima proyek pada 2013. Perseroan mempersiapkan dana Rp1 triliun.

Wakil Dirut PT Agung Podomoro Land Tbk, Indra Widjaja menuturkan pihaknya mencatatkan beberapa proyek yang belum mencapai kesepakatan untuk diakuisisi pada 2012 akan diselesaikan pada 2013. Proyek tersebut antara lain proyek di Jakarta Utara, Medan, dan Karawang.Perseroan akan menganggarkan dana sekitar Rp1 triliun untuk akuisisi pada 2013. Adapun dana akuisisi tersebut di luar belanja modal pada 2013. Perseroan menganggarkan belanja modal sekitar Rp4 triliun-Rp4,5 triliun pada 2013."Dari lima proyek baru yang akan diakusisi itu, tiga proyek merupakan proyek mixed used," ujar Indra, saat Media Gathering PT Agung Podomoro Land Tbk 2013, Rabu (16/1/2013).Sebelumnya perseroan telah melakukan akuisisi sebesar 65% saham PT Pandega Citraniaga sebesar 65% senilai Rp210 miliar pada April 2012 lalu. PT Pandega Citraniaga merupakan pemilik dan pengelola Mal Plaza Balikpapan dan trade center pertama di Balikpapan, Kalimantan Timur. Lahan diakuisisi sekitar lima hektar.Selain itu, perseroan telah mengakuisisi 80% saham PT Dimas Pratama Indah yang membangun perumahan dan apartemen di Batam senilai Rp
92 miliar pada akhir November 2012.
Sumber:
Bisnis Indonesia Online

1.     Apa yang dimaksud Akusisi ?
2.     Apa yang dimaksud dengan Persero ?
Lot Kecil/ Mini Account Ramekan Bursa Berjangka

Pasti agan-agan udah tau kalo lot kecil atau yang dulu sering disebut dengan mini account udah dilegalkan lagi oleh bapebti lagi setelah 2005 lalu udah dinyatakan ilegal. sesuai dengan peraturan bappebti No.99/BAPPEBTI/Per/11/2012 tentang investasi minimum. diharapkankan dengan sudah legalnya lagi lot kecil bisa menyumbang 15%-20% dari transaksi berjangka nasional tahun ini.

bappebti akan memberikan 10 dari 62 akun yang dimilikinya terkait dengan peluncuran produk lot kecil oleh PT Askap Futures pada Jum’at lalu pada acara Secangkir Kopi jum'at tanggal 11 januari kemaren. PT Askap Futures meluncurkan produk perdagangan berjangka dengan minimum investasi Rp5 juta, dengan adanya lot kecil para trader separti kita bisa melakukan transaksi secara online dengan nilai minimal 0,1 lot.

setelah mendengar kabar tentang lot kecil yang dilegalkan lagi, mantan Direktur PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Roy Sembel menyambut positif hal tersebut. beliau menuturkan jika kebijakan itu dibuat berdasarkan keluhan dan masukan dari nasabah sehubungan dengan makin banyaknya bursa berjangka ilegal. dengan adanya lot kecil, masyarakat dari berbagai kalangan bisa berinvestasi di bursa berjangka, karena nilai investasinya cukup terjangkau.

kabar lain dari Kepala Biro Perniagaan BAPPEBTI Robert James Bintaryo menegaskan bahwa PT Maha Ratu Berjangka tidak pernah mendapat izin dari regulator untuk melakukan kegiatan. Diumumkan kepada masyarakat bahwa PT Maha Ratu Berjangka tidak tercatat sebagai anggota PT Bursa Berjangka Jakarta, serta tidak mendapat izin usaha dari BAPPEBTI pada Jum’at (11/1).




Referensi: http://www.bumn.go.id

Reply With Quote


































\











BAB IV
P E R E K O N O M I A N T E R B U K A
     Standar Kompetensi  :
    4.  Memahami perekonomian terbuka
     Kompetensi Dasar :
4.1           Mengidentifikasi manfaat, keuntungan dan faktor-faktor pendorong perdagangan internasional
4.2           Mengidentifikasi kurs tukar valuta asing, dan  neraca pembayaran
4.3        Menjelaskan konsep tarif, kuota, larangan ekspor, larangan impor, subsidi, premi, diskriminasi harga dan dumping
4.4            Menjelaskan pengertian devisa, fungsi sumber-sumber devisa dan tujuan penggunaannya
  Indikator  :
1.     Mendeskripsikan pengertian perdagangan internasional
2.     Mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong terjadinya  perdagangan internasional
3.     Menguraikan konsep keunggulan absolut (mutlak) dan keunggulan komparatif
4.     Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang perdagangan internasional
5.     Mengidentifikasi sumber-sumber devisa dan tujuan penggunaannya.
6.     Mengidentifikasi alat-alat pembayaran internasional.
7.     Menguraikan sebab-sebab terjadinya perubahan nilai tukar rupiah terhadap  valuta asing
8.     Menghitung nilai tukar suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku.
9.     Mendeskripsikan konsep neraca pembayaran
10. Mengelompokkan komponen-komponen     neraca pembayaran dan neraca perdagangan
11. Menguraikan kebaikan dan keburukan utang luar negeri bagi Indonesia


1.     Pengertian Perdagangan Internasional
        merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses
       pertukaran barang atau jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan.
       Perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
       kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan
       individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan
       pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor
       utama untuk meningkatkan GDP.


2.    Faktor-faktor yang mendorong terjadinya  perdagangan internasional
1.      Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
2.      Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
3.      Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
4.      Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut
5.      Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
6.       Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
7.      Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
8.      Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri


3.    Konsep keunggulan absolut (mutlak) dan keunggulan komparatif
A.   Adam Smith mengemukakan teori yang disebut Theory of Absolute Advantage (teori keunggulan mutlak). Menurut teori ini suatu negara disebut memiliki keunggulan mutlak dibandingkan negara lain apabila negara tersebut dapat memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi negara lain. Misalnya Indonesia memproduksi gas alam cair. Jepang tidak mempunyai sumber gas alam, tetapi mampu memproduksi mobil. Dengan demikian, terjadilah perdagangan barang antara Indonesia dan Jepang.



Produksi
Amerika
Inggris
Gandum
8
10
Pakaian
4
2
contoh lain sebagai berikut: Misalnya hanya ada 2 negara, Amerika dan Inggris memiliki faktor produksi tenaga kerja yang homogen menghasilkan dua barang yakni gandum dan pakaian. Untuk menghasilkan 1 unit gandum dan pakaian Amerika membutuhkan 8 unit tenaga kerja dan 4 unit tenaga kerja. Di Inggris setiap unit gandum dan pakaian masing-masing membutuhkan tenaga kerja sebanyak 10 unit dan 2 unit.Banyaknya Tenaga Kerja yang Diperlukan untuk Menghasilkan per Unit


Dari tabel diatas nampak bahwa Amerika lebih efisien dalam memproduksi gandum sedang Inggris dalam produksi pakaian. 1 unit gandum diperlukan 10 unit tenaga kerja di Inggris sedang di Amerika hanya 8 unit. (10 > 8 ). 1 unit pakaian di Amerika memerlukan 4 unit tenaga kerja sedang di Inggris hanya 2 unit. Keadaan demikian ini dapat dikatakan bahwa Amerika memiliki absolute advantage pada produksi gandum dan Inggris memiliki absolute advantage pada produksi pakaian. Dikatakan absolute advantage karena masing-masing negara dapat menghasilkan satu macam barang dengan biaya yang secara absolut lebih rendah dari negara lain.
        B.David Ricardo mengajukan teori tentang perdagangan internasional yang disebut Theory of Comparative Advantage (Teori Keunggulan Komparatif). Menurut David Ricardo keunggulan komparatif suatu negara apabila negara tersebut dapat memproduksi suatu barang atau jasa dengan efisien dan lebih murah dibandingkan negara lain. Sebagai contoh, Indonesia dan Korea Selatan negara produsen komputer. Korea Selatan mampu memproduksi komputer dengan harga lebih murah daripada Indonesia. Korea Selatan memiliki keunggulan komparatif dibandingkan Indonesia dalam memproduksi komputer. Indonesia akan lebih untung apabila mengimpor komputer dari Korea Selatan. Atau jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana Negara tersebut dapat berproduksi relative lebih efisien serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relative kurang/tidak efisien. Berdasarkan perbandingan Cost Comparative advantage efficiency, dapat dilihat bahwa tenaga kerja Indonesia lebih effisien dibandingkan tenaga kerja Cina dalam produksi 1 Kg gula ( atau hari kerja ) daripada produksi 1 meter kain ( hari bekerja) hal ini akan mendorong Indonesia melakukan spesialisasi produksi dan ekspor gula.
Negara Produksi
1 Kg gula
1 m Kain
Indonesia
3 hari kerja
4 hari kerja
China
6 hari kerja
5        hari kerja
Sebaliknya tenaga kerja Cina ternyata lebih effisien dibandingkan tenaga kerja Indonesia dalam produksi 1 m kain ( hari kerja ) daripada produksi 1 Kg gula ( hari kerja) hal ini mendorong cina melakukan spesialisasi produksi dan ekspor kain.







4.       Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan internasional
        1. Tariff
adalah pajak yang dikenakan terhadap barang-barang dagangan yang melintasi daerah pabean ( cutom area ).  Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk.  Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan harga barang.  Dengan pengenaan bea masuk yang besar, mempunyai maksud memproteksi industri dalam negri sehingga meningkatkan pendapatan negara dan juga membatasi permintaan konsumen terhadap produk-produk impor dan mendorong konsumen menggunakan produk domestik. Macam-macam penentuan tarif, yaitu:
         Bea Ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang
           diangkut menuju negara lain (di luar costum area).
         Bea Transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang
            Yang  melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara
            lain.
         Bea Impor (import duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
            masuk dalam suatu negara (tom area).

2.  Kuota / Kontingentering
adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi jumlah barang yang diperdagangkan.  Ada tiga macam kuota, yaitu kuota impor, kuota produksi, dan kuota ekspor. Kuota impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor, kuota produksi adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diproduksi, dan kuota ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor.  Tujuan diberlakukannya kuota impor di antaranya:
         Mencegah barang-barang yang penting berada di luar negri.
         Menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam proporsi yang cukup.
         Mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilitas
            harga di dalam negeri.

3. Larangan Impor
    kebijakan pemerintah dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-produk asing ke dalam
    pasar  domestik.  Dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam negri.

4. Subsidi Ekspor
    kebijakan pemerintah yang diberikan untuk menurunkan biaya produksi barang domestik,
    sehingga  diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan dapat bersaing dengan barang
    impor.  Tujuan dari  subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah ekspor, karena eksportir
   dapat menawarkan harga yang lebih rendah.  Namun tindakan ini dianggap sebagai persaingan
   yang tidak jujur dan dapat menjurus ke arah perang subsidi.

5.   Premi Ekspor (Dumping)
 Kebijakan pemerintah umtuk menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi.  Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka.  Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau sering disebut counterveiling duties.  Hal ini dilakukan untuk menetralisir dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain.  Predatory dumping dilakukan dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar negeri.  Setelah persaingan di luar negeri mati maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan predatory dumping. Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:
         Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga kurva
            permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.
        Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat
           membeli barang dari luar negeri

6.   Exchange Control ( pengawasan devisa )
Adalah kebijakan pemerintah yang membatasi jumlah valuta asing yang dapat ditukar dengan rupiah oleh calon importir.
Tujuanya: untuk membatasi impor barang sampai pada jumlah barang yang ditentukan oleh pemerintah.

7.    Kebijakan Setandar
Tindakan pemerintah untuk menetapkan setandar tertentu terhadap sebuah barang impor yang sulit dipenuhi, sehingga impor barang dari luar negeri sulit dilaksanakan

8.    Prosedur Birokratis
Kebijakan ini mengharuskan imporir untuk mengisi formulir yang bermacam-macam sera memerlukan ijin dari instansi sehingga melalui proses yang panjang, ini memakan biaya yang tinggi, sehingga impor barang dapat dikurangi.

  9. Devaluasi
      Adalah tindakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang sendiri dengan sengaja
    terhadap uang asing.
    Akibat devaluasi:
a. harga barang-barang impor menjadi mahal
b. harga barang-barang dalam negeri menjadi lebih murah di pasalan luar negeri.
Tujuan devaluasi:
a. Memperbesar exspor
b. Memperkecil impor
c. Menambah devisa negara

5.   Sumber-sumber devisa dan tujuan penggunaannya.
          Devisa merupakan alat pembayaran internasional yang sah dan dapat diuangkan dengan berbagai 
          mata uang. Dalam perdagangan internasional, devisa dapat berupa valas yang nilai tukarnya
          (kurs) sudah ditentukan, surat-surat berharga (obligasi, commercial papers, dan saham), serta
           surat wesel  luar negeri.
A.     Fungsi devisa
Bagi suatu negara, devisa mempunyai fungsi sebagai berikut:
a.    Alat pembayaran dalam transaksi internasional
b.    Sumber cadangan kekayaan negara
c.    Sumber dana untuk pelaksanaan pembangunan
d.    Sumber penerimaan pemerintah dalam bentuk pajak devisa

B.     Tujuan penggunaan devisa
Devisa suatu negara dapat digunakan untuk hal-hal berikut:
a.    Membayar kegiatan impor barang dan jasa
b.    Menyelesaikan kewajiban luar negeri atas pembelian surat berharga oleh investor dalam
       negeri dari penduduk negara lain
c.    Menyelesaikan kewajiban luar negeri atas utang luar negeri yang telah jatuh tempo
d.    Membiayai perwakilan pemerintah di luar negeri
e.    Keperluan wisatawan domestik yang akan berkunjung ke luar negeri.

C.     Sumber Devisa Negara diperoleh dari :
1. Hasil ekspor barang, semakin besar nilai ekspor suatu negara maka semakin besar  
           penerimaan devisanya.
2. Pinjaman luar negeri / hutang luar negeri. Apabila suatu negara mendapat bantuan dari luar
           negeri maka ada penerimaan valuta asing.
3. Penerimaan bunga dan deviden luar negeri
4. Penerimaan hadiah dan sumbangan luar negeri.
5. Pengiriman mata uang asing dari orang Indonesia yang ada di luar negeri.
6. Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia akan membelanjakan uangnya di
           Indonesia, dengan demikian Indonesia menerima devisa.

6.         Cara dan Alat-alat pembayaran internasional.
A.   Cara pembayaran perdagangan Internasional
a. Pembayaran Tunai ( cash payment ) : adalah pembayaran yang didasarkan dengan jalan importir
             menyerahkan sejumlah uang atau dengan mengeluarkan sejumlah cek pada exsportir. Penyerahan
    tersebut dapat dilaksnakan pada saat barang dikirim kepada importir
b. Pembayaran secara kredit
c. Pembayaran secara kompensasi
    Adalah penyelesaian pembayaran atara beberapa penduduk suatu negara dengan penduduk negara
    lainya yang saling mengadakan hubungan perdagangan.

 B. Alat pembayaran Internasional
a. Wesel dagang (Bill of Exchange)
Pembayaran ini dilaksanakan dengan setelah exportir mengirimkan barang kepada importir. Kemudian exportir mengirimkan surat perintah membayar sejumlah uang pada tanggal jatuh tempo pada importir untuk ditandatangani. Setelah surat itu ditandatangani oleh importir lalu dikembalikan kepada exportir. Apabila exportir membutuhkan uang tunai wesel tersebut dapat dijual exsportir akan mendapat uang sampai tangga jatuh tempo.Kesimpulanya bahwa wesel dagang adalah surat perintah membayar dari exsportir kepada importir pada taggal jatuh tempo.

b. L/C(Letter of Credit)
Artinya bang penjamin mengeluarkan surat kesanggupan untukmembayar kepada exsportir atas permintaan importir sebelum barang dikirim oleh importir pada tanggal yang ditentukan importir tersebut membayar kpada bang penjamin dan bang penjamin meneruskan pembayaran tersebut kepada exsportir.

c. Cable Order ( Transfer Telegrafik )
Adalah cara pembayarandengan cek yang diteruskan melalui telegram/telepon yang dilakukan oleh bang dalam negeri kepada relasinya di luar negeri melalui treansver deposito.

C.  TATA LAKSANA IMPOR-EXSPOR
Lembaga yang berperan dalam kegiatan impor antara lain:
a. Importir adalah orang atau badan usaha yang membeli atau mendatangkan barang dari luar
          negeri.
b. Exsportir adalah orang atau badan usaha yang menjual atau mengirimkan barang kepada
        importir.
c. Bang Dalam Negeri adalah bang yang bertindak sebagai penjamin importir atau exsportir.
d. Bang Luar Negeri adalah sebagai bang realisasi daripada bang dalam negeri.
e. Kantor Bea Cukai aalah suatu lembaga yang berada di bawah negara Departemen
        Perdagangan yang diberi wewenang utuk menyampaikan izin impor dan memungut bea
        masuk.
f. Jawatan exspor/perum exspor adalah lembaga yang diberikan wewenang untuk memberikan
        izin exspor.
g. Maskapai Pelayaran
h. Maskapai Asuransi
i. Kedutaan Asing

7.                         Sebab-sebab terjadinya perubahan nilai tukar rupiah terhadap  valuta asing
 a. Perubahan Dalam Citra Masyarakat
     citra rasa masyarakat mempengaruhi corak konsumsi mereka. Perubahan citra rasa
     masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas barang-barang yoang diproduksi
     dalam negeri atau barang infor. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan
       menginpor berkurang dan dapat menaikan ekspor.
   b.  Perubahan Harga Barang
 harga barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah suatu barang  akan diimpor atau di ekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga relatif murah akan menaikan ekspor dan apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang, pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya kenaikan harga barang impor akan mengurangi impor.
  c.  Perubahan Harga Umum Inflasi
inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs valuta asing. Inflasi yang berlaku pada umumnya kecenderungan seperti ini disebabkan efek sebagai berikut :
1. inflasi menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal daripada harga-harga diluar
           negeri
2. inflasi menyebabkan harga-harga barang ekspor menjadi lebih mahal

8.                         Nilai tukar suatu valuta berdasarkan kurs yang berlaku.
              Bursa Valuta asing adalah suatu tempat diperjual-belikannya macam-macam mata uang asing.
             Fungsi bursa valta asing yaitu :
                  a.       Mentransfer daya beli dari satu mata uang asing tertentu kepada mata uang asing lainnya.
                   b.      Penyedia kredit bagi keperluan Negara-negara yang melakukan perdagangan luar negeri.
                   c.      Menyediakan fasilitas pertanggungan pembatasan risiko valuta asing
  Untuk keperluan jual beli valuta asing, bursa valuta mengeluarkan harga (kurs) :
1.    Kurs Jual
                   Kurs jual adalah kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas untuk menjual satu unit mata uang
                   asing tertentu.
2.   Kurs Beli
                  Kurs beli adalah kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas untk membeli satu unit mata uang
                  asing tertentu.
3.   Kurs Tengah
                  Kurs tengah adalah rata-rata dari kurs jual dan kusr beli.
                  Keungulan kurs tengah adalah unruk menganalisis naik- turunnya harga valuta asing di bursa
                  valas tertentu.
                   Contoh soal:
1.      Tn. Yusuf akan pergi ke Amerika Serikat. Ia mempunyai uang sebesar Rp 200.000.000,00.
       Hari ini aia dating  ke bursa valas untuk menukarkan uangny dengan dolar Amerika. Pada
       saat itu kurs yang berlaku di bursa valas adalah sebagai berikut.
Kurs jual US$ 1 = Rp 8.000,00
Kurs beli US$ 1 = Rp 7.800,00
Berapa dolar Amerika yang diterima Tn. Yusuf dari bersa valas?
Jawab :
Tn. Yusuf menukarkan rupiah dengan dolar. Dalam kejadian ini berarti Tn. Yusuf membeli dolar Amerika dan bursa yang menjualnya, maka yang diperhitungkan adalah kurs jual swbagai berikut.
Rp 200.000.000,00 x US$ 1 = US$ 25.000
     Rp 8.000,00
Jadi Tn.Yusuf menerima uang US$ 25.000

2.     Sepulangnya dari Amerika, Tn. Yusuf memiliki unag sebanyak US$ 1.000. ia datang lagi
      ke   bursa valas untuk menukarkan uang dolarnya dengan uang rupiah. Pada saat itu kurs
      yang berlaku di bursa sebagai berikut.
  Kurs jual: US$ = Rp 8.150,00
  Kurs beli: US$ = Rp 8.050,00
  Berapa rupiah Tn. Yusuf akan memperoleh hasil penukaran dolar Amerikanya di bursa
  tersebut?
  Jawab:
Tn. Yusuf menukarkan dolar Amerika dengan rupia. Artinya, menjual dolar Amerika ke bursa,
dan dan bursa akan memberlekukan kurs beli sebagai berikut.
US$ 1.000 x Rp 8.050,00 = Rp 8.050.000,00.
Jadi, Tn. Yusuf akan menerima uang Rp 8.050.000,00


9.      Konsep neraca pembayaran
A.     Definisi Neraca Pembayaran
         Dalam perdagangan internasional terdapat dua hal penting pencatatan transaksi, yaitu
         Neraca perdagangan (balance of trade)  dan neraca pembayaran (blance of payment).
         Neraca Perdagangan adalah suatu ikhtisar yang mencatat tentang ekspor dan impor suatu nrgara dalam jangka waktu tertentu (umumnya satu tahun) dengan ketentuan apabila ekspor lebih besar dari pada impor maka neraca perdagangan dalam keadaan aktif dan nilai ekspor lebih kecil dari impor maka neraca perdagangan dalam keadaan pasif. Dalam kondisi ideal, suatu negara menghendaki neraca perdagangannya aktif, perolehan devisa akan terus bertambah sehingga posisi cadangan devisa negara meningkat. Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu Negara dengan Negara lain selama jangka waktu tertentu biasanya satu tahun. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan fiansial, dan item-item finasial.

Transaksi dalam neraca pebayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi :
a.          Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) Dari
       dalam negeri ke luar negeri, transaksi ini disebut transaksi negatif (-) yaitu transaksi yang
       menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa Negara.
b.         Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dalam 
       negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+) yaitu transaksi yang menyebabkan
       bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
        
         B. Fungsi Neraca Pembayaran
a.              untuk menerangkan ekonomi internasional suatu negara
b.              alat bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan moneter
c.              alat untuk menerangkan sumber-sumber pendapatan dan penggunaan devisa luar negeri.
d.             Alat untuk mendapatkan gambaran tentang pengaruh transaksi luar negeri terhadap
         pendapatan nasional.
.
C. Susunan Neraca Pembayaran
No.
Kredit (-)
No.
Debit
1
 
 2.
 
 
 

3. 


  4.
 
 
 
 
 

Neraca barang (ekspor)
Transaksi ekspor barang  (komanditas)
  Neraca jasa
§  Jasa-jasa perbankan dari luar negeri
§  Hasil-hasil pariwisata dari luar negeri
  Neraca hasil modal
§  Bunga dan deviden yang diterima dari luar negeri
§  Upah tenaga kerja dari luar negeri
§   
  Neraca lalu lintas modal
§  Kredit (pinjaman) dari luar negeri
§  Penerimaan cicilan piutang luar negeri 
§   
Neraca lalu luntas moneter
§ pengeluaran emas ke luar negeri
 
1
 
  2.
 

 
  
3
 
 
4
 

Neraca barang (impor)
Mencatat transaksi impor barang (komoditas)
  Nerca jasa
§  Jasa-jasa perbankan dari ke luar negeri
§  Hasil-hasil pariwisata ke luar negeri
  Neraca hasil modal
§  Bunga dan deviden yang dibayar ke luar negeri
§  Upah tenaga kerja yang dibayar ke luar negeri
§   
  Neraca lalu luntas modal
§  Pembayaran (pinjaman) ke luar negeri
§  Penerimaan cicilan utang ke luar negeri
 
Neraca lalu luntas moneter
§  Penerimaan emas ke luar negeri 
      D. Transaksi-transaksi yang Terdapat Dalam Neraca Pembayaran
a.     Pos Transaksi dagang (Transaction of  Trade)
        Pos transaksi dagang mencatat seluruh transaksi, baik dalam kegiatan ekspor barang (berwujud) dan jasa
       (tidak berwujud). Transaksi ini akan dicatat di sisi debit (-) neraca pembayaran karena menyebabkan
       mengalirnya uang ke luar negeri.
b.    Pos Pendapatan modal (Income on Investment)
     Dalam pos ini dicatat seluruh penerimaan dan pendapatan, seperti hasil penanaman modal di luar
     negeri dalam bentuk keuntungan, bunga atau deviden.
c.     Pos Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
     Transaksi unilateral adalah transaksi searah. Artinya transaksi yang terjadi tanpa kontak transaksi
      lainnya.
d.    Pos Penanaman Modal Langsung
     Pos ini mencatan penanaman modal yang langsung dilaksanakan oleha penduduk suatu Negara
     dengan penduduk negar lain.
e.     Pos Utang-Piutang (Jangka panjang/ Jangka pendek)
     Pada pos ini dicatat seluruh transaksi kredit (pinjaman) jangka panjang atau transaksi kredit yang
     jangka waktu pembayarannya lebih dari satu tahun dan transaksi utang-piutang jangka pendek
     (kurang dari satu tahun).
f.     Pos Sector Moneter (Pos Lalu Lintas Monter)
      Pada pos ini dicatat semua transaksi saat terjadi permbayaran pada transaksi-transaksi di atas dari mulai
      transaksi dagang, pendapatan modal sampai utang-piutang. Keadaan pos ini dapat menunjukan posisi
      cadangan devisa suatu Negara.
 
E.  Penggolongan Komponen Neraca Pembayaran
a.          Transaksi Berjalan Neraca/ Neraca berjalan
1.         perdagangan dalam bentuk barang
2.         perdagangan jasa
3.         pendapatan inflasi
4.         pembayaran transfer

b.         Transaksi Total/ Neraca Modal
1.         aliran modal resmi adalah pinjaman dan pembayaran antara badan-badan pemerintah di
       suatu Negara lain.
2.         Investasi langsung swasta, adalah penanaman modal langsung, yaitu investasi  berupa
        mendirian perusahaan-perusahaan ternama perindurtrian.

F.   Defisit atau Surplus Neraca Pembayaran Serta Dampaknya Terhadapa Perekonomian
     Suatu Negara
a.   Defisit atau Surplus Neraca Pembayaran
1.   Surplus total adalah  jumlah pinjaman akomodatif ditambah penambahan stok nasional.
2.   Defisit total adalah pinjaman akomodatif ditambah penambahan stok nasional.
3.   Pinjaman otonom adalah pinjaman yang dilakukan oleh suatu Negara bukan untuk menutup/
     berhubungan dengan neraca pembayaran, tetapi atas keinginan sendiri atas pinjaman untuk
     keperluan pembangunan di bidang pndidikan, sosial dan lain-lain.
4.   Pinjaman akomodatif adalah pinjaman yang dilakukan oleh suatu Negara untuk keperluan
     menutupi defisit neraca pembayaran.

b.         Dampak Neraca Pembayaran Surplus, Defisit,  dan Seimbang Terhadap Suatu
     Perekonomian Suatu Negara
 Jika jumlah penerimaan lebih besar dari pada jumlah pembayaran/ utang (transaksi kredit > transaksi debit), neraca pembayaran mengalami surplus (favorable). Sebaliknya, jika neraca pembayaran/ utang lebih besar dari pada penerimaan (transaksi debit > transaksi kredit), neraca pembayaran mengalami defisit (unfavorable). Devisit ini harus dibayar dengan devisa sehingga cadangan devisa (stok nasional) akan menipis, atau ditutup dengan kredit bank atau diselesaikan melalui IMF.

10.      Neraca perdagangan
Neraca Perdagangan adalah balance of trade yaitu ikhtisar yang menunjukkan selisih antara nilai transaksi ekspor dan impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu atau Neraca perdagangan (balance of trade) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan antara nilai moneter antara ekspor dan impor. Neraca perdagangan biasa disebut dengan ekspor netto. Neraca perdagangan yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai moneternya melebihi impor, dan biasa disebut surplus perdagangan. Sementara itu jika neraca perdagangan menunjukkan kondisi negatif artinya nilai moneter impor melebihi ekspor, dan disebut sebagai defisit perdagangan. Bagi setiap negara tentunya kondisi surplus lebih diharapkan

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi neraca perdagangan meliputi:

* Biaya produksi (tanah, tenaga kerja, modal, pajak insentif, dll) ekspor dalam perekonomian vis-à-
   vis dalam perekonomian mengimpor;
* Harga dan ketersediaan bahan baku, barang setengah jadi dan bahan lainnya;
* Perubahan nilai tukar;
* Multilateral, bilateral dan unilateral pajak atau pembatasan perdagangan;
* Non-tarif barriers, seperti lingkungan, kesehatan atau standar keselamatan;
   Efektivitas devisa yang memadai untuk membayar impor, dan
* Harga barang yang diproduksi di rumah (tergantung pada kecepatan suplai)


11.            Kebaikan dan keburukan utang luar negeri bagi Indonesia
 Neraca pembayaran Indonesia untuk neraca barang/neraca perdagangan (ekspor dan impor barang) selalu aktif, terutama karena minyak bumi dan komoditas unggulan lainnya sengat banyak diekspor. Akan tetapi, neraca jasa dan neraca modal sampai sekarang selalu defisit sehingga transaksi berjalan sering men   unjukan defisit. Untuj menutupi defisit ini pemerintah terpaksa melakukan pinjaman (utang) luar negeri, baik kelembaga keuangan internasional (IMF, World Bank, dan CGI) maupun pinjaman bilateral dan multilateral dalam bentuk pinjaman akomodatif.
Factor lain yang mengakibatkan perlunya utang luar negeri adalah karena negara Indonesia termasuk negara sedang berkembang yang kekurangan modal untuk membangun dan mengejar ketertinggalan dari negara maju. Untuk membangun dan mengejar ketertinggalan ini, Indonesia memerlukan modal yang sangat banyak. Infarastruktur harus dibangun, system pendidikan harus dikembangkan dan kegiatan pemerintahan harus diperluas serta sector kegiata swasta memerlukan modal yang sangat banyak untuk mewujudkan modernisasi di berbagai kegiatan ekonomi. Salah satu modal tersebut adalah utang luar negeri.
Pinjaman (utang) luar negeri yang dilakukan Negara Indonesia mempunyai kebaikan dan keburukan,

a.    kebaikan utang luar negeri bagi Negara Indonesia adalah sebagai berikut.
1.    Sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional.
2.    Sebagai alat stabilitas ekonomioi nasional.
3.    Sebagai alat memperbaiki neraca pembayaran yang defisit.
4.    Sebagai alat pemerataan pendapatan nasional.
5.    Sebagai alat untuk meningkatkan aktifitas perekonomian dalam negeri (diversifikasi ekonomi)
        untuk meningkatkan ekspor.
6.    Sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional

       b. Keburukan utang luar negeri bagi Negara Indonesia adalah sebagai berikut.
1.    Adanya ketergantungan terhadap luar negeri, sehingga perekonomian nasional sering
       dikendalikan  oleh pihak yang memberikan pinjaman.
2.    Devaluasi yang dilakukan oleh Negara lain akan menurunkan nilai mata uang rupiah.
3.    Harus taat mengikuti peraturan internasional sekalipun peraturan itu merugikan industry dalam
       negeri.
4.    Menerima liberalisasi pasar (Globalisasi) sekalipun belum siap untuk bersaing dengan Negara
       lain.
5.    Pinjaman Negara Indonesia dalam waktu yang  lama walaupan bungannya rendah tetapi sudah
       mewariskan semangat berutang dan beban utang kepada anak cucu dimasa yang akan datang

wawasan 4

Jakarta - Presiden SBY melalui Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam tahun lalu mengimbau jajaran pemerintah melalui Surat Edaran Surat Edaran (SE) Nomor: SE–592/Seskab/XI/2012 untuk membatasi pinjaman luar negeri yang membebani APBN/APBD. Berapa jumlah utang luar negeri pemerintah Indonesia hingga akhir 2012?Dari data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan yang dikutip, Senin (28/1/2013), total utang pemerintah Indonesia hingga akhir 2012 mencapai Rp 1.975,42 triliun.

Dari jumlah tersebut, Rp 612,52 triliun merupakan utang luar negeri yang didapat dari beberapa negara dan juga lembaga-lembaga multilateral. Utang luar negeri ini turun dibandingkan akhir 2011 yang sebesar Rp 620,28 triliun.Tahun ini, pemerintah memutuskan nilai belanja APBN Rp 1.683 triliun. Defisit anggaran tahun ini direncanakan 1,65% terhadap PDB atau Rp 172,8 triliun, karena penerimaan negara lebih kecil.

Untuk menutup defisit tersebut, DPR membolehkan pemerintah menambah utang baru hingga Rp 161,4 triliun.Sampai saat ini siapa yang paling rajin memberi utang ke Indonesia? Ada 3 negara dan 3 lembaga yang paling rajin memberi utang kepada pemerintah Indonesia. Mereka adalah:
6
. Islamic Development Bank (IDB)

Pemerintah Indonesia mempunyai utang Rp 5,05 triliun kepada IDB hingga akhir 2012 lalu. Jumlah utang ini naik dari jumlah di akhir 2011 sebesar Rp 4,23 triliun.
5.Jerman
jumlah utang pemerintah Indonesia ke Jerman mencapai Rp 20 triliun hingga hingga akhir 2012. Utang ini turun tipis dari akhir 2011 yang jumlahnya Rp 20,29 triliun.
4.Prancis
Pemerintah Indonesia mempunyai utang Rp 21,3 triliun ke Prancis hingga hingga akhir 2012. Jumlah utang ini naik dari Rp 20,9 triliun di akhir 2011 lalu.

3.Asian Development Bank (ADB)

Jumlah utang Indonesia ke ADB sampai akhir hingga akhir 2012 adalah Rp 100,34 triliun. Utang tersebut naik jika dibandingkan di akhir 2011 yang nilainya Rp 97,92 triliun

2. Bank Dunia

Utang Indonesia ke Bank Dunia hingga akhir 2012 mencapai Rp 122,14 triliun. Jumlah ini naik dari akhir 2011 yang nilainya Rp 108,73 triliun.
1.  Jepang

Wawasan 5

Utang Luar Negeri Buat Lingkungan Rusak

On 21/01/2013
Jakarta – Utang luar negeri (ULN) banyak mendorong kebijakan-kebijakan yang merusak lingkungan. Banjir besar yang menenggelamkan Jakarta hanyalah salah satu efek dari kerusakan lingkungan tersebut. Hal itu disampaikan koordinator Koalisi Anti Utang Dani Setiawan lewat pesan singkatnya kepada Neraca.“Sejak zaman orde baru sampai sekarang, utang-utang luar negeri banyak mendorong kebijakan-kebijakan yang merusak lingkungan. Mendorong kebijakan liberalisasi penguasaan sumber daya alam sehingga eksploitasi semakin meningkat,” jelas Dani.Kebijakan ekonomi, kata Dani, sangat bias. Kota sebagai sumber-sumber pertumbuhan ekonomi sementara desa sebagai penyangga dihancurkan. “Dulu, tahun 70-an, Bank Dunia membiayai penebangan hutan Indonesia untuk dikonversi menjadi ladang-ladang sawit. Pasca reformasi, kebijakan undang-undang di bidang migas, minerba, dan lain-lain mendorong eksploitasi sumber daya alam secara masif tanpa mempedulikan dampak lingkungan. ‎Dan undang-undang itu adalah produk dari persyaratan utang luar negeri dari Bank Dunia, ADB, Jepang, termasuk IMF,” jelas Dani.‎Termasuk karena besarnya beban pembayaran utang, kata Dani, akibatnya pemerintah tidak cukup dana untuk membiayai konservasi lingkungan.
Pengaruhi Dunia Ketiga
Penulis buku Utang Pemerintah Mencekik Rakyat Awalil Rizky juga mengemukakan hal senada. “Kalau kita analisisnya makro, dan puluhan tahun, maka utang luar negeri sangat erat hubungannya dengan kerusakan lingkungan,” kata dia kepada Neraca.“Coba perhatikan awalnya keterbukaan ekonomi Indonesia, modal asing yang masuk. Itu mempengaruhi hutan, alam, dan iklim. Tapi perlu diperhatikan juga bahwa hal tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga Asia dan negara dunia ketiga,” kata Rizky.Lebih jauh, Rizky mengatakan bahwa bukan hanya utang pemerintah yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Tetapi juga utang luar negeri swasta dan investasi asing, terutama yang berada di bidang eksplorasi alam dan perkebunan besar.Memang diakui bahwa investasi-investasi itu sudah memiliki analisis dampak lingkungan. “Tapi amdal yang mereka buat adalah jangka pendek, dan sebagian diakali. Selama ini pengawasan untuk itu tidak ketat. Sekarang kita sedang menuai hasilnya,” kata Rizky.
Banjir Jadi Dalih Utang
Menurut Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng, salah satu sebab mengapa banjir Jakarta semakin parah adalah karena pemerintah SBY menjadikan banjir sebagai komoditas untuk mendapatkan utang dari berbagai lembaga keuangan seperti Bank Dunia, ADB dan pemerintah AS. “Ini mirip dengan praktik menjual isue terorisme untuk dapat utang dari AS dan negara lainnya. Banjir dijadikan komoditi setiap tahun untuk dapat utang baru,” kata dia lewat pesan singkatnya kepada Neraca.Tahun 2009, pemerintah mengajukan pinjaman senilai US$ 135,5 juta untuk menangani banjir. Pinjaman yang ditawarkan itu terkait dengan program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Selain itu, Dewan Direktur ADB menyetujui alokasi hibah senilai US$2 juta dari Japan Special Fund dalam bentuk dukungan teknis guna membantu investasi sistem pengendalian bencana akibat air.
Selanjutnya 2010, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum mengajukan pinjaman untuk proyek penanggulangan banjir Jakarta atau Jakarta Urgent Flood Mitigation Project 2011 sebagai kelanjutan proyek pengerukan 13 sungai di Jakarta menggunakan dana pinjaman Bank Dunia senilai US$ 150 juta.
Pada 2012, Bank Dunia memberikan uang untuk Jakarta Urgent Flood Mitigation Project senilai US$ 139,64 juta. Pada saat yang sama, Kementerian Pekerjaan Umum mendapatkan persetujuan pinjaman dari World Bank sebesar Rp 200 miliar untuk program JEDI. Selain itu, AS melalui Office of U.S. Foreign Disaster Assistance akan memberikan US$ 150 ribu untuk korban banjir Ibukota.“Setiap terjadi banjir Jakarta, Pemerintah SBY buru-buru menyiapkan proposal dan menjadikan musibah yang diderita rakyat tersebut sebagai barang dagangan. Kebusukan inilah yang menjadi sebab utama mengapa banjir terkesan dipelihara. Dengan cara ini, Rezim SBY memiliki alasan untuk mengemis utang dan bantuan luar negeri,” tutur Daeng.sumber: neraca.co.id
,

wawasan 6

Penguatan rupiah tergantung pada neraca perdagangan RI

BISNIS ACEH
Sabtu, 19 Januari 2013 22:08 WIB
JAKARTA - Penguatan nilai tukar rupiah bergantung pada perbaikan posisi neraca perdagangan Indonesia. Ekonom PT Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan kebijakan Bank Indonesia dalam bentuk aturan devisa hasil ekspor hanya sebagian kecil dari aspek yang berpengaruh pada nilai tukar rupiah.Aturan DHE belum cukup efektif karena baru mampu memaksa 70% devisa hasil ekspor diterima melalui industri perbankan Tanah Air.

Lana memperkirakan dampak DHE pada posisi nilai tukar rupiah pada 2013 masih akan terbatas meskipun telah dilengkapi dasar aturan pembentukan trustee oleh bank lokal.“Aspek yang lebih besar adalah neraca perdagangan, itu akan lebih bisa mendorong fundamental,” katanya dalam acara peluncuran STAR fo Desktop di Galeri Bursa Efek Indonesia, Sabtu (19/1).Dia menjelaskan nilai tukar rupiah tertekan akibat defisit neraca perdagangan terus menguras suplai dolar AS di pasar domestik.

Perbaikan posisi neraca perdagangan bisa melengkapi arus modal masuk dalam bentuk portfolio dan investasi langsung yang belakangan ini menopang keseimbangan neraca pembayaran Indonesia.Lana yakin perbaikan perekonomian China bisa mendorong harga komoditas di pasar global hingga nilai ekspor Indonesia terdongkrak pada 2013.Penguatan kinerja ekspor kemudian akan mengisi kebutuhan dolar di pasar domestik yang saat ini banyak terserap oleh kebutuhan importir barang modal dan BBM.

Adapun tren penurunan nilai rupiah pada awal tahun, jelasnya, lebih banyak dipengaruhi oleh aktivitas di pasar finansial daripada pergerakan fundamental perekonomian.“Kalau overshooting kejadian, baru si pemilik modal mau jual dolar. Sekarang yang punya dolar belum mau jual karena menunggu titik balik itu,” kata Lana.Senior Technical Analyst Samuel Sekuritas M. Alfatih memaparkan sepanjang 2012 pelemahan rupiah telah menembus level penting pada 9.450 dan 9.650.Pergerakan hingga Januari, menurut dia, menunjukkan potensi nilai tukar rupiah pada dolar AS bisa overshooting hingga ke titik 10.120. Sumber | bisnis


wawasan 7

Impor BBM Melonjak Bikin Neraca Perdagangan RI 'Tekor'

Ramdhania El Hida - detikfinance
Kamis, 10/01/2013 13:32 WIB
Jakarta - Neraca perdagangan Indonesia terpuruk dan mengalami defisit akibat tingginya angka impor. Ternyata salah satu penyebab terbesarnya adalah tingginya angka impor BBM akibat melonjaknya konsumsi.Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, dirinya berharap konsumsi BBM subsidi bisa ditekan, apalagi harga BBM subsidi sangat murah. Kewenangan penekanan konsumsi BBM subsidi saat ini berada di Kementerian ESDM."Karena impor migas konsumsinya meningkat dan membuahkan defisit US$ 4,8 miliar dalam 11 bulan pertama (2012) yang sebelumnya belum terjadi. Ini harus disikapi terkait harga BBM dan lain-lain," ujar Gita di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (10/1/2013).

Gita menambahkan, jika persoalan lonjakan konsumsi BBM ini tidak diperhatikan, maka defisit neraca perdagangan yang terjadi di 2012 bisa terulang lagi tahun ini. Gita memperkirakan defisit neraca perdagangan di 2012 mencapai US$ 2 miliar."Menurut saya US$ 1,5-2 miliar, Desember kan belum keluar. Kalau kumulatif kan baru sampai November US$ 1,33 miliar itu lebih karena defisit migas," jelasnya.Sementara itu, untuk investasi di sektor riil dan portofolio, lanjut Gita, masih cukup baik. Hanya saja, harga komoditas yang belum stabil membuat ekspor Indonesia sangat tergantung dengan faktor eksternal."Saya melihat investasi di riil sektor dan portofolio cukup baik. Tapi dari sisi perdagangan eksternal ini tergantung stabilisasi harga komoditas karena ekspor kita masih sangat bergantung komoditas dan impor migas," cetus Gita.Memang tahun lalu volume konsumsi BBM subsidi di Indonesia mencapai 45 juta kiloliter (KL). Jumlah ini meningkat tajam dari target alokasi volume BBM subsidi yang sebenarnya hanya 40 juta KL. Di tahun ini, pemerintah mengalokasikan volume BBM subsidi sebanyak 46 juta KL dan berpotensi untuk jebol lagi.


Wawasan 8

Kepercayaan Investor  Segera Selesaikan Defisit Neraca Perdagangan

JAKARTA- Pemerintah harus segera menyelesaikan defisit neraca perdagangan yang diperkirakan menjadi hambatan bagi perekonomian untuk bertumbuh lebih baik. Pasalnya, dengan neraca perdagangan yang defisit membuat investor keluar dari Indonesia dan perekonomian di dalam negeri turun.Sebagaimana diketahui dalam laporan Bank Dunia, global economic prospect menyebutkan ekonomi dunia masih tidak menentu dan pertumbuhan ekonomi negara maju masih melemah. Negara-negara berkembang perlu fokus pada peningkatan potensi pertumbuhan ekonominya, sekaligus memperkuat bantalan untuk menangani risiko dari kawasan Eropa dan kebijakan fiskal di Amerika Serikat.

Kepala Ekonom Bank Internasional Indonesia (BII) Juniman di Jakarta, Rabu (16/1) mengatakan kekhawatiran Bank Dunia untuk tahun 2013 sudah diantisipasi pemerintah dalam APBN 2012. Penyusunan alokasi anggaran memperhitungkan risiko ekonomi global masih dalam pemulihan, di sisi lain krisis utang di Eropa belum ada penyelesaian yang memuaskan."Makanya dalam APBN anggaran infrastruktur dinaikan untuk mengantisipasi masalah tersebut. Lalu tahun ini ada kenaikan penghasilan tidak kena pajak (PTKP), sehingga ada berbagai kebijakan pemerintah untuk antisipasi pelemahan ekonomi akibat turunnya ekonomi global," kata Juniman.

Sayangnya, ke depan yang dihadapi pemerintah dan menghantui perekonomian Indonesia dari risiko domestik yang harus diwaspadai. Menurutnya, ketidakpastian perekonomian Indonesia masih tinggi terutama dengan masalah perdagangan Indonesia yang tahun lalu defisit."Ini banyak dipertanyakan investor. Bukan tidak mungkin bisa membuat pertumbuhan ekonomi kita turun lebih dalam, padahal perekonomian sekarang selain bergantung ke permintaan domestik juga investasi," kata Juniman.
Di sisi ekspor ada sedikit harapan dari harga komoditi yang mengalami kenaikan akibat global yang mulai menguat, namun tidak signifikan membantu. Kalau dibiarkan terus akan memperbesar risiko pada nilai tukar yang berpotensi melemah ke 10.000 rupiah per dollar AS.

"Kalau nilai tukar lemah, investor akan keluar dan ekonomi kita akan mengalami penurunan yang cukup tajam,"ungkap Juniman.Pelemahan rupiah yang terjadi saat ini memang belum dikategorikan mengkhawatirkan, namun pemerintah harus mengelola kebijakan khususnya bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, jika pemerintah bersikeras tidak menaikan harga BBM bukan tidak mungkin rupiah bisa tembus ke 10.000 rupiah dan akan terjadi panik buying bukan hanya di kalangan pelaku pasar bahkan ibu rumah tangga.

"Dengan risiko ini maka pertumbuhan ekonomi di tahun 2013 maksimal hanya bisa 6,6 persen itu pun dengan asumsi anggaran infrastruktur yang ada bisa diserap minimal 90 persen dan pemerintah bisa mempertahankan daya beli," kata Juniman. Mulai Revisi Kepala Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan pemerintah nampaknya mulai memikirkan revisi asumsi makro APBN 2013. Pasalnya, asumsi makro ekonomi dalam APBN-P 2012 meleset untuk pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, inflasi dan proyeksi produksi minyak. "Pemerintah mulai memikirkan untuk merevisi asumsi makro dalam APBN 2013 yang dalam jangka pendek ini terlihat tidak realistis. Realisasi asumsi ekonomi makro APBN akan sangat menentukan besaran penerimaan pajak dan pengeluaran akibat perubahan nilai tukar," kata Lana.
 























0 komentar:

Posting Komentar